3 Pemain yang Sebaiknya Pergi dari Liverpool untuk Menyelamatkan Karier

Hendo -sapaan akrab Henderson- boleh saja menjadi kapten tim Liverpool. Namun kenyataannya, ia kalah bersaing di lini tengah.

Henderson harus pasrah kalah bersaing dengan Naby Keita, Fabinho, dan Giorginio Wijnaldum. Ketiganya merupakan pilihan utama Klopp di lini tengah.

Menurut statistik Whoscored, Henderson tampil 32 kali dengan 11 di antaranya sebagai pemain pengganti. Catatan itu kalah dibandingkan dengan Wijanldum yang tampil 35 kali dengan hanya 3 kali menjadi pengganti.

Piala Eropa tinggal setahun lagi, Henderson jelas harus segera membuktikan kualitasnya agar bisa masuk ke tim nasional Inggris. Atau, ia harus mencari klub baru yang bisa memberi garansi di tempat utama.

Sama dengan Henderson, Lallana hanya menjadi pemanis bangku cadangan Liverpool. Ia gagal mengikuti jejak alumni Southampton yang lain, Virgil van Dijk yang punya satu slot di tempat utama Th Reds.

Lallana terpinggirkan setidaknya karena dua faktor. Pertama, pemain berusia 26 tahun ini harus absen lama karena cedera.

Kedua, Lallana dianggap tak punya kecocokan dengan gaya main Klopp yang enerjik. Alhasil, Lallana baru tampil 13 kali di musim ini.

Menurut situs transfermarkt, Lallana punya nilai transfer 13,5 juta pound sterling atau Rp 246 miliar. Ia juga masih punya durasi kontrak hingga Juni 2020.

Kepergian Lloris Karius ke Besiktas sempat meniupkan angin segar bagi Simon Mignolet. Namun itu ternyata tak berlangsung lama.

Langkah Liverpool memboyong Alisson dari AS Roma membuat Mignolet harus terparkir di bangku cadangan. Kiper asal Belgia ini benar-benar kalah bersaing dengan Alisson.

Mignolet sama sekali tidak tampil di musim ini, baik di Liga Inggris atau Liga Champions. Dengan situasi tersebut, ia diprediksi tak akan mendapat tempat di musim depan.

Mignolet pun mau tak mau harus hengkang dari Liverpool. Itu jika ia masih ingin masuk skuat tim nasional Belgia untuk Piala Eropa 2020.