Sukses


Rekam Jejak 18 Pemain Amerika Latin di Manchester United, Semua Semalang Alexis Sanchez?

Bola.com, Jakarta - Alexis Sanchez memulai petualangan baru bersama Inter Milan, setelah satu setengah musim suram di Manchester United.

Alexis Sanchez telah tiba di Kota Milan Rabu (28/8/2019). Ia juga telah berpamitan dengan para pemain Setan Merah yang diumumkan lewat media sosialnya. Inter Milan meminjam Alexis Sanchez untuk durasi satu tahun.

Pada Kamis (29/8/2019), eks pemain Barcelona ini menjalani tes medis sebelum menandatangani kontrak dengan tim asuhan Antonio Conte pada hari yang sama.

Kedatangan Alexis Sanchez juga menyusul Romelu Lukaku, yang hengkang dari MU untuk bergabung dengan Inter Milan. Lukaku dibeli seharga 65 juta euro dan mencetak gol dalam partai debutnya ketika melawan Lecce pada laga perdana Serie A musim ini.

Buat Alexis Sanchez, kepindahannya keputusan terbaik. Ia gagal menemukan bentuk permainan terbaik di Manchester United usai diboyong dari Arsenal pada pertengahan musim 2017-2018.  Penyerang Chile tak masuk rencana Ole Gunnar Solskjaer.

Ia bukan satu-satunya pemain asal Amerika Latin yang gagal bersinar. Sejarah mencatat klub pelanggan juara Premier League di era Sir Alex Ferguson doyan merekrut pemain Latino. Tak semuanya bersinar.

Situs Sportskeeda merangkum rekam jejak mereka di Manchester United. Simak detailnya di bawah ini:

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 7 halaman

Cerita Kegagalan Falcao dan Kleberson

18. Rodrigo Possebon (2008-2010)

Possebon terdaftar sebagai pemain kelahiran Brasil, meskipun ia mewakili Italia di level timnas junior.

Digaet  United dari Internacional pada 2008, ia hanya sempat tampil di tiga laga kompetisi sebelum dipinjamkan ke Braga dan kemudian kembali ke Brasil. Dia terakhir bermain untuk Kota Ho Chi Minh di Vietnam.

 

17. Radamel Falcao (2014-2015)

Falcao, striker Kolombia yang jadi raja gol di Porto, Atletico Madrid dan Monaco, tapi kemudian kehilangan kesaktiannya ketika berkostum United. Ia hanya mencetak empat gol di 26 Liga Inggris.

Uniknya setelah dilepas kembali ke Monaco pada 2016 sinar kebintangannya kembali berkilau.

 

16. Kleberson (2003-2005)

Jadi bagian Timnas Brasil yang memenangi Piala Dunia 2002, Kleberson didatangkan Manchester United dengan mahar 6,5 jut pounds. Sayang di Old Trafford kariernya melempem, ia hanya memainkan 20 pertandingan liga antara 2003 dan 2005 dibuang ke Besiktas.

3 dari 7 halaman

Nestapa Fred dan Sanchez

15. Guillermo Varela (2013-2017)

Menjadi pemain pertama rekrutan David Moyes, karier Guillermo Varela terpuruk di Man United . Varela menghabiskan empat tahun di United, dua di antaranya melihatnya dipinjamkan, sebelum ia pergi ke Penarol untuk memulihkan reputasinya. Dia sekarang bermain untuk Kopenhagen.

 

14. Fred (2018-)

Seperti Sanchez, Fred dikatakan sebagai orang yang didambakan oleh Manchester City hanya saja intervensi Jose Mourinho membuatnya merapat ke Old Trafford. Faktanya gelandang seharga 47 juta poundsterling ini jadi figur pembelian sia-sia. Ia makin tenggelam di era Ole Gunnar Solskjaer.

Namun tak bernasib apes layaknya Sanchez, Fred masih dapat kesempatan berada di tim, sekalipun ia jarang dimainkan sebagai starter.

