Sukses


Liga 1: Pernah Dijuluki Los Galacticos, Madura United Kini Fokus Kembangkan Putra Daerah

Bola.com, Bangkalan - Madura United menjadi kekuatan baru di sepak bola nasional sejak kemunculan pertamanya pada 2016. Walaupun tak pernah meraih trofi mayor, klub berjuluk Laskar Sape Kerrap tersebut selalu masuk bursa juara.

Deretan pemain berkualitas rutin dihadirkan ke Pulau Garam. Bahkan pada musim 2019 mereka melakukan belanja besar-besaran untuk menuntaskan ambisi meraih supremasi tertinggi sepak bola Indonesia.

Sayangnya, kehadiran para bintang itu sedikit banyak menepikan kesempatan bermain bagi pemain lokal asal Madura. Mereka bisa dibilang tertinggal dengan klub-klub Liga 1 lainnya. Praktis hanya Moch. Kevy Syahertian yang datang dari akademi Madura United (MUFA) yang bisa mendapatkan debut di Liga 1.

Sementara lainnya, hanya mendapat kesempatan berlatih dengan para pemain senior. Manajemen Madura United bukan tak menyadari hal tersebut. Itu sebabnya, mereka fokus membangun training camp di bekas tempat karapan sapi yang terletak di Kabupaten Pamekasan.

Nantinya training camp tersebut tak hanya digunakan tim senior. Tetapi juga bagi para pemain muda dalam berbagai jenjang umur mulai dari U-15.

"Kami berpikir bagaimana anak-anak ini akan bisa jadi hebat sebagai pemain bola jika infrastruktur masih amburadul. Jadi presiden klub (Achsanul Qosasi) menginstruksikan dengan tegas agar lapangan latihan segera dibangun," jelas Direktur PT. Polana Bola Madura Bersatu, Zia Ulhaq Abdurrahim, Minggu (1/8/2021). 

"Semoga tempat ini nantinya bisa menjadi tempat lahirnya putra-putra terbaik Madura dan menjadi tempat Madura United menyiapkan bibit-bibit pesepak bola untuk regenerasi sepakbola nasional," imbuh pria yang akrab disapa Habib tersebut.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

2 dari 2 halaman

Kapok Daratkan Pemain Bintang

Madura United sempat mendapat julukan Los Galacticos Indonesia pada musim 2019. Kedatangan M. Ridho, Jaimerson, Zulfiandi, Andik Vermansah hingga Alberto Goncalves membuat netizen dibuat takjub sekaligus geleng-geleng kepala.

Namun nyatanya, ambisi besar manajemen Madura United tersebut tak bisa dipenuhi. Slamet Nurcahyo dkk terhenti di semi-final Piala Presiden dan Piala Indonesia serta harus puas berada di urutan kelima Liga 1 2019.

Kebijakan transfer langsung berubah drastis di awal musim 2020 sejak kedatangan Rahmad Darmawan di kursi pelatih. Tak ada pemain tenar yang didatangkan mereka fokus mendaratkan pemain muda semisal Samuel Christianson Simanjuntak, Dodi Alekvan Djin, dan Fadillah Nur Rahman.

Di awal musim 2021, mereka juga merekrut deretan pemain di bawah usia 25 tahun seperti Make Alde Maulidino dan jebolan timnas Brasil U-20 Hugo Gomes dos Santos Silva atau akrab disapa Jaja. Selain itu, Madura United berhasil 'merebut' berlian akademi Persib Bandung yang baru berusia 16 tahun, Ronaldo Kwateh.

Video Populer

Foto Populer