Sukses


Jose Mourinho Merasa Tak Dihargai Selama Melatih Manchester United

Bola.com, Jakarta - Mantan manajer Manchester United, Jose Mourinho, merasa tak dihargai selama menangani tim Setan Merah. Mourinho menilai pekerjaannya di Old Trafford itu tak bisa dianggap enteng.

Mourinho berhasil mengantarkan Manchester United meraih tiga gelar pada musim 2016-2017, yakni Community Shield, Piala Liga, dan Liga Europa.

Manajer asal Portugal itu juga sukses membawa MU finis di posisi kedua Premier League 2017-2018.

"Saya hanya bisa mengatakan bahwa ketika di Manchester United tidak mudah. Saya merasa, untuk memenangkan Liga Europa itu fantastis dan terlihat seperti itu," ujar Jose Mourinho, mengutip dari Sky Sports, Jumat (2/8/2019).

"Lebih dari itu, untuk finis kedua, jadi mungkin saya agak merasa, 'Wow, saya bekerja dengan baik, saya memberikan segalanya dan saya tidak mendapatkan apa yang menurut saya pantas," singgungnya.

Setelah itu, Jose Mourinho harus rela kehilangan pekerjaannya sebagai manajer Manchester United. Ia dipecat setelah membuat klub merosot di posisi keenam pada Desember 2018.

Manchester United memecat Jouse Mourinho selang dua hari usai menelan kekalahan 1-3 dari Liverpool.

2 dari 2 halaman

Manajer yang Tertutup

Jose Mourinho menjawab pertanyaan terkait kepribadiannya yang berbeda saat di dalam dan di luar lapangan. Mourinho yang menggantikan Louis van Gaal di Manchester United itu merasa dirinya adalah seorang pelatih yang tertutup.

"Ini mungkin salah saya. Saya sangat tertutup. Ketika bekerja, saya membutuhkan kesendirian," kata Jose Mourinho.

"Manajer sepak bola pada banyak kesempatan adalah seorang pria yang kesepian. Kesepian dengan pikiran, perasaan, dan keputusannya. Anda dapat memiliki staf dan orang yang bekerja dengan Anda, tetapi kata kuncinya adalah keputusan, hanya satu yang bertanggung jawab dalam pengambilan keputusan," ucap Mourinho.

Sumber: Sky Sports

Video Populer

Foto Populer