Sukses


BRI Liga 1: Wasit Kontroversial di Laga Persebaya Vs Persela Dihukum, Unjuk Rasa Bonek Masih Berlanjut

Bola.com, Surabaya - Kelompok suporter Persebaya Surabaya, Bonek, tetap akan menggelar demonstrasi menuntut perbaikan wasit BRI Liga 1 2021/2022. Hal ini menyangkut munculnya sejumlah pengadil lapangan yang membuat keputusan kontroversial.

Keputusan Bonek tersebut merupakan realisasi dari rencana Bonek. Sebelumnya, Andie Peci mengunggah tuntutan kepada PSSI mengenai perbaikan wasit dalam sebuah cuitan di akun @andiepeci pada Selasa (2/11/2021). Sayang, sanksi terhadap wasit tetap tidak jelas meski disebut sudah dihukum.

Persebaya pernah dirugikan saat berjumpa Persela Lamongan dalam pekan kedelapan (21/10/2021). Dalam kondisi unggul Persebaya 1-0, gol striker Jose Wilkson tidak disahkan. Sebaliknya striker Persela Ivan Carlos mencetak gol dalam posisi offside dan disahkan.

Komite Wasit PSSI menyatakan wasit Musthofa Umarella yang memimpin laga itu mendapat sanksi. Namun, tidak disebutkan sampai berapa lama sang pengadil itu dilarang memimpin pertandingan lagi.

“Itu hukumannya tidak jelas. Katanya diistirahatkan, tapi tidak diumumkan sampai berapa lama. Berarti memang tidak serius. Komite Wasit menunjukkan tidak punya komitmen untuk membenahi masalah wasit,” kata Andie Peci, pentolan Bonek, kepada Bola.com, Senin (8/11/2021).

“Mungkin di internal Komite Wasit, mereka punya aturan-aturan tertentu. Tapi, di luar itu publik perlu tahu dan transparansi. Kalau seperti ini, serba tidak jelas. Sedangkan wasit itu juga orang yang penting dalam pertandingan,” imbuh pria bernama lengkap Andy Kristiantono itu.

2 dari 4 halaman

Demi Kepentingan Sepak Bola Nasional

Oleh karena itu, Andie Peci mengumumkan Bonek bakal tetap menggelar demonstrasi yang rencananya dilakukan pada Rabu (10/11/2021). Ribuan massa Bonek juga siap turun ke jalan menuntut revolusi wasit secara nasional.

Aksi unjuk rasa kali ini berada di bawah naungan Arek Bonek 1927 dengan Andie Peci sebagai penanggung jawabnya. Bonek akan berkumpul di Kebun Binatang Surabaya (KBS) sebelum akhirnya menggelar aksi di depan Gedung Negara Grahadi dan kantor PSSI Jatim.

“Iya, lokasinya di Grahadi dan kantor PSSI Jatim. Kebetulan saja Ketua Komite Wasit menjabat ketua Asprov (Jawa Timur) juga. Tuntutan sebenarnya perlu dilakukan di Gedung Grahadi karena ini menyangkut sepak bola nasional juga,” ucap pria berusia 41 tahun itu.

3 dari 4 halaman

Bertepatan dengan Hari Pahlawan

Suatu kebetulan, aksi demonstrasi ini bertepatan dengan Hari Pahlawan, yang selama identik bagi Surabaya yang berjulukan Kota Pahlawan. Momen penting ini akan dihiasi Bonek dengan upaya ikut mendorong perbaikan sepak bola nasional.

“Kami menuntut revolusi wasit secara nasional. Mungkin waktunya saja bertepatan dengan Hari Pahlawan. Terlepas dari itu, harus ada perubahan. Harapannya, langkah ini bisa ditempuh suporter klub lain untuk mau ikut berjuang menuntut perbaikan wasit,” ujar Andie Peci.

Masalah kontroversi wasit kembali menjadi sorotan karena juga terjadi di Liga 2. Selain melibatkan Persebaya, terdapat juga dua kontestan Liga 1 yang dirugikan oleh keputusan sang pengadil.

Sebelumnya, duel antara Barito Putera kontra PSIS Semarang juga melahirkan keputusan aneh (20/10/2021). Wasit dengan menganulir hadiah penalti saat pelanggaran dilakukan di kotak penalti, dan malah memberi hadiah tendangan bebas untuk Barito Putera.

Persija Jakarta juga sempat dirugikan dengan keputusan wasit Oki Dwi Putra saat berjumpa dengan Arema FC, Minggu (17/10/2021). Mulai dari menganulir gol hingga memberi tambahan waktu tak wajar. Akibatnya, Persija harus kalah 0-1 dan gagal meraih poin di laga itu.

4 dari 4 halaman

Lihat Persaingan Tim Favoritmu di BRI Liga 1

Video Populer

Foto Populer