Sukses


Masyarakat Indonesia Dinilai Butuh Pertandingan Sepak Bola untuk Hiburan dan Menaikkan Imun

Bola.com, Jakarta - Penundaan Liga 1 dan Liga 2 mendapatkan perhatian dari banyak pihak. Satu di antaranya adalah dari pengusaha sekaligus influencer kesehatan, dr. Tirta Mandira Hudhi atau yang akrab disapa Dokter Tirta.

Menurut dr Tirta, pemerintah seharusnya tidak menunda kegiatan sepak bola di Indonesia selama masa pandemi COVID-19. Baginya, pertandingan sepak bola adalah hiburan untuk masyarakat yang saat ini kondisi psikisnya sedang terganggu sehingga bisa menaikkan imun tubuh.

"Pertimbangannya sederhana. Saat ini psikis masyarakat itu terganggu. Tidak dalam situasi yang ideal karena beragam berita tentang pandemi COVID-19 yang berlebihan," kata dr. Tirta.

"Masyarakat butuh hiburan. Dan, hiburan itu bisa menjadi imun agar tubuh sehat. Siaran pertandingan sepak bola itu adalah hiburan," tegas dr. Tirta

Meski demikian, dr. Tirta juga berharap agar penyelenggaraan kegiatan sepak bola menaati protokol kesehatan yang ketat. Langkah ini dilakukan agar kompetisi tidak berkembang menjadi klaster baru COVID-19.

"Tinggal fokusnya saat ini bagaimana PSSI dan LIB (PT Liga Indonesia Baru) bisa memastikan kepada publik suporter atau penonton tidak datang ke stadion atau berkerumun. Harus ada aturan tegas. Jika tetap ada suporter yang datang, klub akan mendapatkan hukuman berat," ucap dr. Tirta.

Liga 1 2021/2022 saat ini sedang mengalami penundaan akibat meningkatnya angka penularan COVID-19 hingga PPKM Darurat. Kompetisi elite Indonesia itu rencanaya bergulir mulai 20 Agustus mendatang.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Didukung PT LIB

Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB), Akhmad Hadian Lukita, sepakat dengan hal yang diutarakan dr. Tirta. Menurut Akhmad Hadian Lukita, sepak bola bisa membantu pemerintah untuk menekan angka penularan COVID-19.

Adanya pertandingan sepak bola yang digelar secara tertutup membuat masyarakat akan berada di rumah karena menonton pertandingan sepak bola. Hal ini tentu akan mengurangi mobilisisasi masyarakat di luar ruangan.

"Kami sepakat, menonton sepak bola adalah imun. Sambil berharap angka pandemi COVID-19 turun, mari semuanya berkomitmen dengan rencana bergulirnya kompetisi Liga 1 dan Liga 2. Tidak datang ke stadion, cukup dukung dari rumah dan tidak berkerumun," ucap Akhmad Hadian Lukita.

Video Populer

Foto Populer