Sukses


11 Pemain Afrika Terbaik di Era Premier League, Pantai Gading Paling Banyak

Bola.com, Jakarta - Premier League menjadi magnet besar bagi para pesepak bola dari berbagai penjuru dunia. Premier League dikenal sebagai kompetisi yang glamor dan menyajikan persaingan keras antartim. 

Sejak pamornya makin meroket, Premier League kian disesaki dengan pemain-pemain terbaik dunia. Tak hanya menjanjikan karier mentereng, Premier League juga menggiurkan karena kekuatan finansialnya. 

Pemain-pemain asal Eropa tentu saja masih mendominasi tim-tim di Premier League. Selain itu, Amerika Selatan juga rutin mengekspor talenta-talenta terbaik. 

Benua Asia belum terlalu menonjol untuk urusan memunculkan pemain bintang di Premier League. Pada era 2000-an Manchester United punya Park Ji-sung yang menjadi icon pesepak bola Asia di Premier League. Saat ini, pemain Asia paling termasyur di Premier League tentu saja Son Heung-min (Tottenham Hotspur). 

Dibanding Asia, benua Afrika punya wakil melimpah di Premier League. Benua Afrika, memiliki talenta-talenta hebat dalam mengolah si kulit bundar, yang disadari juga oleh klub-klub Premier League. 

Bahkan, tak sedikit pemain asal Afrika yang mencuat menjadi bintang di kompetisi level teratas sepak bola Inggris itu. Berikut ini pemain-pemain terbaik asal Afrika moncer Premier League, dilansir dari berbagai sumber, Jumat (6/3/2020). 

2 dari 12 halaman

1. Didier Drogba (Pantai Gading)

Didier Drogba merupakan pemain asal Afrika yang mencetak paling banyak gol di Premier League. Pria asal Pantai Gading tersebut dinilai sebagai salah satu pemain terbaik dalam sejarah Chelsea. Drogba melesakkan 157 gol dalam 341 penampilan untuk The Blues. 

Dia juga berperan krusial membawa Chelsea merengkuh gelar Liga Champions 2012 dengan mengalahkan Bayern Munchen di laga final. Drogba juga konsisten mencetak gol pada laga-laga besar. Ia membukukan 36 gol pada laga-laga di Eropa dan empat di final Piala FA. 

Drogba dua kali meraih penghargaan Golden Boot Premier League, serta meraih tiga gelar di Piala Liga Inggris.  

 

 

3 dari 12 halaman

2. Yaya Toure (Pantai Gading)

Yaya Toure adalah gelandang box to box yang pernah menjadi tumpuan Manchester City di Premier League. Mantan pemain timnas Pantai Gading dipercaya sebagai kapten The Citizen.

Yaya Toure membantu Manchester City kembali jadi sorotan dengan menjuarai Piala FA pada 2011, setelah 35 tahun puasa gelar. Selama membela Manchester City, Yaya Toure berhasil menjuarai tiga gelar Premier League, tiga titel Piala FA, dan satu Community Shield.

 

4 dari 12 halaman

3. Mohamed Salah (Mesir)

Pemain asal Mesir, Mohamed Salah, tak diragukan menikmati tahun terbaiknya di Premier League 2018-2019. Dia menjadi top scorer pada musim itu dengan torehan 33 gol. Pada musim itu, Salah juga memenangi semua penghargaan untuk Pemain Terbaik Premier League. 

Sayangnya, pada musim itu Liverpool hanya menempati peringkat kedua di Premier League. The Reds menebusnya dengan menjuarai Liga Champions. Kini, Salah sedikit lagi membawa Liverpool menjuari Premier League 2019-2020.

 

5 dari 12 halaman

4. Samuel Eto'o (Kamerun)

Penyerang Kamuren, Samuel Eto'o, pernah merumput di Premier League bersama Chelsea. Eto'o hanya memperkuat Chelsea selama satu musim.

Eto'o melakoni 35 laga dan mengoleksi 12 gol bersama Chelsea. Meski memenangi lebih banyak gelar bersama Barcelona dan Inter Milan, Eto'o tetap menyihir pencinta Premier League dengan kekuatan dan kejeniusannya. 

 

6 dari 12 halaman

5. Michael Essien (Ghana)

Pemain yang dijuluki The Bison tersebut menjadi bagian sentral Chelsea selama 9 musim. Michael Essien bermain lebih dari 250 pertandingan sebagai gelandang tengah. Selama di Stamford Bridge, Essien dikenal sebagai pemain serba bisa yang siap melakukan segalanya.  

Pemain asal Ghana tersebut berhasil membantu Chelsea menjuarai dua gelar Premier League pada 2006 dan 2010, tiga trofi Piala FA, dan satu trofi Liga Champions 2012.

