Sukses


Liga 1: Jacksen Tiago Bicara Kebersamaan dengan Boaz Solossa di Persipura

Bola.com, Jakarta - Pelatih Persipura Jayapura, Jacksen Tiago, mengungkapkan kebersamaan yang pernah dijalaninya bersama Boaz Solossa yang baru saja dilepas oleh klub berjulukan Mutiara Hitam itu. Menciptakan trio lini serang Persipura yang terdiri dari Boaz Solossa, Beto Goncalves, dan Ernest Jeremiah adalah satu di antara sejumlah kenangan Jacksen bersama Boaz di Persipura.

Persipura Jayapura baru saja mengambil keputusan besar dengan melepas Boaz Solossa dan Yustinus Pae dari skuad karena masalah indisipliner. Padahal kedua pemain tersebut dikenal sebagai sosok yang setia membela Mutiara Hitam selama bertahun-tahun.

Bagi pelatih Persipura, Jacksen Tiago, kepergian Boaz dari skuad tim asuhannya adalah kehilangan besar. Apalagi pelatih asal Brasil itu sudah cukup lama mengenal pemain yang karib disapa Bochi itu, yaitu sejak 2008.

Tahun itu memang pertama kalinya Jacksen Tiago menjadi pelatih Persipura Jayapura. Saat itu Boaz sudah menjadi bagian penting dari Persipura dan mengantarkan tim berjulukan Mutiara Hitam itu juara Liga Indonesia 2005.

Jacksen Tiago juga mengungkapkan bagaimana ketika tiba di Persipura pada 2008 ada tiga penyerang yang dinilai tidak bisa bermain bersama, yaitu Boaz, Beto Goncalves, dan Ernest Jeremiah. Namun, Jacksen mematahkan stikma tersebut dan mengombinasikan ketiga pemain tersebut untuk membawa Mutiara Hitam menjadi juara.

"Saya ingat ketika tiba di Persipura pada 2008 ada sebuah stikma, Jerry, Bochi, dan Beto tidak bisa bermain bersama karena ketiga pemain itu tidak bisa menjaga lawan," kenang Jacksen dalam konferensi pers virtual, Rabu (7/7/2021) siang.

"Kami kemudian mencari formula untuk membuat mereka bisa berkolaborasi dengan baik dan menjadikan mereka trio yang sampai saat ini masih dikenang di Papua. Itu pengalaman paling berkesan bagi saya," lanjutnya.

Jacksen Tiago, Boaz Soloss, dan semua elemen di Persipura pun berhasil mempersembahkan trofi juara Indonesia Super League 2008/2009 pada akhir musim. Tak hanya itu, mereka bekerja sama untuk meraih dua trofi Indonesia Super League lain pada musim 2010/2011 dan 2013.

"Banyak hal yang luar biasa pernah kami rasakan. Kolaborasi kami sudah berjalan sekian tahun dan mendapat tiga gelar juara bersama Persipura. Bahkan pada 2013 saya bisa mendapatkan penghargaan pelatih terbaik dan Bochi jadi top scorer tiga kali. Saya ikut bangga ketika Bochi menjadi top scorer saya menjadi pelatihnya," ujar pelatih Persipura Jayapura itu.

Video

2 dari 2 halaman

Berubah Seiring Waktu

Jacksen Tiago pun mengakui dalam perjalanannya bersama Boaz Solossa dan Persipura sejak 2008 hingga saat ini banyak perubahan. Boaz memang terus berada di Persipura Jayapura, sementara Jacksen sempat menangani klub Malaysia, Penang FA, dan Barito Putera hingga akhirnya kembali ke Persipura pada 2019.

Namun, bicara soal perubahan yang dilihatnya dari Boaz Solossa, Jacksen menegaskan bahwa perjalanan waktu dan pengalaman tentu membuat Boaz mengalami perubahan dan tentunya perkembangan sebagai pesepak bola profesional.

"Tentu tidak sama. Boaz tidak sama dan saya pun tidak sama. 13 tahun itu waktu yang cukup lama dan banyak perubahan yang terjadi, baik dari aspek kepribadian, kemudian pengalaman yang semakin banyak. Tentu banyak perubahan karena waktu membuat kita semua berkembang dan berubah," ujar Jacksen Tiago.

Kini Jacksen Tiago menatap ke depan dan akan berusaha mengerahkan kemampuan terbaiknya sebagai pelatih meski Persipura tak lagi memiliki Boaz Solossa di dalam tim. Menurutnya, itu adalah perjalanan hidup yang harus dihadapi.

"Semua tentu merasa sedih, itu sudah pasti. Kesedihan mendalam terasa di tim kami. Keputusan manajemen itu melihatkan semua, mulai dari yang paling kecil hingga paling besar. Dari keputusan yang diambil itu, tentu secara psikologis kami sedih, tapi hidup harus terus berjalan," tegasnya.

Video Populer

Foto Populer