5 Fakta Kemenangan Arema atas Persija di BRI Liga 1: Pembuktian Carlos Fortes, Kekalahan Perdana Macan Kemayoran

Striker Arema FC, Carlos Fortes sedang on fire. Pada laga ini, dia mencetak gol indah pada menit ke-33. Tanpa kontrol, dia melepaskan tembakan melengkung dari luar kotak penalti.

Itu merupakan gol ke empat Fortes. Hebatnya, dia mencetaknya dalam tiga laga beruntun. Yakni lawan Persipura Jayapura, Persela Lamongan dan Persija Jakarta.

Torehan ini membuat Fortes layak diperhitungkan sebagai salah satu striker papan atas di Indonesia. Dia juga bersaing dalam daftar pemain tersubur di Liga 1. Padahal di awal penampilannya, striker asal Portugal ini sempat diragukan karena kesulitan mencetak gol dalam 4 laga awal.

Arema FC jadi pemutus catatan tak terkalahkan Persija Jakarta di BRI Liga 1. Sepertinya Persija kurang beruntung di laga ini. Andaikan gol Marko Simic di masa injury time disahkan wasit, kekalahan ini tak akan terjadi.

Tapi nasi sudah menjadi bubur. Meski pemain Persija sempat protes keras kepada wasit Okky Dwi Putra. Namun dia tetap pada keputusannya karena melihat dengan jelas ada pelanggaran yang terjadi.

Sebenarnya, sejak Arema bermain dengan 10 orang, Persija bisa menguasai permainan. Mereka banyak menekan Arema. Sayangnya, finishing pemain Persija dihadang tembok pertahanan Arema.

Kiper Arema FC, Adilson Maringa mencatatkan cleansheet ke empat beruntun. Kiper asal Brasil itu tampil apik lawan Persija. Beberapa penyelematan krusial dibuat pada babak kedua. Salah satunya tandukan Otavio Dutra dalam situasi tendangan sudut. Adilson masih bisa menepis bola yang mengarah ke gawang.

Selain faktor Adilson, lini belakang Arema juga perlu diapresiasi. Sergio Silva dkk tampil rapi. Meski dibabak kedua sempat keteteran karena bermain dengan 10 orang, tapi mereka tetap bisa mematahkan semua serangan Persija.

Striker, Kushedya Hari Yudo menerima kartu merah di laga ini. Yudo yang baru masuk di babak kedua sudah mengantongi kartu kuning kedua di menit 68.

Wasit Okky Dwi Putra menganggapnya melakukan diving. Sedangkan kartu kuning pertama didapatkan beberapa menit sebelumnya karena pelanggaran keras.

Kartu merah Yudo ini membuat Arema jadi tim kolektor kartu merah. Karena ini kali kedua Singo Edan harus bermain dengan 10 orang.

Sebelumnya, pada laga pertama Liga 1 lawan PSM Makassar, Jayus Hariono menerima kartu merah langsung. Menariknya, justru Arema tak pernah kalah ketika main dengan 10 orang. Saat lawan PSM, mereka bermain imbang. Sedangkan melawan Persija justru menang.

Kemenangan Arema melawan Persija Jakarta seakan jadi dejavu. Di stadion yang sama, Arema sempat mengalahkan Persija 2017 dengan skor sama pula.

Waktu itu Arema menang 1-0 lewat gol tunggal Dendi Santoso di ajang Trofeo Bhayangkara. Bedanya, pertemua Arema dengan Persija waktu itu hanya 45 menit karena sistem trofeo.

Kemenangan ini juga membuat Arema mengikis keangkeran Stadion Manahan, Solo, karena Arema dicap sulit menang di stadion ini. Banyak kekalahan yang ditelan Arema ketimbang kemenangan.