Sukses


Deretan Pemain dengan Harga Pasaran Tertinggi di PSS: Tak Ada Nama Irfan Bachdim

Bola.com, Jakarta - PSS Sleman merupakan tim yang tidak dapat dipandang sebelah mata sebagai kontestan Liga 1. Tim ini terus menunjukkan identitas sebagai kuda hitam sejak promosi dari Liga 2 tiga tahun lalu.

Musim 2019 mereka lalui dengan hasil luar biasa, menyegel peringkat delapan klasemen akhir. Setelah nasib Liga 1 yang tak tentu akibat pandemi COVID-19, PSS kembali unjuk gigi dalam ajang turnamen Piala Menpora 2021, dengan finis di peringkat ketiga.

Bicara kekuatan, tim pujaan Brigata Curva Sud (BCS) dan Slemania punya kedalaman skuad yang cukup mumpuni, termasuk nilai pasar pemain. Berdasarkan situs transfermarkt, PSS memiliki nilai pasar seluruh pemainnya mencapai Rp 65,52 miliar. Dengan rincian sebanyak 30 pemain yang secara rata-rata berusia 26 tahun.

Adapun mayoritas komposisi tim PSS sejauh ini masih banyak diperkuat pemain warisan era Seto Nurdiyantoro atau ketika tim ini untuk pertama kalinya promosi ke Liga 1 di tahun 2018. Sebut saja Ega Rizky, Bagus Nirwanto, Asyraq Gufron, Wahyu Sukarta, dan Irkham Zahrul Milla.

Sementara sejumlah pemain baru datang memperkuat tim Elang Jawa seiring masuknya investor yang dipimpin oleh Marco Gracia Paulo. Sebut saja Irfan Bachdim, Kim Jeffrey Kurniawan, Irfan Jaya, hingga duo pemain asing Aaron Evans dan Mario Maslac.

Cukup menarik untuk menyimak deretan pemain 'termahal' di PSS saat ini. Kekuatan tim PSS yang mencapai lebih dari angka Rp65 miliar, membuktikan diri sebagai satu di antara tim dengan nilai jual yang tinggi. Uniknya tak ada nama sosok Irfan Bachdim yang terlempar dari daftar lima besar berpredikat pemain termahal PSS.

Siapa saja mereka? Berikut ini ulasan menarik tentang siapa saja pemain yang punya kategori termahal di PSS versi situs transfermarkt yang dihimpun Bola.com:

 

Saksikan Video Pilihan Kami:

2 dari 6 halaman

1. Aaron Evans (Rp6,08 miliar)

Tergolong pemain asing yang masih muda, namun betah di Liga 1. Bek asal Australia ini sudah menjajal atmosfer Liga Indonesia sejak tahun 2016/2017 bersama klub Barito Putera.

Dua musim ia memperkuat tim Laskar Antasari, hingga kemudian direkrut PSM musim 2019. Petualangannya berlanjut di PSS Sleman, saat ia didatangkan pada musim 2020, sebelum kompetisi dibekukan akibat pandemi COVID-19.

Lantas ia kembali menjadi andalan bagi lini belakang tim Elang Jawa, seperti saat tampil di ajang Piala Menpora. Ia ikut berhasil mempersembahkan peringkat ketiga turnamen untuk PSS. Ia menjadi pemain dengan nilai pasaran tertinggi di PSS saat ini.

Sejauh ini Aaron Evans masih berada di Sleman, untuk persiapan menghadapi musim 2021. Kemampuan dan sumbangsih Evans untuk PSS tidak perlu diragukan lagi. Satu tempat di posisi stopper dipastikan menjadi miliknya.

 

3 dari 6 halaman

2. Irfan Jaya (Rp4,78 miliar)

Irfan Jaya langsung menjadi pemain andalan untuk lini depan khususnya di sisi penyerang sayap. Ia tidak membutuhkan waktu lama beradaptasi dengan permainan PSS.

Eks Persebaya Surabaya ini sangat diandalkan PSS terutama sejak gelaran Piala Menpora, yang menjadi turnamen pertamanya bersama si Elang Jawa. Mobilitasnya tinggi ditunjang kecepatan dan kelincahan yang ia miliki merupakan ciri khasnya dalam bermain.

Dirinya tidak hanya diplot sebagai penyerang sayap kanan, namun ia juga bisa beroperasi di sektor kiri. Selain punya daya jelajah tinggi, ia juga punya insting predator di wilayah pertahanan lawan, selain dibekali kemampuan tendangan bebas yang mematikan.

Irfan Jaya ikut mengantarkan prestasi PSS yang duduk di peringkat ketiga saat mengalahkan PSM. Ia mencetak satu diantara gol melalui penalti. Atau total ia mengemas dua gol selama gelaran Piala Menpora. Ia diprediksi menjadi nyawa permainan PSS di Liga 1 nanti.

