Bola.com, Jakarta Arema FC belum meraih kemenangan hingga pekan ketiga BRI Liga 1 2021/2022. Yang terbaru, Singo Edan keok 1-2 dari PSS Sleman di Stadion Pakansari, Bogor, Minggu (19/9/2021).
Arema FC lebih dulu mencetak gol lewat Ahmad Alfarizi. Namun, PSS membalikkan skor dengan gol Mario Maslac dan Eduardo Jose Barbosa ‘Juninho’.
Baca Juga
BRI Liga 1: Setelah Tekuk Arema, Persebaya Mulai Fokus Mengalahkan Dewa United
Cerita Unik Arkhan Fikri: Pulang dari Vietnam, Langsung Gabung Arema dalam Hitungan Jam Sebelum Derbi Jatim Vs Persebaya
Meriah! Bonek Menyambut Kedatangan Persebaya di Surabaya seusai Tekuk Arema dalam Lanjutan BRI Liga 1
Advertisement
Dalam laga itu, Arema membuang banyak peluang emas. Pemain seperti Carlos Fortes, Dedik Setiawan, Kushedya Hari Yudo hingga Hanif Sjahbandi tak bisa memaksimalkan peluang di depan gawang.
Bahkan pelatih Arema, Eduardo Almeida sampai lupa berapa banyak peluang emas yang harus terbuang di laga ini. “Kami sudah menciptakan banyak peluang. Entah berapa jumlahnya. Tapi bagaimana lagi, tidak ada yang berbuah gol,” keluh Almeida.
Bisa dibilang insting gol pemain depan Arema FC masih lemah. Tiga gol yang sudah dicetak Arema sejak pekan pertama, semua lahir dari pemain tengah dan belakang, yaitu Hanif Sjahbandi, Dendi Santoso, dan Ahmad Alfarizi.
Materi Lini Depan Istimewa
Padahal materi lini depan Arema tergolong istimewa. Barisan lokal, tiga penyerang mereka, Dedik Setiawan, M. Rafli dan Kushedya Hari Yudo merupakan pemain Timnas Indonesia.
Selain itu, ada striker asing Carlos Fortes yang didatangkan dari kasta kedua Liga Portugal. Namun saat ditanya perihal kinerja lini depannya, Almeida konsisten tak ingin mengadili anak buahnya.
Advertisement
“Saya ulangi lagi, tidak bicara tentang individu pemain. Atau menyalahkan satu posisi. Karena ini permainan tim. Striker tidak bisa main sendirian, begitu juga posisi lainnya,” tegas pelatih asal Portugal ini.
Advertisement
Bukan Masalah Baru
Bisa jadi, Almeida hanya akan melakukan evaluasi secara internal. Dia tidak ingin mengekspose kesalahan pemainnya ke publik.
“Seperti biasa, saya akan analisa lebih dulu untuk melihat permainan secara utuh (dari rekaman pertandingan),” terangnya.
Advertisement
Sebenarnya sudah jelas persoalan Arema ada di finishing. Mereka sudah membuat banyak peluang emas. Masalah ini sebenarnya bukan hal baru di Arema, karena sudah terjadi sejak turnamen pramusim Piala Menpora. Barisan lini depannya terlalu banyak membuang peluang yang didapat.
Yuk Tengok Posisi Arema
Advertisement