Sukses


3 Transfer Terburuk Pep Guardiola

Jakarta Pep Guardiolatak merupakan salah satu manajer paling sukses di dunia. Namun, untuk urusan transfer, pria asal Spanyol itu juga pernah membuat kesalahan.

Manajer asal Katalan itu memang sukses melahirkan sejumlah talenta berbakat. Sebut saja dari Lionel Messi, Raheem Sterling, hingga Leroy Sane. Tapi nyatanya beberapa kesalahan transfer pernah dilakukan Pep Guardiola.

Salah satu contoh adalah John Stones. Meski berharga cukup mahal, namun ia tak pernah menunjukkan kualitasnya di Etihad Stadium.

Padahal saat di Everton, Stones tampil lugas di lini belakang. Tak heran dia sempat menjadi rebutan sebelum akhirnya berlabuh ke City.

Selain Stones, ada tiga transfer gagal yang pernah dilakukan Pep Guardiola. Berikut daftarnya dikutip Footyjokes:

 

 

 

 

 

 

2 dari 4 halaman

1. Claudio Bravo

Pada 25 Agustus 2016. Bravo akhirnya memutuskan hijrah dari Barcelona. Dia menandatangani kontrak empat musim bersama Manchester City.

Kala itu Bravo diplot untuk gantikan Joe Hart yang didepak Guardiola. City harus mebayar 17 juta pounds untuk mendatangkannya.

Namun hal itu tak berjalan lancar. Kesalahan demi kesalahan memaksa Guardiola mencadangkannya dan mendatangkan kiper lain, yakni Ederson Moraes yang kini jadi penjaga gawang utama.

3 dari 4 halaman

2. Mehdi Benatia

Bek tengah asal Maroko itu meninggalkan AS Roma untuk Bayern Muenchen. Dia diharapkan jadi rekan duet yang bagus buat Jerome Boateng kala kepemimpinan Guardiola.

Akan tetapi, ekspetasinya tak sesuai kenyataan. Dia seringkali cuma jadi penghangat bangku cadangan dan diliputi sejumlah cedera.

Akhirnya, Benatia cuma membuat 34 penampilan buat Bayern. Sebuah kesalahan besar Guardiola karena kala itu Bayern harus keluarkan mahar 25 juta pounds.

4 dari 4 halaman

3. Zlatan Ibrahimovic

Superstar Swedia itu berada di puncak kesuksesan saat Pep memutuskan untuk membawanya ke Nou Camp dari Inter Milan pada 2009. Kesepakatan itu membuat Barca mengeluarkan 52,13 jutaeuro uang tunai ditambah Samuel Eto'o.

Ibra tidak mengecewakan karena memiliki awal yang fantastis dengan Blaugrana, selalu mencetak gol dalam lima laga di La Liga. Namun, keadaan dengan cepat berubah menjadi buruk.

Pep membatasi waktu permainan Zlatan dan pada pertengahan musim, keduanya berseteru. Zlatan mencetak 22 gol dalam 46 penampilan untuk Barcelona sebelum dikirim ke AC Milan pada akhir musim.

Sejak saat itu dia telah dengan lantang menyuarakan kebenciannya pada Pep, karena dianggap sebagai pengecut.

(Eka Setiawan)

Video Populer

Foto Populer