Sukses


PT LIB Butuh Rekomendasi dari BNPB, Lalu Berembuk dengan Klub untuk Putuskan Tanggal Kick-off Liga 1

Bola.com, Jakarta - PT Liga Indonesia Baru (LIB) tetap berencana memulai Liga 1 musim ini pada Agustus 2021. Namun, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tidak kunjung menerbitkan rekomendasi.

BNPB adalah pihak yang meminta PT LIB untuk menjadwalkan ulang kick-off Liga 1 pada 9 Juli 2021 karena kasus COVID-19 yang meningkat drastis.

Di tengah-tengah perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 hingga 2 Agustus 2021, PT LIB masih berharap bisa memutar Liga 1 pada akhir bulan depan.

"Kami masih upayakan untuk bisa dimulai pada Agustus 2021," kata Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB), Akhmad Hadian Lukita kepada Bola.com, Senin (26/7/2021).

Sewaktu PPKM Darurat baru diterapkan pada awal Juli 2021, PT LIB berencana untuk menggelar Liga 1 pada 20 Agustus 2021. Namun, tanggal itu masih bisa berubah sesuai kesepakatan dengan para peserta.

Jika pemerintah memutuskan untuk menurunkan level PPKM pada 2 Agustus 2021, praktis setiap klub hanya punya waktu selama 18 hari untuk mematangkan persiapan sebelum Liga 1 dimulai.

"Yang penting rekomendasi segera kami peroleh dulu. Nanti setelah itu, pasti ada pertemuan dengan klub-klub untuk memastikan kesiapan kick-off Liga 1," imbuh Lukita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 3 halaman

PSSI yang Berkomunikasi dengan BNPB, bukan PT LIB

Lukita mengungkapkan, PSSI menjadi pihak yang mengejar rekomendasi kepada BNPB, bukan pihaknya. Sewaktu meminta Liga 1 untuk dijadwalkan ulang, BNPB bersurat kepada PSSI.

"PSSI yang berkomunikasi dengan BNPB. Sementara PT LIB yang membuat proposal agar kompetisi bisa dijalankan," tutur Lukita.

"Betul. Surat minta penundaan kompetisi beberapa waktu lalu juga dari BNP yang ditujukan kepada PSSI," imbuhnya.

3 dari 3 halaman

Atur Pertemuan

Dalam waktu dekat, PT LIB bersama PSSI berniat untuk mengatur pertemuan dengan BNPB demi mendapatkan rekomendasi Liga 1.

"Sedang kami upayakan pertemuan dengan BNPB," terang Lukita. "Pada dasarnya, kami proaktif terkait rekomendasi itu," jelas pria penggemar balapan Formula 1 tersebut.

Video Populer

Foto Populer