Sukses


Stefano Lilipaly, Pemain Serbabisa yang Krusial bagi Bali United

Bola.com, Denpasar - Hanya dua posisi yang tidak pernah dimainkan oleh Stefano Lilipaly sepanjang kariernya sebagai seorang pesepak bola. Posisi itu adalah bek tengah dan penjaga gawang. Hal tersebut diakui sendiri oleh playmaker Bali United itu beberapa tahun lalu.

Memang benar adanya jika Stefano Lilipaly dianggap sebagai pemain serbabisa karena berbagai peran yang bisa dimainkannya di lapangan hijau. Melihat berbagai posisi yang bisa dimainkan pesepak bola kelahiran 10 Januari 1990 ini, tidak sulit bagi pelatih Bali United, Stefano Cugurra, menentukan komposisi pemain.

Fano, sapaan karib Stefano Lilipaly, kerap diplot sebagai gelandang serang dan kadang juga sebagai pemain nomor 9. Perubahan posisi itu tak hanya terjadi di Bali United, tapi juga terjadi saat Fano membela Timnas Indonesia U-23 di Asian Games 2018.

Kala Timnas Indonesia U-23 menghadapi Chinese Taipei di Grup A sepak bola Asian Games 2018, Luis Milla mengubah posisi Fano pada babak kedua dan memainkannya sebagai striker.

Sebagai gelandang serang maupun penyerang sayap di Bali United, pemain yang sempat berkarier di FC Utrecht itu mampu melesakkan 26 gol dan 18 assist dari 89 penampilan. Jika melihat data statistik selama bermain di Bali United, ia bisa menjadi penyerang lubang yang cukup ideal untuk Serdadu Tridatu.

Fano bisa menjadi penyerang lubang atau penyerang bayangan jika striker Bali United harus absen atau dalam kondisi buntu. Beberapa kali pemain kelahiran Belanda ini semapt diplot sebagai penyerang lubang untuk memecah kebuntuan Bali United.

Setidaknya ada dua momen krusial yang dilakukan Fano dalam memecah kebuntuan Bali United. Pertama saat menghadapi PSM Makassar di Liga 1 2017. Dalam laga pekan ke-33 di Stadion Andi Mattalatta, Makassar, Fano mencetak gol pada masa injury time dan gol semata wayang itu tak mungkin akan dilupakannya.

Kemudian ketika menghadapi Tira Persikabo di Liga 1 2019, Fano kembali menjadi aktor kemenangan Bali United. Ketika itu Bali United membutuhkan kemenangan untuk bisa menggeser posisi Tira Persikabo sebagai pemuncak klasemen sementara Liga 1 2019 dan pada akhirnya Serdadu Tridatu menang 2-1 atas kontribusi nyata Fano.

Matang secara kemampuan olah bola, Lilipaly juga matang secara mental. Itu juga yang membuat pelatih Bali United, Stefano Cugurra, menjadikannya kapten tim dalam beberapa laga krusial yang dijalani Bali United, terutama ketika berlaga di kompetisi Asia.

 

Video

2 dari 2 halaman

Pemain Krusial

Dalam beberapa kesempatan wawancara, pelatih yang karib disapa Teco itu kerap memuji Fano dengan menyebutnya sebagai pemain vital yang dimiliki Bali United.

"Dia pemain penting dan seorang yang diidolakan di Bali," ungkap Teco.

Satu hal yang menarik adalah ayah dari dua anak itu hampir selalu menjadi idola bagi pemain-pemain muda yang sempat memperkuat Bali United, seperti Irfan Jauhari yang kini berkostum Persis Solo, dan Dance Kambu yang sempat menjadi pemain Persita Tangerang di Piala Menpora 2021.

"Ada Lilipaly yang menjadi pemain bintang di Bali United. Saya tentu akan semangat terus untuk belajar dan mengembangkan karier agar makin meningkat," ucap Irfan Jauhari beberapa waktu lalu.

Video Populer

Foto Populer