Sukses


9 Komentar yang Menggambarkan Filosofi Jurgen Klopp, Sosok di Balik Kebangkitan Liverpool

Bola.com, Liverpool - Kebangkitan Liverpool dalam beberapa tahun terakhir tak lepas dari sosok Jurgen Klopp. Manajer asal Jerman tersebut perlahan mengangkat The Reds kembali mendaki ke masa kejayaan. 

Jurgen Klopp memulai kiprahnya di Liverpool pada 2015. Tantangan yang dihadapinya sangat berat, yaitu menyudahi penantian panjang Liverpool meraih gelar liga domestik. 

The Reds tercatat sudah 30 tahun puasa gelar liga domestik. Bahkan, klub yang bermarkas di Anfield tersebut belum pernah mencicipi titel di era Premier League. Liverpool hanya bisa menatap ketika rival-rivalnya bergantian menguasai Premier League, terutama Manchester United. 

Musim lalu, penantian Liverpool merengkuh gelar Premier League patah dengan cara menyakitkan. Jordan Henderson dan kawan-kawan hanya finis satu poin di belakang sang juara, Manchester City. Namun, The Reds mengobatinya dengan menjuarai Liga Champions. 

Musim ini, Liverpool tak mau terperosok ke lubang yang sama. Setelah melalui 23 pertandingan, laju Liverpool menuju podium juara tampaknya tak akan terbendung. 

Klopp menjadi arsitek jitu di balik kebangkitan The Reds tersebut. Filosofi sepak bolanya diterapkan di Anfield dan berbuah jitu. Selama lebih dari empat tahun, dia telah melakukan perubahan besar yang berefek positif. 

Seperti apa filosofi sepak bola Jurgen Klopp? Sebanyak 9 komentar dari pemain, pelatih lain maupun Klopp sendiri bisa menggambarkan filosofi sepak bolanya. 

 

2 dari 10 halaman

1. Sepak Bola Heavy Metal

Jurgen Klopp kerap melabeli gaya yang diterapkannya di lapangan sebagai 'sepak bola heavy metal'. Frasa itu dia gunakan untuk menggambarkan perbedaan skuatnya dengan Arsenal saat masih diarsiteki Arsene Wenger. 

"Dia suka menguasai bola, memainkan bola, mengumpan. Seperti orkestra. Tapi, itu lagu bisu. Saya lebih suka heavy metal. Saya selalu ingin berteriak," kata Klopp. 

 

3 dari 10 halaman

2. Skuat yang Terorganisir

Setelah Hull City dibantai Liverpool di Anfield dengan skor 1-5 pada September 2016, salah satu pemainnya, Curtis Davies, berusaha menjelaskan rasanya bertahan menghadapi tim besutan Jurgen Kloop. 

"Mereka tim yang benar-benar menempatkan Henderson dan dua bek tengah di belakang, sedangkan yang lainnya bebas bergerak ke mana saja," kata Davies. 

"Ini bukan soal kedisplinan yang terluka. Mereka terorganisir. Itulah yang menyebabkan semua masalah, yaitu pergantian taktik, sepak bola yang bagus, dan umpan-umpannya," imbuh dia. 

 

4 dari 10 halaman

3. Menciptakan Keluarga

Pepijn Lijnders, yang kembali ke Liverpool untk menjadi asisten Klopp, mengatakan sang bos menempatkan apa yang terjadi di luar lapangan sebagai sesuatu yang lebih penting. 

"Jurgen menciptakan keluarga. Dia selalu mengatakan hal yang sama: 30 taktik, 70 persen kerja sama tim," kata Lijnders dalam wawancara dengan koran Belanda, De Volksrant.

 

 

5 dari 10 halaman

4. Pemain Tak Boleh Merasa Terlalu Nyaman

Pemain sepak bola profesional kerap menikmati kehidupan yang mewah dan mudah. Namun, Klopp menginginkan para pemainnya jangan merasa terlalu nyaman. 

"Tak mudah memaksa hati Anda bekerja keras ketika Anda bangun di hotel bintang lima. Terlalu banyak kenyamanan, akan membuat Anda terlalu nyaman," kata Jurgen Klopp.

