Sukses


Geliat SSB di Makassar: Fokus Membina Pemain Muda dan Usia Dini Saat Pandemi COVID-19 dengan Prokes Ketat

Bola.com, Makassar - Pandemi COVID-19 yang masih melanda Tanah Air membawa dampak buat sepak bola Indonesia. Selain kompetisi yang terus mengalami penundaan, pembinaan pemain muda pun terhambat karena berkurangnya turnamen reguler untuk mengasah kemampuan mereka. Meski begitu, kondisi minor ini tak menyurutkan semangat pelatih dan pembina sekolah sepak bola (SSB) di berbagai daerah.

Di Makassar yang saat ini memberlakukan Pembatasan Pergerakan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 setelah PPKM sektor mikro selesai per 25 Juli 2021 sampai 8 Agustus mendatang, geliat pengembangan sepak bola usia dini tetap berlangsung.

Dihubungi Bola.com, Rabu (28/7/2021), manajer pengelola SSB Bank Sulselbar FC, Ari Hidayat mengungkapkan, timnya tetap rutin menggelar latihan dengan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah.

Dalam sepekan, SSB Bank Sulselbar FC menggelar lima hari latihan di Lapangan Unhas Sunu dan Kaveleri. Mereka membina ratusan pemain dari kategori U-9 sampai Liga 3. Berbeda dengan SSB lainnya di Makassar, Bank Sulselbar FC bisa mengikuti ajang resmi seperti Liga 3 dan Piala Soeratin karena sudah terdaftar di PSSI.

"Alhamdulillah, dengan menerapkan protokol kesehatan ketat, sejauh ini belum ada pemain dan pelatih yang terindikasi COVID-19," terang Ari Hidayat.

Sebagai SSB yang fokus membina dan melahirkan pemain, Bank Sulselbar juga memakai jasa pelatih berlisensi resmi. Mulai dari D Nasional sampai B-AFC plus pelatih kiper dan fisik.

"Kami menekankan kepada setiap pemain agar fokus dan sabar dalam mengembangkan kemampuan. Kami juga mengharamkan pencurian umur. Kalau ada pemain yang diketahui memalsukan usianya pasti kami keluarkan," tegas Ari yang pernah memperkuat PSM Junior sebelum fokus menjadi karyawan Bank Sulselbar ini.

 

Video

2 dari 3 halaman

Minat Tak Surut

Staf pelatih SSB Bank Sulselbar FC, Ahmad Rajendra Paturusi menambahkan, di tengah pandemi saat ini, program latihan tetap berjalan lancar. Selain mengasah dan meningkatkan kemampuan teknik pemainnya dalam latihan, Rajendra yang menangani tim kategori U-12 kerap menambah jam terbang asuhannya dengan mengikuti sejumlah turnamen serta laga ujicoba.

"Kami juga bertukar ilmu dengan sesama pelatih dengan membuat grup WhatsApp Forum Pelatih SSB se-Sulawesi Selatan. Selain menjaga silaturrahmi, kami juga rutin berujicoba antar SSB ditengah berkurangnya turnamen karena pandemi COVID-19," papar Rajendra, eks timnas U-19 yang kini sudah mengantongi lisensi kepelatihan B Diploma PSSI/AFC ini.

Rajendra merujuk fakta. Gegara COVID-19 sejumlah turnamen berskala nasional dan internasional seperti Danone Cup, Piala Menpora dan Piala Soeratin juga 'menghilang' sejalan dengan masuknya virus Coruna ke Indonesia pada Maret 2020.

"Dengan tekad pembinaan harus terus berjalan, kami pun menyiasatinya dengan program latihan yang disesuaikan dengan kondisi terkini," terang Rajendra.

Semangat serupa ditunjukan pendiri sekaligus pelatih SSB Puyol Sport05, Syamsuddin. Menurut eks stoper Persita Tangerang ini, pandemi COVID-19 justru membuat jumlah siswanya bertambah banyak. Ia pun menambah hari latihan SSB-nya dengan tiga kali dalam sepekan plus satu ujicoba di Lapangan Bantaran Sungai Jeneberang.

"Alhasil, saya jadinya merekrut asisten untuk membantu melatih pemain. Ke depan, saya juga ingin merekrut pelatih kiper," terang Syamsuddin.

 

3 dari 3 halaman

Semangat Operator Turnamen

Seperti halnya pembina dan pelatih SSB, sejumlah operator turnamen juga tetap bersemangat menggelar pertandingan meski jumlahnya berkurang. Seperti diungkap M. Arief Rijal dari Filanesia Manajemen yang dalam dua tiga tahun terakhir ini fokus menggelar turnamen usia U-11 sampai U-15. "Sebenarnya dalam program kami, Filanesia Manejemen menggelar turnamen dua kali dalam sebulan. Tapi dengan kondisi seperti ini, satu kali dalam sebulan sudah bagus," ungkap Arief.

Menurut Arief, pihaknya berkaca pada maraknya turnamen yang diadakan di Pulau Jawa. "Misi kami adalah menghadirkan pertandingan yang berkualitas secara rutin. Diharapkan, turnamen yang kami adakan bisa menghasilkan pemain berkualitas pula atau setidaknya jadi wadah buat pelatih SSB mengevaluasi hasil latihan mereka," pungkas Arief.

Video Populer

Foto Populer