Sukses


5 Pemain yang Jadi Biang Keterpurukan Manchester United dan Rusak Rekor Solskjaer

Bola.com, Manchester - Mayoritas fans Manchester United mendukung ketika petinggi grup mengangkat Ole Gunnar Solskjaer sebagai manajer permanen di Old Trafford bulan lalu. Alasannya, pria Norwegia itu langsung memicu efek positif sejak didatangkan ke klub pada Desember untuk menggantikan Jose Mourinho. 

Mourinho pergi setelah berkonfrontasi dengan beberapa pemain kunci, serta bersilang pendapat dengan anggota dewan klub, terutama Chiex Executive Ed Woodward. 

Suasana di Old Trafford berubah drastis ketika Solskjaer diangkat sebagai manajer interim. Dia membawa Setan Merah memenangi delapan pertandingan beruntun. Selain itu Manchester United tampil lebih atraktif, serta mengusung gaya sepak bola menyerang. 

Solskjaer juga mengantar Manchester United melenggang ke perempat final Liga Champions, berkat comeback menawan kontra Paris Saint-Germain pada leg kedua babak 16 besar. Kemenangan fantastis itu yang melecut petinggi MU memberikan kontrak permanen, berdurasi tiga tahun. 

Sejak Solskjaer meneken kontrak permanen, segalanya berubah menjadi mimpi buruk. MU kalah tujuh kali dari sembilan pertandingan terakhir di berbagai kompetisi, serta tersingkir dari Liga Champions setelah kalah dari Barcelona. Setan Merah juga kalah memalukan 0-4 di kandang Everton pada ajang Premier League.

Kritikan pun bermunculan. Namun, bukan Solskjaer yang jadi sasaran. Sejumlah pemain jadi sasaran kritik karena dianggap bermain di bawah standar. Inilah lima pemain yang membuat Manchester United dan Solskjaer menuai hasil buruk dalam sebulan terakhir, seperti dilansir Sportkeeda, Senin (29/4/2019).  

2 dari 6 halaman

David De Gea

Dalam beberapa tahun terakhir, David De Gea dianggap sebagai salah satu kiper terbaik di dunia. Penjaga gawang asal Spanyol itu bahkan sudah lima kali masuk PFA Team of the Year sejak 2013. Dia juga dinobatkan sebagai Manchester United Player of the Year sebanyak empat kali dalam lima musim terakhir.

Bahkan, saat prestasi Manchester United terpuruk sejak ditinggalkan Sir Alex Ferguson, De Gea tetap bersinar. Sudah tak terhitung berapa kali dia menyelamatkan gawang Setan Merah. 

Namun, dalam beberapa pekan terakhir, dia tak lagi menjadi pemain yang sama. Beberapa kesalahan fatal dilakukan kiper asal Spanyol itu. 

Pada leg kedua perempat final kontra Barcelona, De Gea melakukan blunder yang membuat Lionel Messi berhasil menjebol jala MU. Gol itu menutup harapan MU lolos ke semifinal.

De Gea juga melakukan kesalahan fatal pada laga derbi melawan Manchester City, serta saat Manchester United ditahan Chelsea di Old Trafford, Minggu (28/4/2019). 

 

3 dari 6 halaman

Ashley Young

Young saat ini menjadi pemain di skuat yang paling lama memperkuat Manchester United. Dia sudah merapat ke Old Trafford sejak 2011, saat didatangkan Sir Alex Ferguson dari Aston Villa. 

Pemain Inggris tersebut awalnya didatangkan sebagai winger, tapi kemudian bertransformasi menjadi full back. Dia juga menjadi figur berpengaruh di Old Trafford, apalagi setelah sang kapten Antonio Valencia jarang dimainkan, terutama sejak kedatangan Solskjaer. 

Namun, dalam beberapa pekan terakhir, Young gagal memenuhi ekspektasi. Pada pertandingan dua leg kontra Barcelona, pemain berusia 33 tahun itu kehilangan sentuhan dan membuat beberapa kesalahan, salah satunya yang mengawali gol pertama Lionel Messi pada leg kedua. 

