Bola.com, Malang - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat di Jawa-Bali sejak hari ini hingga 20 Juli mendatang. Tujuannya jelas untuk menghambat penyebaran virus corona. Arema FC sebagai kontestan Liga 1 juga terdampak dengan aturan itu.
Satu di antara dampak yakni banyak lapangan yang biasa digunakan sebagai tempat latihan ditutup untuk umum.
Baca Juga
3 Pemain Timnas Indonesia U-23 yang Tampil Ciamik saat Tumbangkan Korea Selatan di Perempat Final Piala Asia U-23 2024
4 Momen Epic Timnas Indonesia U-23 Pulangkan Korsel di Perempat Final Piala Asia U-23 2024: Ernando Joget Cosplay Emi Martinez
3 Kunci Sukses Timnas Indonesia U-23 Memulangkan Korea Selatan dari Piala Asia U-23 2024: Mental Pemenang!
Advertisement
Menyikapi hal itu, pelatih Arema, Eduardo Almeida mencoba bijaksana. Meski timnya butuh persiapan, namun peraturan dari pemerintah juga harus dipatuhi.
“Kemarin masih ada latihan. Selanjutnya, akan bicara khusus dengan manajemen untuk program,” jelas pelatih 43 tahun asal Portugal ini.
Jika nantinya masih ada lapangan yang digunakan untuk latihan, Almeida akan melanjutkan agenda latihannya. Meski Liga 1 juga akan ditunda sampai akhir Juli. Karena latihan penting untuk menjaga kondisi anak buahnya.
”Jadi, sekarang saya belum tahu seperti apa nanti. Jika ada lapangan, tentu akan latihan,” sambungnya.
Jika tidak, akan ada program yang diberikan kepada pemain Arema FC. Dendi Santoso dkk. akan jalani sesi latihan di rumah masing-masing.
“Program akan diberikan tidak bisa latihan di lapangan. Bisa saja saya meminta mereka menggunakan peralatan apapun di rumah yang bisa digunakan untuk latihan. Tapi ini juga jadi tanggung jawab pemain Karena tidak ada kontrol langsung. Seperti latihan berlari, tentu tidak bisa diawasi. Tapi saya percaya mereka akan melakukan tugasnya,” jelas mantan pelatih Semen Padang ini.
Video
Pengalaman
Tapi, jika Arema FC tetap bisa berlatih di lapangan, Almeida bisa lebih senang.
“Kalau memungkinkan, tentu ingin latihan di lapangan. Namun saya belum bisa banyak berkomentar. Karena yang pertama, harus hormati keputusan pemerintah,” tegas dia.
Advertisement
Sebenarnya kondisi seperti ini pernah dialami Arema tahun lalu. Waktu itu masih di awal pandemi virus corona dan tidak boleh ada kegiatan yang melibatkan banyak orang. Pemain mendapat program latihan di rumah.
Pelatih fisik waktu itu, Marcos Gonzales memantau setiap latihan pemain lewat zoom. Hasilnya memang tidak maksimal. Karena mereka hanya latihan untuk menjaga kondisi. Tidak bisa menjalankan program taktik dan strategi.
Advertisement