Sukses


Tottenham Hotspur Kalah di Final Liga Champions Jadi Kekecewaan Terbesar Mauricio Pochettino

Bola.com, London - Manajer Tottenham Hotspur, Mauricio Pochettino, mengakui dirinya masih merasa terpuruk setelah kekalahan yang dialami tim asuhannya di final Liga Champions pada Juni silam. Pochettino pun merasakan depresi setelah kekalahan tersebut.

Tottenham Hotspur mengubur asa menjadi juara Eropa setelah kalah 0-2 dari sesama klub Premier League, Liverpool, di partai puncak Liga Champions 2018-2019 yang digelar di Estadio Wanda Metropolitano, Madrid, pada 2 Juni 2019. Eksekusi penalti Mohamed Salah dan gol yang dicetak Divock Origi menjadi mimpi buruk bagi Spurs saat itu.

Pochettino pun mengakui kekalahan dari Liverpool di Madrid itu menjadi satu dari dua kekecewaan terbesar dalam karier sepak bola yang dijalaninya, Satu kekecewaan lainnya adalah ketika Argentina gagal di Piala Dunia 2002 yang digelar di Korea dan Jepang karena ia melanggar Michael Owen di kotak penalti padahal striker Inggris itu melakukan diving.

"Selalu menjadi impian saya bermain di Piala Dunia. Kami memainkan tiga pertandingan dan kemudian pulang ketika kami menjadi kandidat untuk menjadi juara. Selama tiga atau empat tahun kami tidak terkalahkan, kemudian kami tersingkir di fase grup. Saya mengurung diri di rumah dan tidak keluar selama 10 hari," kisah Pochettino seperti dilansir The Sydney Morning Herald dari The Telegraph.

Kisah itu seakan serupa dengan kegagalan Tottenham Hotspur di final Liga Champions. Pochettino mengatakan, "Kekecewaan itu menjadi lebih besar karena Liga Champions. Mencapai final bersama Tottenham, tak ada yang memperkirakannya. Itu lebih dari sebuah mimpi."

 

2 dari 2 halaman

Tujuan Dalam Sepak Bola

Pochettino dianggap memiliki pencapaian yang mengesankan dalam hal manajerial tim ketika menangani Espanyol, Southampton, dan Tottenham Hotspur. Namun, kenyataan Pochettino belum memenangi trofi juara menjadi sebuah gangguan baginya.

"Sepak bola bagi saya adalah mengenai sebuah kesuksesan. Tak ada yang lebih penting daripada kesuksesan. Ketika Anda menang, tak ada hal lain yang bisa Anda dapatkan seperti itu. Tentu saja saya merasa menderita. Ini musim keenam saya di sini dan saya berada di lingkungan yang sulit dipercaya di sini," ujar Pochettino.

"Namun, sepak bola itu tentang kesuksesan, tentang kemenangan. Anda bisa saja kecewa. Ada tantangan untuk kembali dan mencoba membuatnya terwujud dan mengubah sejarah klub ini. Tentu saja ini akan sulit, tapi sepak bola bukan bisnis biasa. Masa-masa sulit bisa terjadi dan datang, dan Anda harus memiliki sesuatu yang berbeda untuk menghadapi situasi seperti itu," lanjut manajer asal Argentina itu.

Video Populer

Foto Populer