Bola.com, Jakarta - Pemain asing memiliki daya tarik tersendiri di sepak bola Indonesia, termasuk dalam laga Arema FC melawan PSIS Semarang pada pekan ke empat BRI Liga 1 2021/2022, Sabtu (25/9/2021).
Bisa dibilang pertandingan kedua tim merupakan ajang duel pemain asing anyar yang ada di Arema, melawan legiun asing milik PSIS yang sudah malang melintang di kompetisi Indonesia.
Baca Juga
Hasil Lengkap dan Klasemen BRI Liga 1: Slot Terakhir Championship Series Masih Jadi Rebutan, Arema Jauhi Zona Degradasi
4 Fakta saat Arema FC Membungkam PSM di BRI Liga 1: Tren Positif Bernardo Tavares Setop, Arema FC Raja Penalti!
Hasil BRI Liga 1: Arema Jungkalkan PSM, Persib Beri Borneo FC 3 Kekalahan Beruntun
Advertisement
Dari tiga laga awal, Arema sudah menurunkan empat pemain asingnya. Keempat nama tersebut adalah Adilson Maringa (kiper), Sergio Silva (stoper), Renshi Yamaguchi (gelandang), dan Carlos Fortes (striker).
Dari empat pemain itu, baru Maringa yang mencuri perhatian. Sayangnya, dia belum mencatatkan clean sheet saat mengawal gawang Tim Singo Edan.
Adapun di kubu PSIS, baru Jonathan Cantillana yang selalu tampil dalam tiga laga. Sementara itu, Wallace Costa dan Bruno Silva turun dalam dua laga, dan Brian Ferreira belum diturunkan lantaran dalam pemulihan cedera.
Bola.com coba merangkum seperti apa performa dan sepak terjang para legiun asing di Arema FC dan PSIS Semarang pada awal musim ini. Selain itu juga, sejauh mana kontribusi para pemain tersebut untuk tim masing-masing,
Â
Performa Legiun Asing Arema FC
Adilson Maringa Langsung Perlihatkan Ketangguhannya
Kiper Arema FC asal Brasil itu sudah kebobolan empat gol dari tiga laga. Tapi dia dianggap sebagai perekrutan terbaik Arema FC pada musim ini.Â
Advertisement
Pasalnya, jumlah penyelamatan yang dilakukan Maringa jauh lebih banyak. Terutama saat melawan PSM Makassar dan Bhayangkara FC.
Adilson Maringa lumayan bisa mengobati rasa rindu Arema akan kiper tangguh Kurnia Meiga. Sebab, Tim Singo Edan sempat tak percaya diri dengan posisi ini sejak Kurnia Meiga sakit pada 2017.
Andaikan lini belakang Arema lebih tangguh, bisa jadi Maringa segera mencatatkan cleansheet di Liga 1. Hl itu merupakan target mantan kiper klub kasta kedua Portugla, Vilafranquense ini.
Sergio Silva dan Renshi Yamaguchi Masih Adaptasi
Khusus dua pemain asing ini mereka sudah bekerja cukup keras dalam tiga laga. Namun, Silva dan Renshin masih butuh waktu untuk adaptasi dengan rekan-rekannya.
Seperti Sergio Silva, Renshin Yamaguchi masih coba memahami karakter duetnya, Bagas Adi Nugroho di lini belakang. Sama halnya dengan Renshi di lini tengah, Silva coba mengimbangi permainan Hanif Sjahbandi.
Selain adaptasi dengan tim sendiri, keduanya juga masih mempelajari sepak bola Indonesia yang keras dan mengandalkan kontak fisik. Sementara itu, permainan Silva dan Renshi dalam tiga laga lebih mengandalkan otak ketimbang duel keras. Sisi positifnya, Silva dan Renshi tak banyak melakukan pelanggaran. Sementara negatifnya, mereka tak bisa memberikan shock terapi kepada lawan.
Carlos Fortes Pamer Skill Tapi Tumpul
Striker berambut gimbal itu bisa dibilang banyak mengeluarkan skillnya dalam tiga laga awal. Beberapa momen dia bisa melewati lawan dengan tipuannya.
Sayangnya, ketajaman Fortses tak terlihat. Sejumlah peluang emas yang didapat tak ada yang berbuah gol. Belakangan dia bahkan lebih banyak turun jadi second striker yang bertugas membagi bola.
Padahal, Arema butuh seorang targetman untuk melengkapi Dedik Setiawan dan Kushedya Hari Yudo yang bertugas mengacaukan pertahanan lawan dengan kecepatannya. Jadi, Fortes masih belum bisa jadi tumpuan gol Singo Edan.
Â
Advertisement
Performa Legiun Asing PSIS Semarang
Jonathan Cantillana Jadi Ruh Lini Tengah PSIS
Gelandang kelahiran Chile berpaspor Palestina itu permainannya cukup dominan di lini tengah PSIS. Pasalnya, Brian Ferreira belum turun lantaran cedera, dia yang jadi ruh lini tengah.
Advertisement
Dari tiga kali tampil, Jonathan berhasil mencetak satu gol ketika melawan Persiraja Banda Aceh. Uniknya, saat dia jadi starter, PSIS selalu menang, yakni lawan Persiraja dan Persela.
Tetapi, saat Jonathan tampil sebagai pengganti lawan Persija, PSIS hanya meraih hasil imbang. Namun dari segi stamina, dia masih butuh perbaikan karena Jonathan belum pernah tampil penuh dalam tiga laga tersebut.
Wallace Costa, Tembok Kukuh tetapi Rentan Cedera
Pemain yang satu ini sebenarnya masuk kategori bek tangguh. Posturnya yang gempal membuat striker lawan kesulitan menang duel dengannya.
Sayang, awal musim ini Wallace sudah dibelit cedera. Total dia baru tampil dalam 73 menit di dua pertandingan. Lawan Persiraja Banda Aceh dan Persela Lamongan.
Maklum, usianya sudah tak muda lagi, 35 tahun. Cedera engkel yang kini mengganggu dikabarkan mulai membaik. Saat lawan Arema, ada peluang dia diturunkan. Jika terbebas dari cedera, Wallace berpeluang tampil dan membuat lini depan Arema frustasi.
Bruno Silva, Pemain Penting yang Indisipliner
Perannya di lini depan PSIS sangat vital. Punya skill dan kecepatan. Namun beberapa waktu lalu dia melakukan tindakan indispliner, yakni mangkir dari.
Manajemen PSIS Semarang bertindak tegas dengan memulangkan sang pemain ke Semarang. Praktis Bruno baru tampil sekali lawan Persela Lamongan dan belum mencetak gol.
Namun, dia sudah meminta maaf secara terbuka. Kini Bruno dilibatkan kembali dalam tim. Striker berusia 30 tahun itu disiapkan untuk laga lawan Arema. Tentunya lini depan PSIS bisa lebih tajam dengan kehadirannya.
Yuk Tengok Posisi Klub Favorit Kamu:
Advertisement