Bola.com, Jakarta - Pertandingan bertajuk El Clasico akan mewarnai laga terakhir seri kedua BRI Liga 1 2021/2022. Adalah pertemuan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya pada 6 November mendatang di Stadion Manahan, Solo.
Dua tim asal Jawa Timur yang jadi rival abadi tersebut selalu berduel sengit ketika berjumpa di lapangan. Maklum, mereka dituntut menang oleh masing-masing suporter demi persoalan gengsi.
Baca Juga
Advertisement
Menghadapi laga tersebut, Arema FC yang tak terkalahkan dalam tujuh laga beruntun ingin menjaga tren positif. Untungnya pelatih Arema, Eduardo Almeida tidak dipusingkan dengan persoalan pemain cedera atau akumulasi kartu. Semua bisa turun di laga ini.
Tapi ada satu pekerjaan rumah yang harus diselesaikan Almeida. Adalah membuat serangan timnya lebih rapi. Karena dalam dua laga sebelumnya lawan Persita Tangerang dan Madura United, mereka terkesan buru-buru melakukan serangan. Sehingga lawan dengan mudah memutus serangan tersebut.
Namun demikian, Almeida punya beberapa pemain yang bisa mengubah keadaan di lapangan dengan kemampuan individunya. Berikut empat pemain kunci Arema yang patut diwaspadai Persebaya.
Â
Â
Â
Rizky Dwi Febrianto
Bek kanan ini namanya sedang melambung. Rizky baru mencetak gol indah saat membawa Arema FC menang 2-1 dari Madura United di laga sebelumnya.
Jadi, dia jadi ancaman tersendiri bagi gawang Persebaya lewat tendangan bebas. Karena punya akurasi tendangan bagus, crossing dari sayap yang dilepaskannya juga berbahaya.
Advertisement
Hanya saja ketika menghadapi pemain sayap yang punya kecepatan, dia bakal diinstruksikan lebih banyak bertahan. Karena memang sudah jadi tugas pokok Rizky harus mematikan pemain sayap kiri lawan.
Karakternya yang lugas bisa membuat pemain sayap lincah kesulitan melewatinya. Saat kalah sprint, sliding tackle jadi jurus andalannya untuk membuang bola.
Â
Advertisement
Muhammad Rafli
Ketika duet Kushedya Hari Yudo dan Dedik Setiawan kembali dari Timnas Indonesia, M. Rafli tak selalu jadi pilihan utama lagi. Namun saat dia berada di lapangan, Rafli bisa mengubah permainan.
Pemain 22 tahun ini punya visi bermain bagus. Serangan Arema lebih tertata berkat kontribusinya. Karena dia bisa menahan bola dan menunggu rekan-rekannya melakukan transisi dari bertahan ke menyerang.
Advertisement
Hal itu diperlihatkan di laga sebelumnya, lawan Madura United. Pola serangan Arema kacau di babak pertama. Dedik dkk terlalu buru-buru melakukan serangan dan mudah kehilangan bola.
Tapi saat Rafli masuk, dia membuat perbedaan. Pemain yang bisa jadi target man ini membuat serangan Arema lebih tajam. Dari segi produktifitas, dia sudah mengoleksi dua gol. Keduanya lahir dari tendangan bebas. Ini juga jadi ancaman bagi gawang Persebaya.
Â
Â
Â
Kushedya Hari Yudo
Penyerang yang sedang on fire. Dua laga berhasil dilewati dengan dua gol. Itu jadi tanda kepercayaan diri dan ketajamannya sudah kembali.
Padahal Yudo lebih sering ditempatkan sebagai pemain sayap. Tapi dalam beberapa situasi, dengan cepat dia berada di dalam kotak penalti. Padahal dalam beberapa laga awal, dia sempat mandul. Kartu merah juga sempat didapatkannya.
Advertisement
Tapi proses itu sudah dilewati. Permainannya yang ngeyel di lapangan sudah kembali. Jika lini pertahanan Persebaya tidak bisa menghentikan aksinya, Yudo bisa melanjutkan produktifitas golnya.
Â
Â
Advertisement
Carlos Fortes
Striker asal Portugal ini sempat mencetak 5 gol dalam 4 laga beruntun. Namun dalam dua laga terbaru, dia tak sanggup lagi menambah koleksi golnya.
Sebab, pelatih Eduardo Almeida sempat menaruhnya di bangku cadangan. Meski demikian, peran Fortes di lini depan tetap besar. Saat lawan Madura United, Fortes memberikan umpan yang membuahkan gol bagi Kushedya Hari Yudo.
Advertisement
Jadi, Fortes tetap penyerang paling menakutkan bagi pertahanan lawan. Untuk lawan Persebaya, ini pengalaman pertama baginya merasakan duel rival abadi. Pastinya dia ingin menorehkan catatan manis dalam laga ini. Â