Sukses


5 Pemain yang Berselisih dengan Jose Mourinho

Bola.com, Jakarta - Jose Mourinho merupakan satu di antara manajer sepak bola terbaik di dunia. Jika sebuah klub menginginkan Mou memberikan kesuksesan, Mourinho mampu memberikan jaminan. Hal itulah yang menjadi alasan utama Manchester United menunjuknya sebagai manajer baru klub.

Sebagai satu di antara manajer terbaik di dunia, Mourinho mempunyai sejarah menarik karena arogansinya. Ia sering terlibat pertikaian dengan manajer klub lain, ofisial pertandingan dan para pemain. Ia bahkan bertikai dengan staf klub, seperti yang dialami oleh dokter tim Chelsea, Eva Carneiro.

Bersama Jose, selalu ada sisi baik, buruk dan kejelekan yang ia tunjukkan dalam sebuah pertandingan. Selama berkarier, Mourinho paling tidak bertahan selama tiga musim sebelum hengkang karena bertikai dengan manajemen atau para pemain. Hal ini seperti yang terjadi pada musim kemarin di Chelsea. Beberapa pemain bintang, seperti Eden Hazard dan Cesc Fabreagas, terlihat tidak mau menjalankan instruksi Mourinho.

Ekspektasi Mourinho terhadap pemain terkadang terlalu tinggi melebihi batas yang bisa diberikan oleh pemain tersebut. Mayoritas pemain yang pernah ditanganinya memberikan sanjungan kepada Mou, namun tidak sedikit juga yang mengungkapkan kalau Mou adalah sosok yang patut untuk dibenci.

Berikut 5 pemain yang bertikai dengan Mourinho:

2 dari 6 halaman

1

Juan Mata
Chelsea menunjuk Jose Mourinho sebagai manajer klub pada tahun 2013. Penunjukkan ini membuatnya menangani Chelsea selama dua periode. Pada tur pramusim klub, Mourinho terkesan dengan penampilan Oscar, ia pun membentuk skuat Chelsea dengan berpatokan kepada Oscar. Keputusan ini membuat Juan Mata menjadi korban. Mata merupakan pemain yang tampil bagus dua musim berturut-turut sebelum kedatangan Mou. Namun hal tersebut justru memancing Mou untuk mengeluarkan kritik tajam kepada Mata dan membuat sang pemain menjadi akrab dengan bangku cadangan.

Lima bulan setelah bergabung dengan The Blues, Mourinho menjual Mata ke Manchester United. Pemain asal Spanyol tersebut merasa berat meninggalkan Chelsea namun ia harus mengambil keputusan untuk menyelamatkan kariernya. Ia pun menyindir Mourinho setelah proses kepindahannya ke United rampung.

"Jika pemain berkelas didefinisikan sebagai pemain yang rajin mencetak gol dan mencatatkan assist serta memiliki statistik pertandingan yang bagus, maka saya gembira karena saya melakukan semua hal tersebut bersama Chelsea," ungkap Mata.

Mata pun menjalani karier yang bagus bersama United, sampai pada akhirnya Mourinho ditunjuk menjadi manajer baru klub menggantikan Louis van Gaal yang dipecat manajemen.

Ketakutan sang pemain terbukti pada laga Community Shield setelah ia ditarik keluar pada menit-menit akhir laga. Padahal status Mata sendiri merupakan pemain cadangan pada laga tersebut. Ia baru masuk pada menit 63 untuk menggantikan Jesse Lingard.

3 dari 6 halaman

2

Andriy Shevchenko
Andriy Shevchenko mempunyai hubungan yang dekat dengan pemilik Chelsea, Roman Abramovich. Hal inilah yang membuat Abramovich mengajaknya untuk bergabung ke The Blues pada tahun 2006. Mourinho pun mempertegas kalau Shevchenko tidak masuk dalam rencana skuatnya.

"Shevchenko tidak sesuai dengan strategi permainan yang saya terapkan, oleh karena itu saya tidak bisa memotivasinya agar ia bisa tampil bagus," jelas Mourinho

Mendapat sambutan seperti itu dari manajernya, membuat Shevchenko naik pitam. Ia pun membalas penyataan sang manajer.

