Sukses


Termasuk Eks Madura United, Ini 6 Momen Paling Aneh di Premier League

Bola.com, Jakarta - Banyak sekali momen tak terlupakan yang pernah terjadi sepanjang sejarah Premier League. Tidak sedikit pula yang aneh.

Premier League merupakan sat di antara liga sepak bola top di Eropa. Sebagian pihak mengklaim bahwa kompetisi teratas di Inggris ini sebagai yang terbaik.

Deretan pemain berkualitas juga menghiasi rumput lapangan hijau dari masa ke masa. Banyak pesepak bola yang bermimpi bisa berkarier di Premier League.

Cristiano Ronaldo, Zlatan Ibrahimovic, sampai Luis Suarez pernah meramaikan Premier League. Tidak heran, penikmat liga ini tersebar di seantero bumi.

Di antara momen-momen tak terlupakan yang pernah terjadi di Premier League, ada beberapa kejadian lucu yang mewarnai kemegahan kompetisi ini. Berikut Bola.com merangkumnya.

 

Pembohong Terbesar di Premier League

2 dari 6 halaman

Peter Odemwingie Harus Menahan Malu

Pada 2013, saat Peter Odemwingie masih bermain untuk West Bromwich Albion, ia mendengar gosip bahwa Queens Park Rangers (QPR) menginginkannya. Eks Madura United itu lantas bergegas ke London.

Peter Odemwingie sangat ingin bermain di klub tersebut dan tanpa pikir panjang mengendarai mobilnya ke markas QPR. Namun, bukannya senyum yang ia dapat, pemain berdarah Nigeria itu malah harus menahan malu.

Sesampainya di London, manajer QPR saat itu, Harry Redknapp menyangkal bahwa ia tertarik membelinya. Peter Odemwingie memarkir kendaraannya di sebuah lahan parkir, menunggu konfirmasi yang tak pernah kunjung datang.

Kecewa, Peter Odemwingie kembai ke West Brom. Akhir musim tersebut, mimpinya ke QPR kandas lagi. Ia malah dijual ke Stoke City.

 

3 dari 6 halaman

Gigitan Luis Suarez

Masih pada 2013, momen aneh terjadi tatkala Liverpool berjumpa Chelsea di Anfield. Striker Luis Suarez melancarkan 'serangannya' ke Branislav Ivanovic.

Tidak ada pukulan yang melayang, tidak ada pula perkelahian, tapi gigitan Luis Suarez ke lengan Branislav Ivanovic yang membuatnya tersungkur menyeringai kesakitan.

Atas tindakan 'anti-mainstream'-nya itu, Luis Suarez mendapatkan sanksi larangan bertanding hingga 10 pertandingan.

 

4 dari 6 halaman

Penalti Terburuk Robert Pires

Penggemar Arsenal pasti mengenal Robert Pires, gelandang elegan yang menjadi saksi hidup kehebatan The Gunners pada medio 2000-an awal.

Siapa sangka, pemain asal Prancis itu pernah mengeksekusi penalti yang bukan cuma gagal, tapi membuat dirinya harus menahan malu.

Kala menghadapi Manchester City, Arsenal mendapatkan dua kali penalti. Kesempatan pertama berhasil Robert Pires tuntaskan dengan sebuah gol, namun yang kedua gagal total.

Rekan setimnya, Thierry Henry meminta Robert Pires untuk mengopernya, mirip seperti yang pernah dilakukan Lionel Messi kepada Luis Suarez. Sayang, operannya terlalu lemah, bahkan nyaris tak bergerak sedikitpun dari titik putih.

 

5 dari 6 halaman

Yang Handsball Siapa, yang Dikartu Merah Siapa

Arsenal pernah menelan kekalahan memalukan atas Chelsea dengan skor 0-6. Kartu merah juga mewarnai laga tersebut.

Akan tetapi, bukan cuma skor besar saja yang mencuri perhatian, tapi kesalahan wasit yang memberikan kartu merah pada orang yang salah.

Tendangan Eden Hazard 'ditepis' oleh Alex Oxlade-Chamberlain di kotak penalti. Wasit Andre Marriner langsung mengeluarkan kartu merah karena insiden tersebut.

Namun, bukan Chamberlain yang dikeluarkan, melainkan Kieran Gibbs. Chamberlain sudah memberi tahu Marriner mengenai kesalahan tersebut, tapi sang wasit itu tetap pada pendiriannya.

 

6 dari 6 halaman

Mencetak Hattrick ke Gawang Sendiri

Pada 2015, saat Sadio Mane masih bermain untuk Southampton, ia sukses menjadi pemain yang berhasil melesakkan tiga gol tercepat sepanjang sejarah Premier League. Penyerang yang kini berseragam Liverpool itu hanya membutuhkan dua menit 56 detik saja untuk mencetak hattrick ke gawang Aston Villa.

Dua belas tahun sebelumnya, tepatnya 2003, kejadian serupa tapi tak sama juga pernah terjadi. Pemain Sunderland, Howard Wilkinson juga mencetak hattrick dalam waktu cepat, tak sampai tujuh menit.

Bedanya, Wilkinson melakukannya ke gawang sendiri. Pada akhir musim, Sunderland terdegradasi ke Divisi Championship.

 

Saat itu November 1996, Grame Souness mengaku mendapatkan sambungan telpon dari George Weah. Pada tahun tersebut, Weah adalah peraih Ballon d'Or dan Pemain Terbaik Dunia.

Namun, ternyata bukan Weah yang menelpon, melakukan Ali Dia, seorang pesepak bola amatir yang menyamar sebagai Weah dan menyuruh Graeme Souness untuk membelinya. Ali Dia berbohong, mengatakan bahwa ia adalah sepupu George Weah.

Lucunya, Souness percaya-percaya saja pada omongan tersebut. Ia merasa sangat yakin bahwa Ali Dia adalah pemain hebat hanya karena saran dari George Weah palsu.

Ali Dia sempat dimainkan oleh Southampton selama beberapa menit, menghasilkan satu peluang emas yang gagal. Sisanya, permainan Ali Dia sangat buruk seperti orang yang tak bisa bermain sepak bola.

Semua orang baru tahu bahwa Ali Dia bukanlah pemain profesional setelah George Weah mengatakan tak pernah menelpon Grame Souness dan bercerita mengenai Ali Dia, apalagi menyuruh Graeme Souness membelinya.

Sumber: Whoateallthepies

Video Populer

Foto Populer