Sukses


Karier Pendek Pelatih Asing di Timnas Indonesia: Berapa Lama Shin Tae-yong Bisa Bertahan?

Bola.com, Jakarta - Ketika menandatangani kontrak empat tahun bersama Timnas Indonesia pada akhir Desember 2019, Shin Tae-yong dihantui dua tradisi buruk di kursi pelatih Timnas Indonesia. Pertama, hobi PSSI gonta-ganti nakhoda tim. Kedua, singkatnya durasi kepelatihan arsitek asing.

Sejak 2001, Timnas Indonesia sudah ditangani oleh sepuluh juru taktik impor, termasuk Shin Tae-yong.

Alfred Riedl menjadi pelatih asing paling lama yang pernah memoles Timnas Indonesia sekitar tiga tahun.

Riedl tiga kali bertugas sebagai nakhoda Timnas Indonesia pada Mei 2010-Juli 2011, Desember 2013-Januari 2015, dan September-Desember 2016.

Pelatih asal Inggris, Peter Withe adalah pelatih asing kedua terlama di Indonesia pada periode 2004-2007, disusul Ivan Kolev selama dua tahun lebih pada November 2001-November 2003 dan Juni-Desember 2007.

Nihil gelar selama puluhan tahun, Timnas Indonesia mendatangkan Luis Milla pada Januari 2017. Namun, pria yang mengantar Spanyol U-21 menjuarai Euro U-21 2011 itu hanya bertahan setahun delapan bulan hingga Agustus 2018.

Lima pelatih asing lainnya yaitu Wim Rijsbergen, Simon McMenemy, Pieter Huistra, Luis Manuel Blanco, dan Jacksen Tiago rata-rata meracik Timnas Indonesia dalam hitungan bulan.

2 dari 4 halaman

Shin Tae-yong Genap 2 Tahun

Per Januari 2022, Shin Tae-yong genap dua tahun melatih Timnas Indonesia. Arsitek asal Korea Selatan itu belum mempersembahkan gelar, namun telah banyak mengubah wajah Timnas Indonesia.

Bersama Timnas Indonesia, Shin Tae-yong berperan sebagai manajer pelatih. Dia menjadi supervisi untuk semua timnas kelompok usia, mulai dari U-23, U-19, dan U-16.

Shin Tae-yong telah memimpin Timnas Indonesia dalam 15 pertandingan dengan hasil tujuh kemenangan, empat seri, dan empat kalah.

Pencapaian terbaik Shin Tae-yong bersama Timnas Indonesia dalam dua tahun kariernya berjalan adalah menjadi runner-up Piala AFF 2020.

Sejauh ini, PSSI tidak punya gelagat untuk mengganti Shin Tae-yong. Posisi pria berusia 51 tahun itu diisyaratkan aman hingga kontraknya tuntas pada Desember 2013.

"Shin Tae-yong kontraknya empat tahun dengan opsi perpanjangan. Itu ada program yang berkesinambungan, yang tidak serta-merta secara instan Timnas Indonesia harus bagus," kata Ketua PSSI, Mochamad Iriawan beberapa waktu lalu.

"Shin Tae-yong bukan pesulap, betul. Dia pelatih. Jadi tidak mungkin secara instan melakukannya apalagi kompetisi sempat tidak berjalan," imbuh pria yang karib dipanggil Iwan Bule itu.

3 dari 4 halaman

Revolusi Timnas Indonesia

Shin Tae-yong merevolusi Timnas Indonesia. Dia menyingkirkan pemain lama era Simon McMenemy pada 2019 dan menggantikannya dengan sejumlah darah muda dari timnas U-22 dan U-19.

Shin Tae-yong merasa bahwa generasi Timnas Indonesia pada 2019 yang selalu kalah dalam lima partai babak penyisihan Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia perlu diganti.

"Ketika bermain dalam lima partai sebelumnya di Kualifikasi Piala Dunia 2022, Timnas Indonesia selalu kalah. Pemain terlihat kurang motivasi," kata Shin Tae-yong pada Mei 2021.

"Jadi untuk memberikan motivasi dan menunjukkan performa dalam laga selanjutnya agar lebih baik lagi, mungkin ini saatnya mengganti dengan generasi baru Timnas Indonesia," jelasnya.

Saat tampil di Piala AFF 2020, Timnas Indonesia menjadi satu dari sedikit negara dengan rataan usia di bawah 25 tahun. Para pemain tim berjuluk Skuad Garuda itu rata-rata berumur 24,3 tahun.

4 dari 4 halaman

10 Pelatih Asing di Timnas Indonesia sejak 2001

  • Alfred Riedl 2010-2011, 2013-2014, 2016
  • Ivan Kolev 2001-2003, 2007
  • Peter Withe 2004-2007
  • Shin Tae-yong 2020-Sekarang
  • Wim Rijsbergen 2011-2012
  • Luis Milla 2017-2018
  • Simon McMenemy 2019
  • Pieter Huistra 2015
  • Luis Manuel Blanco 2013
  • Jacksen Tiago 2013

Video Populer

Foto Populer