 

13. Alexis Sanchez (2018-2019)

Dengan gaji termahal di Manchester United (300 ribu pounds per minggu), Alexis Sanchez gagal total menunjukkan kapasitasnya sebagai bintang.

Sanchez akan berharap kembali bangkit menyelamatkan kariernya bersama sahabat baiknya Romelu Lukaku di Inter Milan.

4 dari 7 halaman

Rapor Semenjana Di Maria dan Veron

12. Anderson (2007-2015)

Gelandang Brasil yang agresif dan pekerja keras cukup sukses berkarier di Manchester United. Anderson dikenal memiliki kebiasaan aneh menendang bola sekuat mungkin terlepas dari apakah ia menembak dari jarak 35 yard atau melewati rekan setim di belakangnya.

Di Man United ia memenangi tujuh trofi utama dalam delapan tahun. Di Old Trafford adalah memiliki lagu hit Black Lace 1984 'Agadoo' yang disukai penggemar.

 

11. Angel Di Maria (2014-2015)

Winger asal Argentina didatangkan dari Real Madrid  dengan transfer mahal 60 juta pounds dari Real Madrid. Luis van Gaal kepincut pada penampilannya di Piala Dunia 2014.

Apesnya, baru setengah musim Van Gaal memutuskan untuk mendepak sang pemain yang dinilai punya kondisi fisik payah. Ia dijual ke Paris Saint-Germain, dan kembali bersinar di sana.

 

10. Juan Sebastian Veron (2001-2003)

Veron adalah bintang Argentina yang mencetak gol mengesankan dalam pertandingan Tottenham Hotspur Vs Manchester United yang berkesudahan 35.  United sempat ketinggalan 0-3 di White Hart Lane, sebelum kemudian melakukan comeback.

Veron adalah contoh bagus pemain yang masuk tepat waktu. United masih memiliki kualitas hebat di lini tengah pada tahun 2001, ketika Veron bergabung dari Lazio; dalam beberapa tahun, kekuatan itu telah menguap. Kehadirannya menyelamatkan United, walau juga tak dibilang rapornya bagus sepanjang ada di sana.

5 dari 7 halaman

Fabio, Pereira, dan Forlan Kurang Jam Terbang

9. Fabio (2008-2014)

Digaet di usia yang amat belia barengan saudara kembarnya Rafael Da Silva, karier Fabio di lini belakang Manchester United biasa-biasa saja.

Sebagai bek sayap, Fabio membuat dua penampilan yang cukup menentukan di lini tengah untuk United. Salah satunya adalah kemenangan 2-0 di Piala FA atas Arsenal, ketika Alex Ferguson entah bagaimana berhasil meraih kemenangan dengan Fabio, Rafael, Darron Gibson, dan John O'Shea di barisan lini kedua.

Pertandingan lainnya adalah saat kekalahan 3-2 di kandang dari Blackburn Rovers pada Malam Tahun Baru di tahun 2011, pertandingan yang meyakinkan Paul Pogba bahwa ia tidak memiliki masa depan di United.

 

8. Andreas Pereira (2011-)

Pemain internasional Brasil yang lahir di Belgia, Pereira harus menunggu lama untuk masuk ke tim utama United. Banyak pendukung masih bertanya-tanya kapan dia akan terus bersabar di saat usianya terus bertambah.

Gelandang tengah yang dianugerahi skill individu ciamik ini dianggap permainannya terlalu biasa. Untungnya Solskjaer cukup suka dengan permainannya, di musim 2019-2020 ini, ia jadi bagian penting lini depan Setan Merah.

 

7. Diego Forlan (2002-2004)

Hari-hari terbaik Forlan tentu saja setelah dia meninggalkan Old Trafford, ketika dia akan menjadi penyerang yang tajam Villarreal dan Atletico Madrid. Dia baru saja memutuskan pensiun dengan meninggalkan jejak karier menawan.