 

7 dari 12 halaman

6. Nwankwo Kanu (Nigeria)

 
 
 
View this post on Instagram

Great memories with both. May the best team win 💥👍🏾 @arsenal v @portsmouthfc ⚽ #facup #coyg #pompey #arsenal #coyg

A post shared by Kanu (@kingkanu4) on

Nwankwo Kanu, pemain penting yang pernah menjadi bagian dari Arsenal. Kanu, pemain asal Nigeria berhasil membuat Arsenal merengkuh status The Invincibles pada 2004.

Kanu memperkuat Arsenal selama 5 musim dan mempersembah dua gelar Premier Leagu, gelar Piala UEFA, dan dua trofi Piala FA. Dia dikenal sebagai striker bergaya ortodok, tapi mampu menyuguhkan kontrol yang mendalam di sepak bola, yang membuatnya mencatat banyak gol di level klub maupun internasional. 

8 dari 12 halaman

7. Kolo Toure (Pantai Gading)

Saudara kandung Yaya Toure yang sama bermain di Premier League adalah Kolo Toure. Pemain yang berposisi bek merupakan satu kolega Nwankwo Kanu di Arsenal yang berhasil merengkuh status The Invincibles pada musim 2003-2004.

Kolo Toure juga memenangi gelar Piala FA bersama Arsenal pada 2003 dan 2005, serta membawa The Gunners menjadi runner up Liga Champions pada 2006. Di final Tim London Utara itu takluk dari Barcelona. 

Selain Arsenal, Kolo Toure pernah berseragam, Machester City dan Liverpool, di kompetisi Premier League. Saat di Manchester City, Toure bahu membahu bersama Yaya Toure dalam skuat yang menjuarai Premier League pda 2011. 

 

9 dari 12 halaman

8. Lauren (Kamerun)

Lauren yang berposisi sebagai bek kanan bermain selama 7 musim (2000-2007) bersama Arsenal dan menjelma menjadi salah satu bek terbaik Premier League pada era tersebut. Pemain asal Kamerun itu menjadi bagian dari skuat Arsenal yang memenangkan gelar Premier League 2003-2004 dan tak terkalahkan selama satu musim.

Selama memperkuat Arsenal, Lauren juga ikut mempersembahkan tiga gelar Piala FA. Lauren juga sukses bersama Timnas Kamerun dengan memenangkan Piala Afrika pada tahun 2000 dan 2002. Total, dia membukukan 24 laga bersama Kamerun. 

 

10 dari 12 halaman

9. Riyad Mahrez (Aljazair)

Riyad Mahrez bisa dibilang salah satu pembelian brilian di era Premier League. Leicester City hanya merogoh kocek senilai 400 ribu poundsterling saat memboyongnya dari klub Divisi 2 Prancis, Le Havre. Di klub tersebut Mahrez hanya mencetak enam gol dalam tiga tahun. 

Semuanya berubah saat Mahrez berseragam Leicester City. Pemain Aljazair itu membantu Leicester City menjuarai Championhip, kemudian menjadi kampiun Premier League pada 2016. Mahrez dinobatkan menjadi Pemain Terbaik Premier League pada 2016. 

Mahrez juga bersinar setelah pindah ke Manchester City pada 2016, dengan menjuarai kembali Premier League keduanya pada 2019. Mahrez berhasil membawa negaranya  menjuarai Piala Afrika 2019.

 

11 dari 12 halaman

10. Emmanuel Adebayor (Togo)

Adebayor menjadi pemain Afrika selanjutnya yang bersinar di Premier League. Adebayor menempati peringkat kedua pemain Afrika tersebut dalam sejarah Premier League, dengan koleksi 97 gol.

Sayangnya, pemain asal Togo itu tidak pernah memenangi trofi selama merumput di Premier League. Padahal dia pernah memperkuat Arsenal, Tottenham, Manchester City, hingga Crystal Palace. 

12 dari 12 halaman

11. Sadio Mane (Senegal)

Kompatriot Salah di Liverpool yang sama-sama berasal dari Afrika adalah Sadio Mane. Mane menjadi salah satu tumpuan lini depan Liverpool bersama Mo Salah dan Firmino.

Pemain asal Senegal tersebut punya kecepatan dan kemampuan mengatur permainan, serta konsisten menebar ancaman ke barisan bek lawan. Sejauh ini, Mane telah menyumbangkan 37 gol dalam 84 penampilan bersama Liverpool. 

Mane sukses membawa Liverpool menjuari Liga Champions 2019. Saat ini Mane sedang berada di jalur gelar juara Premier League bersama Liverpool.

Sumber: Soccergator

Video Populer

Foto Populer