 

4 dari 6 halaman

3. Mario Maslac dan Saddam Emiruddin Gaffar (Rp 3,91 miliar)

Sebelum bergabung dengan PSS, Mario Maslac bermain untuk klub negaranya yaitu Akademija Pandev, Serbia. Pemain berusia 30 tahun tersebut punya jam terbang dengan banyak bermain di klub kawasan Eropa Timur dan Asia.

Maslac juga pernah mengenyam pengalaman bermain di level Timnas Serbia untuk usia di bawah 21 tahun. Hadirnya Maslac di bumi Sembada semakin menambah kekuatan lini belakang PSS, yang sebelumnya sudah ada nama Aaron Evans dan bek lokal Asyraq Gufron dan Fandri Imbiri.

Dirinya menjadi duet ideal bagi Aaron Evans untuk menjadi tembok terakhir pertahanan PSS. Postur tubuhnya yang jangkung dan kuat, menjadi tembok tebal yang bakal sulit dirobohkan oleh striker lawan. Penampilannya di Liga 1 nanti patut ditunggu.

Sementara Saddam Emirudin Gaffar menjadi pemain PSS lain yang menjadi aset penting. Saddam adalah pemain murni hasil didikan tim akademi tim Elang Jawa melalui Elite Pro Academy (EPA).

Bakatnya semakin ditempa melalui Piala Menpora 2021. Perlahan ia mendapat kepercayaan dari pelatihnya Dejan Antonic, terutama ketika PSS belum menemukan seorang goal getter sepadan seperti Yevhen Bokhasvili yang hengkang.

Pencapaian apiknya diraih dalam turnamen Piala Menpora 2021, dimana ia ikut mengantarkan PSS menyegel peringkat ketiga. Ia menyumbang dua gol yang diceploskan ke gawang Persib di babak semifinal. Namanya juga masuk nominasi pemain muda terbaik.

Tidak hanya bagi klubnya di PSS, pemain asal Jepara tersebut sukses menembus Timnas Indonesia senior yang sedang menjalani babak kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA). Ia beberapa kali diturunkan Shin Tae-yong untuk menambah jam terbang.

 

5 dari 6 halaman

4. Samsul Arifin, Bagus Nirwanto, Irkham Milla (Rp3,04 miliar)

Ketiganya menjadi pemain lokal PSS yang cukup menonjol dan menjadi lama andalan. Terutama Bagus Nirwanto dan Irkham Zahrul Milla yang sudah bermain untuk PSS sejak musim 2018.

Keduanya adalah kepingan kekuatan PSS saat menjadi kampiun Liga 2 tahun itu, sekaligus mengunci tiket promosi ke kasta tertinggi. Bagus Nirwanto kemudian menjadi kapten tim karena keterangannya di sektor belakang kanan.

Sedangkan Milla masih sering menjadi supersub mematikan bagi PSS. Setiap ia tampil di paruh kedua, mampu membawa angin seger dalam permainan ofensif PSS, kadangkala ia ikut menentukan dengan mencetak gol.

Adapun Samsul Arifin menjadi satu diantara pemain PSS yang sedang naik daun. Bek kiri asal Pasuruan tersebut menjadi andalan dalam ajang Piala Menpora 2021 lalu, ia menjadi kunci permainan dan membuat PSS melaju hingga menembus empat besar.

 

6 dari 6 halaman

5. Ega Rizky, Adi Satryo, Miswar Saputra, Asyraq Gufron, Kim Jeffrey Kurniawan (Rp 2,61 miliar)

Nama Ega Rizky dan Asyraq Gufron merupakan pemain lama di PSS atau warisan skuat Seto Nurdiyantoro. Ega menjadi kiper yang sulit tergantikan bahkan hingga saat ini. Pemain asal Purwokerto yang punya ketangkasan dan kelincahan mengamankan gawang.

Pun halnya dengan Gufron, bek tangguh yang ditemukan Persis Solo kemudian dimatangkan oleh PSS. Gufron sejatinya adalah bek tengah andalan PSS sebelum masuknya para legiun asing seperti Aaron Evans dan Mario Maslac. Ia dikenal sebagai bek kuat dan tak kenal kompromi.

Kemudian nama lainnya adalah dua kiper baru yang punya kualitas sama, Miswar Saputra dan Adi Satryo. Miswar adalah kiper yang matang bersama Persebaya bisa menjadi alternatif saat Ega Rizky harus absen. Demikian juga dengan Adi Satryo, kiper muda yang diprediksi menjadi kiper masa depan Indonesia.

Nama adik ipar Irfan Bachdim, Kim Jeffrey Kurniawan masuk dalam daftar pemain dengan label termahal di PSS. Tak banyak waktu yang ia perlukan untuk mengisi tempat di tim utama, khusunya sektor gelandang.

Kim Kurniawan langsung mencatatkan kiprah mengesankan bersama PSS. Pemain blasteran Indonesia-Jerman itu memiliki statistik individu paling tinggi di antara rekan-rekannya, sekaligus menyandang pemain terbaik di timnya pada ajang Piala Menpora 2021. 

Video Populer

Foto Populer