Penggemar United akan selalu mengingatnya usai kemenangan ganda melawan Liverpool pada tahun 2002, tetapi secara garis besar bakatnya disia-siakan di Old Trafford. Ia terlalu banyak jadi pemain cadangan.

Sir Alex Ferguson agaknya berfikir ia bisa jadi pemain model Solskjaer, tapi jarang ada pesepak bola yang tahan lama-lama jadi pemain cadangan.

6 dari 7 halaman

Karier Bagus Pendek Rafael dan Heinze

6. Marcos Rojo (2014-)

Cedera, termasuk cedera lutut yang serius, dan kecenderungan melakukan blunder mempengaruhi karier Rojo di Manchester United. Orang bertanya-tanya sampai kapan Setan Merah mempertahankannya.

Terlepas dari itu, tak terlupakan peran penting yang ia mainkan di musim pertama Jose Mourinho, ketika United memenangkan Piala Liga dan Liga Europa.

 

5. Rafael (2008-15)

Dibanding saudara kembarnya, Rafael hanya menawarkan lebih banyak kualitas dan konsistensi di tim utama United. Musim terbaiknya datang sebagai bek kanan pilihan utama ketika Manchester United terakhir kali memenangkan liga pada 2012-2013.

Sayangnya, Van Gaal kurang suka dengan karakter permainnya. Ia pun dijual ke Lyon pada 2015. Sebuah kehilangan besar bagi United.

 

4. Gabriel Heinze (2004-2007)

Heinze adalah pemain bertahan yang punya rapor bagus saat membela Manchester United. Postur bek asal Argentina itu tak tinggi, namun ia kuat dalam duel udara. Posisi aslinya adalah bek sayap, namun Heinze seringkali digeser Fergie jadi stoper.

Karier cemerlangnya berakhir seiring kedatangan Patrice Evra. Gangguan cedera membuatnya terlempar dari tim inti.

7 dari 7 halaman

Pesona Tevez, Romero, dan Valencia

3. Sergio Romero (2015-)

Benar memang Sergio kiper pelapis David De Gea, tapi bicara kualitas permainan keduanya punya skill yang berimbang. Ia penjaga gawang cadangan terbaik yang pernah dimiliki Manchester United.

Romero adalah penjaga gawang utama Timnas Argentina, saat mereka lolos ke final Piala Dunia 2014. Ia berkontribusi besar saat United memenang Liga Europa 2016-2017. Ia mencatatkan clean sheet di final melawan Ajax.

 

2. Antonio Valencia (2009-19)

Namanya terpinggirkan dari barisan skuat utama Manchester United ketika ketika iSolskjaer datang menggantikan Jose Mourinho. Tetapi sejarah mencatat Valencia memiliki karier cemerlang di United setelah bergabung dari Wigan Athletic pada 2009.

Satu dekade di Old Trafford ia mempersembahkan dua Liga Inggris, dua Piala Liga, satu Piala FA, dan satu Liga Europa. 

Di era Sir Alex Ferguson ia beroperasi sebagai gelandang sayap kanan. Posisinya diubah Mourinho menjadi fullback.

Dia adalah Pemain Pemain Terbaik Klub dua kali, pada musim 2011-2012 (sebagai pemain sayap) dan 2016-2017 (sebagai pemain bertahan).

 

1. Carlos Tevez (2007-2009)

Dia bukan pria paling populer di paruh merah Manchester karena kepindahannya ke Manchester City pada 2009. Tetapi sulit menafikkan peran penyerang asal Argentina itu saat Manchester United memenangi gelar Liga Champions 2008-2009.

Bareng Wayne Rooney dan Cristiano Ronaldo , ia jadi trio lini depan yang ganas. Selama di Old Trafford ia memenangi dua Liga Inggris, sebiji Piala LIga, Piala Dunia Klub dan Liga Champions.

 

Sumber: Sportkeeda

 

Video Populer

Foto Populer