Adu Taktik Pelatih PSM Vs Persik di BRI Liga 1: Jaga Konsistensi Penampilan Tim

Di lain pihak, pelatih Persik Kediri, Javier Rocha, sudah bisa kembali mendampingi timnya pasca-menjalani sanksi satu pertandingan.

Pada laga terakhir kontra Persikabo 1973 (14/1/2022) yang berakhir dengan kekalahan tim Macan Putih dengan skor 1-2, peran Rocha dilakoni dua asisten pelatihnya, Alfiat dan Johan Prasetyo.

Bagi Persik, kekahahan itu membuat mereka tak pernah menang pada tiga laga terakhir. Dua hasil laga lainnya adalah kalah dari Persib Bandung (12/12/2021) dan bermain imbang kontra Borneo FC (8/1/2022).

Padahal sebelumnya, posisi Persik di klasemen sempat terdongkrak naik usai menekuk Persita (3/12/2022) dan Barito Putera (8/12/2022). Seperti Joop Gall, Javier Rocha menyakini penampilan timnya menunjukkan progres yang baik.

"Yang dibutuhkan saat ini adalah kesabaran karena tim ini sedang berproses," kata Javier Rocha.

Kehadiran Joop Gall dan Javier Rocha memang diharapkan untuk mendongkrak penampilan tim masing-masing setelah terpuruk bersama pelatih lama.

Joop Gall masuk ke PSM menggantikan peran Milomir Seslija, sedangkan Javier Rocha melakoni peran pelatih sebelumnya, Joko Susilo.

Secara pengalaman, Joop Gall lebih berwarna dibandingkan koleganya itu. Gall mengawali kariernya sebagai pelatih pada 1999. Ia kemudian tercatat menjadi asisten pelatih di Groningen, FC Stal Kamianske dan Guangzhou City.

Ia pun pernah menjadi careteker pelatih di FC Stal Kamianske, SV Spakenburg, VV Pelikaan-S. dan SV DFS. Ketika bersatus sebagai pelatih kepala di De Vogels, BV Veendam, Go Ahead Eagles, FC Emmen, dan FC Stal Kamianske, pencapaian Joop Gall bersama klub yang ditanganinya terbilang datar.

Sementara itu, Javier Rocha paham betul dengan atomesfer sepak bola Indonesia setelah pernah membela berbagai klub di Tanah Air. Di antaranya, PSMS Medan, Persegi Gianyar, Persitara Jakarta Utara, Persija Jakarta, Persiba Balikpapan, Persebaya Surabaya, Persidafon Dafonsoro, Batavia Union, dan Persis Solo.

Prestasi terbaiknya adalah top skorer Piala Indonesia 2005. Sebagai pelatih, Javier Rocha pernah membawa klub Santa Cruz promosi ke Liga 2 Chile.

Setelah kembali ke Indonesia, Rocha memilih untuk terjun membina pemain-pemain muda di pengembangan bakat usia dini atau Sekolah Sepak Bola (SSB). Pelatih dengan lisensi Pro License A yang dikeluarkan federasi sepak bola Chile itu menangani Akademi EDF La Liga di Jakarta Selatan.