"Saya seperti papan dart, di mana mereka dengan suka hati menyerang saya. Lagipula Mourinho bukanlah motivator yang bagus. Mourinho tidak pernah menganggap saya menjadi bagian dari Chelsea. Dia menempatkan saya di posisi di mana saya tidak bisa mengembangkan permainan. Saya pernah ditangani oleh pelatih yang jauh lebih baik darinya," Ungkap Sheva.

4 dari 6 halaman

3

Iker Casillas
Iker Casillas merupakan sosok yang diidolakan oleh suporter Real Madrid. Kedatangan Mourinho pada tahun 2010 menjadi petaka bagi sang kiper. Mourinho menyerang kekasih Casillas, Sara Carbonero, sebagai pembocor rahasia strategi Real Madrid dalam laga melawan Barcelona.

Pada musim berikutnya, pertikaian yang terjadi antara Mourinho dan Tito Vilanova mencoreng nama Madrid dan Barcelona. Casillas yang menjabat kapten klub menghubungi Xavi Hernandez yang merupakan kapten klub Barcelona untuk rekonsiliasi. Namun Mou menganggap ini sebagai sebuah penghianatan kepadanya. Mou pun memutuskan untuk menurunkan Antonio Adan sebagai kiper utama Los Blancos, sementara Casillas berada di bangku cadangan.

Hal tersebut diperburuk dengan pernyataan Mou setelah membeli Diego Lopez.

"Selama saya melatih Real Madrid, maka Diego Lopez adalah kiper utama klub ini," jelas Mourinho pada saat itu.

Setelah berpisah dengan Real Madrid, Casillas pun menyuarakan pendapatnya tentang Mourinho.

"Saya tidak pernah berbicara tentangnya dan saya rasa saya tidak akan mengutarakan pendapat saya tentang Mourinho. Publik sudah memahami apa yang sebenarnya terjadi. Saya hanya merasa tidak mempunyai hubungan yang baik dengannya," jelas mantan kapten timnas Spanyol tersebut.

5 dari 6 halaman

4

Pepe
Pepe menjadi pembela Casillas ketika sahabatnya tersebut dipojokkan oleh Mourinho. Ia menyatakan bahwa tindakan Mourinho berlebihan dan Mourinho seharusnya menghormati Casillas. Pada saat itu, Pepe juga tersisih dari skuat utama setelah Mourinho lebih memilih untuk menurunkan Raphael Varane.

Mourinho menyikapi pernyataan Pepe sebagai suatu rasa frustrasi karena kehilangan tempat di skuat utama Los Blancos.

"Sangat mudah menerka mengapa Pepe mengritik saya. Pepe mempunyai masalah bernama Raphael Varane. Seorang pemain senior berusia 31 tahun kehilangan tempat karena ada bocah berusia 19 tahun," jelas Mourinho.

Pernyataan tersebut, terdengar seperti menyuruh Pepe untuk tetap diam jika tidak ingin terpinggirkan dari skuat utama El Real. Setelah Mourinho dipecat, Pepe pun menyatakan kegembiraannya dengan mengatakan bahwa ia dan pemain lainnya sama sekali tidak merindukan kehadiran sang pelatih.

6 dari 6 halaman

5

William Gallas
William Gallas menolak mengikuti tur pramusim Chelsea ke Amerika Serikat pada tahun 2006. Hal ini membuat Mourinho naik pitam dan mengatakan bahwa sang pemain tidak menunjukkan rasa hormat kepada klub. Sebelumnya, Gallas telah menolak untuk memperpanjang kontrak di Chelsea dan akan menjalani musim terakhirnya bersama klub tersebut pada musim 2006-07.

Pertikaian ini membuat Mourinho menyerahkan nomor punggung 13 milik Gallas kepada Michael Ballack. Sebagai petunjuk kalau Gallas dipersilakan pergi. Bek asal Prancis tersebut hengkang ke Arsenal sebagai bagian dari transfer Ashley Cole.

Berpisahnya Gallas dengan Chelsea bukan menjadi akhir dari pertikaian kedua pihak. Setelah Gallas resmi pindah ke Arsenal, Mourinho mengatakan bahwa Gallas mengancam akan mencetak gol bunuh diri jika klub tidak melepaskannya.

Sumber: Berbagai Sumber

Video Populer

Foto Populer