3 Pemain Barito Putera yang Bisa Menghentikan Tren Positif PSM: Waspada Ledakan Aleksandar Rakic

Sebelum berkostum Barito Putera, Aleksandar Rakic pernah menjadi bagian PS Tira (kini Persikabo 1973) dan Madura United di kompetisi kasta tertinggi tanah air. Prestasi terbaiknya adalah menjadi top skorer Liga 1 2018 dengan koleksi 21 gol.

Musim ini, Rakic baru satu kali menjebol gawang lawan yakni ketika Barito takluk ditangan Bali United pada pekan kedua, 11 September lalu.

Rakic bisa jadi mimpi buruk buat PSM kalau mendapat ruang dan peluang mencetak gol. Ia pernah melakukannya ke gawang PSM pada Liga 1 2018 saat memperkuat PS Tira.

Pada pertemuan pertama yang berlangsung di Stadion Andi Mattalatta Mattoangin, 21 April 2018, Rakic memborong tiga gol timnya pada laga yang berkesudahan 4-3 buat PSM itu. Pada pertemuan kedua di Stadion Sultan Agung, Bantul, Yogyakarta, 19 September 2018, Rakic kembali mencetak gol buat PS Tira di laga yang dimenangkan PSM dengan skor 2-1 itu.

Rizky Pora sudah bergabung di Barito Putera sudah bergabung di Barito sejak 2013. Sejauh ini, pria kelahiran Ternate, 22 November 1989 ini sudah tampil bersama 150 kali bersama Barito dengan koleksi 26 gol. Meski belum berhasil membawa Barito Putera meraih trofi juara, nama Rizky pantas masuk dalam daftar gelandang terbaik tanah air. Prestasi terbaiknya adalah meraih penghargaan individu sebagai pencetak assist terbanyak pada Liga 1 2018 dan 2019.

Di level timnas, Rizky melakoni debutnya bersama skuad Garuda ketika berujicoba dengan Pakistan, 21 Juni 2014. Dua tahun kemudian, ia menjadi bagian skuad timnas Indonesia yang menembus final Piala AFF 2016.

Kelebihan yang menonjol dari Rizky saat beraksi di lapangan adalah kecepatan dalam menggiring bola dan melewati lawan serta umpan silangnya yang akurat. Ia pun dikenal piawai dalam mengeksekusi bola mati.

Ambrizal Umanailo menjadi bagian Barito Putera pada 2020. Sebelumnya, ia pernah berkostum Villa 2000, Persija Jakarta dan Borneo FC. Sebagai penyerang sayap, Umanailo dikenal memiliki kecepatan saat melakukan penetrasi di area pertahan lawan. Ia menunjukkannya ketika tampil dalam 43 laga bersama Persija serta 61 partai dengan Borneo di kompetisi kasta tertinggi.

Kelebihan pria kelahiran 12 Juni 1996 ini bisa jadi bencana buat PSM pada laga nanti. Apalagi, kemampuan dua bek sayap Juku Eja, Zulkifli Syukur dan Abdul Rachman tidak sebaik dulu lagi karena termakan usia.