Demi menghidari kenyamanan berlebih, Klopp kerap menguji para pemainnya dengan pengalaman unik saat pramusim.  "Anda bisa bicara mengenai spirit atau menikmatinya. Kami membawa tim ke danau di Swedia yang tak ada listrik. Kami pergi ke sana selama lima hari dengan makanan yang terbatas," urai Klopp. 

 

6 dari 10 halaman

5. Berlari Lebih Cepat daripada Tim Lain

Klopp pernah dikritik karena membuat pemainnya bekerja terlalu keras sehingga banyak anak asuhnya cedera. Namun, anggapan itu dibantah Andy Massey, kepala pusat medis Liverpool. 

"Filosofi Jurgen adalah kami harus berlari lebih di depan, berlari lebih cepat dibanding tim-tim lain karena jika bisa melakukannya, maka skill akan mengambil alih," kata Massey. 

"Jadi kami membuat pemain berada di posisi bisa melakukan itu. Ketika Jurgen pertama kali datang ke klub, kami berusaha menerapkannya, tapi para pemain tak berada di level fisik yang sesuai untuk menjalani tuntutan berat itu." 

"Pada satu titik, kami punya 13 orang yang mengalami cedera hamstring. Namun, saat ini kami melihat para pemain bekerja lebih keras dan mereka tampak lebih terlindungi," kata Massey. 

 

7 dari 10 halaman

6. Merayakan Gol dengan Penuh Gairah

Paul Scholes dan Gary Neville pernah mengungkapkan pemain Manchester United selalu diminta merayakan gol penuh gairah sebagai tim. Klopp juga punya kultur yang sama. 

"Saya sering menunjukkan video Barcelona kepada pemain. Tapi, kami bukan melihat cara main mereka, tapi cara merayakan golnya. Barcelona mencetak gol ke 5.768 dan merayakannya seperti belum pernah melesakkan gol," kata Klopp. 

"Ini yang saya sukai dari sepak nola. Apa yang harus Anda nikmati, hingga mati. Kemudian semuanya akan baik-baik saja," ujar Klopp. 

 

8 dari 10 halaman

7. Bermain dengan Marah

Bintang Liverpool, Sadio Mane, mengatakan rahasia gaya sepak bola ala Klopp adalah bermain dengan rasa marah. Komentar itu dilontarkan setelah Liverpool menang 3-0 atas Bournemouth pada Februari 2019, atau empat hari setelah mendepak Manchester City dari Liga Champions. 

"Sebelum pertandingan, Klopp mengatakan kami harus menunjukkan kualitas dan kemarahan karena setiap laga penting," kata Mane. 

"Setelah laga kontra City, Anda harus lebih fokus. Dia berusaha memotivasi kami seperti biasa, dan setiap pemain berada di tempat dan waktu yang tepat memenangi setiap bola."

"Kami bermain bagus dan menciptakan banyak peluang, mencetak tiga gol, dan itu layak kami dapatkan," imbuh Mane. 

 

9 dari 10 halaman

8. Bukan Penggemar Tiki Taka

"Tiki taka (ala Barcelona) bukan olahraga saya. Saya tak suka memenangi penguasaan bola hingga 80 persen. Maaf, itu tak cukup bagi saya. Sepak bola pertarungan, bukan sepak bola tenang. Itu yang saya suka," kata Jurgen Klopp. 

"Kami menyebutnya Jerman 'Inggris' - hari yang hujan, lapangan yang besar, setiap orang kotor di wajahnya dan pulang ke rumah dan tak bisa bermain dalam beberapa pekan sesudahnya," imbuh Klopp. 

 

 

10 dari 10 halaman

9. Tak Ada Seks Sebelum Pertandingan

Jurgen Klopp berharap tak ada pemainnya yang melakukan aktivitas seks malam sebelum pertandingan. 

"Para pemain saya tidur di ruang ganda malam sebelum pertandingan. Saya harap tak ada yang terjadi," ujar Klopp. 

 

 

Sumber: Planet Football

Video Populer

Foto Populer