Bola.com, - Manchester City tengah nyaman di puncak klasemen sementara Premier League 2017-2018. The Citizens punya beberapa fakta menarik selama berlaga di divisi teratas Liga Inggris.
Advertisement
Baca Juga
Laju The Citizens tidak terbendung pada Premier League 2017-2018. Dari 18 pertandingan, Sergio Aguero dan kawan-kawan memenangi 17 di antaranya.
Dari jumlah tersebut, 16 di antaranya mereka raih secara berturut-turut. Satu-satunya kegagalan meraih tiga poin adalah ketika The Citizens bermain 1-1 kontra Everton pada laga pekan kedua.
Performa apik Manchester City juga berlanjut di Liga Champions. Skuat asuhan Pep Guardiola hanya menelan satu kekalahan, itu pun pada matchday terakhir yang sudah tidak menentukan. Lima pertandingan lainnya berhasil mereka sapu bersih.
Rentetan catatan positif tersebut membuat Manchester City menjadi kandidat kuat juara Premier League. Mereka juga masuk ke dalam bursa pemenang Liga Champions.
Meski begitu, Manchester City baru berprestasi sejak diakuisisi oleh Sheikh Mansour pada 2008. Sebelum kedatangan pria asal Uni Emirat Arab itu, The Citizens akrab dengan papan tengah atau bawah Liga Inggris.
Terdapat beberapa fakta menarik tentang Manchester City yang jarang diketahui. Berikut ini merupakan lima di antaranya:
David James Bermain Sebagai Penyerang
Stuart Pearce yang menjabat manajer Manchester City pada musim 2004-2005 membuat keputusan mengejutkan pada laga terakhir menghadapi Middlesbrough. Saat itu, Pearce meminta David James yang notabene berposisi sebagai kiper untuk bermain di lini depan.
Ketika itu, The Citizens bersaing dengan Middlesbrough untuk lolos ke Piala UEFA. Manchester City butuh kemenangan untuk menggeser posisi The Boro.
Sejumlah Fakta Duel El Clasico https://t.co/El0u84IiX1 pic.twitter.com/PQYgyJjOY3
— Bolacom (@bolacomID) December 23, 2017
Advertisement
Akan tetapi, Pearce justru menarik gelandang Claudio Reyna untuk diganti kiper Nicky Weaver ketika pertandingan menyisakan dua menit. Padahal, saat itu mereka punya penyerang Jon Macken di bangku cadangan.
Keputusan Pearce itu terbukti salah karena James justru menyiakan peluang emas di depan gawang. Menerima bola muntah, sang kiper justru mematung.
Advertisement
Gol Terendah Satu Musim di Kandang
Saat ini, Manchester City merupakan kesebelasan paling produktif di Premier League. Sergio Aguero dan kawan-kawan mencetak 56 gol dari 17 pertandingan.
Kondisi itu berbanding terbalik dengan musim 2006-2007. Ketika itu, Manchester City menjadi kesebelasan dengan gol terendah di hadapan pendukung sendiri selama satu musim.
Advertisement
Dari 19 pertandingan di City of Manchester Stadium, Georgios Samaras dan kawan-kawan hanya mencetak 10 gol. Jumlah itu merupakan terendah sepanjang sejarah Premier League.
Gelandang Joey Barton menjadi pencetak gol terbanyak Manchester City musim itu dengan koleksi enam gol. The Citizens mengakhiri musim di peringkat ke-14.
Terdegradasi Setelah Juara Liga
Manchester City tidak pernah berhasil mempertahankan gelar yang mereka raih. Bahkan, mereka punya kenangan buruk pada musim 1937-1938.
Kala itu, The Citizens berstatus sebagai juara bertahan Liga Inggris. Mereka menjadi juara untuk kali pertama sepanjang sejarah klub.
Advertisement
Meski begitu, Manchester City justru mengalami nasib buruk pada musim 1937-1938. Mereka hanya meraih dua kemenangan dari 10 pertandingan pertama. The Citizens butuh waktu 10 tahun untuk kembali ke divisi tertinggi.
Advertisement
Catatan Positif Meski Terdegradasi
Manchester City memiliki sedikit catatan positif meski terdegradasi pada musim 1937-1938. Mereka menjadi kesebelasan paling produktif di Liga Inggris.
Kala itu, mereka mencetak 80 gol dari 42 pertandingan. Selain itu, mereka hanya kebobolan 77 gol. Alhasil, mereka unggul selisih gol +3.
Advertisement
Catatan itu membuat Manchester City menjadi satu-satunya kesebelasan yang terdegradasi meski punya selisih gol positif. Hal tersebut semakin buruk karena Manchester United promosi pada musim yang sama.
Transfer Gagal
Manchester City mendatangkan dua pemain pada 31 Agustus 2008. Salah satu menjadi legenda klub, sementara yang lain hanya bertahan satu musim.
Kedua pemain itu adalah Pablo Zabaleta dan Glauber Berti. Zabaleta berhasil menjadi andalan Manchester City sebelum pindah ke West Ham pada 2017.
Advertisement
Sementara itu, Berti hanya bermain dalam satu laga bersama Manchester City. Pemain asal Brasil itu pun hanya tampil selama enam menit.
Ketika itu, Berti menggantikan posisi Wayne Bridge. Namun, sang pemain mendapatkan gelar Man of the Match versi pendukung Manchester City.
Sumber: Sportskeeda
Advertisement