Menyalahkan Young mungkin terlihat kejam, karena menempati posisi di luar peran alaminya. Tapi, bagaimana pun dia pemain senior dan harus bisa memimpin rekan-rekannya. 

 

4 dari 6 halaman

Paul Pogba

Paul Pogba sudah sering menjadi sasaran kritik sejak didatangkan dari Juventus dengan nilai transfer senilai 90 juta poundsterling. Tak ada yang meragukan dirinya memiliki talenta kelas dunia. Dia menjadi pilar penting saat Timnas Prancis menjuarai Piala Dunia 2018, serta mencetak gol di final kontra Kroasia. 

Statistikanya di lini tengah juga mengagumkan. Pada Premier League musim ini Pogba menyumbang 13 gol, serta mengukir sembilan assists.

Kritikan terhadap Pogba makin kencang berembus dalam beberapa pekan terakhir. Hal itu dapat dimaklumi. Mantan pemain Juventus itu tampil jauh dari harapan pada laga-laga akbar yang dijalani MU. Bahkan, dia seperti tak terlihat di lapangan. Peran Pogba sangat minim.  

Di Liga Champions, dia diusir keluar pada leg pertama 16 besar kontra PSG. MU bisa lolos ke perempat final tanpa Pogba di leg kedua. 

Pogba seharusnya berperan krusial di tim, serta memberikan lebih ketika MU membutuhkan. Dengan kondisi ini, salah satu solusi terbaik mungkin dengan membiarkan Pogba pergi pada bursa transfer musim panas ini. 

 

5 dari 6 halaman

Alexis Sanchez

Alexis Sanchez bersinar selama memperkuat Arsenal, sehingga dianggap sebagai satu di antara pemain terbaik di Premier League, bahkan di dunia. Dia memegang peran besar dalam perjalanan Arsenal di berbagai ajang. 

Ketika dia hijrah ke Manchester United, Arsenal mendapatkan Henrikh Mkhitaryan dari Old Trafford. Sanchez digadang-gadang bisa menjadi senjata andalan MU serta mengembalikan hegemoni klub Manchester Merah itu. 

Harapan tak seindah kenyataan. Sejak pindah ke Old Trafford, Sanchez seperti kehilangan sentuhan emasnya. Dia gagal mengulangi kegemilangannya seperti di Arsenal.

Pada musim ini, dia hanya menjadi starter sebanyak delapan kali, serta hanya menyumbangkan satu gol dan tiga assist. 

Masalah tersebar, Sanchez seperti tak memiliki daya juang tinggi saat diturunkan. Bagi pemain yang mendapat gaji tinggi, penampilannya jauh dari memuaskan. 

 

6 dari 6 halaman

Romelu Lukaku

Manchester United butuh perjuangan keras saat mendatangkan Romelu Lukaku pada 2017. Mereka harus bersaing dengan Chelsea dan akhirnya menang. Setan Merah merogoh 75 juta poundsterling untuk memboyong pemain Belgia itu. 

Lukaku digaet untuk menggantikan Zlatan Ibrahimovic yang tampil memukau di Old Trafford. Musim pertama Lukaku di Setan Merah berjalan mulus. Dia mencetak 27 gol di semua kompetisi, serta membantu MU finis kedua di Premier League.

Namun, musim ini Lukaku terpuruk. Dia terlihat lamban, kesulitan, dan jelas tak berada di level seperti yang diharapkan. Rekor golnya juga terpuruk. Lukaku hanya menyumbangkan 12 gol di Premier League.

Alhasil, Lukaku kerap tak menjadi pilihan utama Solskjaer. Bahkan, ketika diturunkan performanya juga tak mengancam. 

Situasi makin buruk karena hati Lukaku kini tak sepenuhnya berada di Old Trafford. Dia berulang kali mengisyarakan ingin hijrah ke Serie A.  

Video Populer

Foto Populer