Sukses


6 Pemain yang Kepergiannya Amat Disesali Arsenal: Ternyata Harry Kane Pernah Berkostum The Gunners Lho

Bola.com, Jakarta - The Gunners dikenal karena kepercayaan mereka pada talenta muda. Mereka selalu memberi kesempatan darah belia buat berkembang di klub. Nama-nama pemain layaknya Cesc Fabregas dan Robin van Persie, hingga Bukayo Saka menikmati kenyamanan bermain usia mereka belia.

Arsene Wenger, Le Professeur, pantas mendapatkan banyak pujian atas reputasi Arsenal, karena orang Prancis itu memiliki pemahaman yang cerdas tentang potensi pemain.

Sayangnya, di sisi lain Arsenal juga dikenal salah urus para pemain muda tersebut.

The Gunners terkenal dengan fiascos di bursa transfer dan klub telah menjual pemain terbaik mereka dalam beberapa kesempatan hanya untuk disesali kemudian.

Banyak pemain muda buangan Arsenal berubah menjadi superstar di klub lain. Mari kita lihat lima pemain yang akan disesali oleh Arsenal untuk dijual.

Video

2 dari 7 halaman

Harry Kane

Seorang anak delapan tahun dari Walthamstow, London, bernama Harry bergabung dengan akademi Arsenal pada 2001. Tapi Kane dilepas setelah hanya satu musim karena gemuk.

Keputusan yang salah besar karena begitu beranjak dewasa sang pemain menjelma menjadi penyerang hebat.

Harry Kane (nama pemain yang dibuang Akademi Arsenal) menjadi striker Inggris paling mematikan di Liga Inggris. Ia menjadi andalan Tottenham Hotspur, rival sekota The Gunners. 

Meskipun Arsenal secara teknis tidak menjual Kane pada tahun 2002, melepaskannya adalah kesalahan besar. Kane telah mengingatkan mereka tentang hal itu setiap kali klubnya saat ini dan sebelumnya bertemu.

3 dari 7 halaman

Ashley Cole

Meski menjadi produk akademi dan menghabiskan tujuh tahun bersama tim utama, Ashley Cole bukanlah orang yang dicintai di Arsenal.

Kepergiannya ke Chelsea tak memicu gejolak besar. Namun, beberapa tahun kemudian klub menyesali keputusan mereka. Di The Blues, Cole berkembang menjadi salah satu bek kiri terbaik di dunia pada masanya.

Cole bergabung dengan akademi Arsenal pada 1997 dan berhasil masuk tim utama dalam waktu 2 tahun. Dia adalah bagian dari skuad 'The Invincibles' dan membuat 228 penampilan untuk Arsenal.

Namun pada 2005, Cole terlibat dalam saga transfer kontroversial dan didenda karena melakukan kontak dengan Chelsea tanpa memberi tahu Arsenal.

Bek kiri itu akhirnya bergabung dengan The Blues setahun kemudian setelah kekalahan Arsenal dari Barcelona di final Liga Champions. Sejak itu Gael Clichy, Kieran Gibbs, Armand Traore dan yang terbaru Nacho Monreal dan Sead Kolasinac semuanya mencoba menggantikannya. Sayang tak satupun memiliki kemampuan yang mendekati Ashley Cole.

 

4 dari 7 halaman

Wojciech Szczesny

"Kami telah mengidentifikasi Wojciech sebagai penjaga gawang yang hebat di masa depan," kata Arsene Wenger pada Desember 2009.

Lebih dari satu dekade kemudian, Szczesny, yang masih dalam masa prima di usia 30 tahun, telah memenangkan 3 gelar liga berturut-turut dan dianugerahi sebagai penjaga gawang terbaik musim 2019-2020. Tapi tidak di Arsenal, di mana dia seharusnya menjadi nomor satu masa depan The Gunners.

Szczesny bergabung dengan Akademi Arsenal pada 2006 dan dipinjamkan ke Brentford pada musim 2009-10. Setelah penampilannya yang mengesankan untuk Brentford, Szczesny mendapatkan tempat sebagai penjaga gawang pilihan pertama di Arsenal.

Pada musim 2013-14, penjaga gawang Polandia ini dianugerahi Sarung Tangan Emas Premier League karena menjaga 16 clean sheet.

Sayangnya, semuanya menjadi buruk bagi Szczesny dari sana. Dia didenda karena merokok di ruang ganti pada 2015 dan dijatuhkan ke bangku cadangan. Arsenal menandatangani Petr Cech yang berusia 33 tahun pada musim panas dan penjaga gawang Polandia itu dikirim dengan status pinjaman ke Roma. Setelah dua musim di ibu kota Italia, Szczesny pindah ke Juventus secara permanen pada 2017.

Szczesny telah menjadi salah satu penjaga gawang paling andal di dunia sejak pindah ke Italia. Kisah pertahanan Arsenal akan jauh berbeda jika Szczesny tetap bertahan di klub.

5 dari 7 halaman

Robin van Persie

Jangan menjual pemain terbaik Anda untuk mengarahkan lawan.

Sayangnya, bisnis transfer Arsenal hampir tidak menganut aturan ini dan tidak ada contoh yang lebih baik dari hengkangnya Robin van Persie.

Pemain asal Belanda itu mengambil peran memimpin serangan dari legenda Arsenal Thierry Henry. Dia berada di puncak kariernya di Arsenal, terutama selama musim 2011-2012. Dengan 30 gol sepanjang musim, Van Persie memenangkan Sepatu Emas dan PFA Player of the Year.

Tapi, Arsenal melepaskannya kemudian. Pemain terbaik yang dimiliki klub pindah ke Manchester United dengan bayaran 22,5 juta poundsterling. Dan yang terjadi: RVP melanjutkan performa mencetak golnya yang luar biasa di musim 2012-13.

Pemain asal Belanda itu mencetak 26 gol, memenangkan Sepatu Emas untuk musim kedua berturut-turut dan memenangkan gelar Premier League di musim debut di bawah tangan dingin Sie Alex Ferguson.

Arsenal bahkan harus memberinya guard of honour saat United bermain di Emrites Stadium. Ngenes!

6 dari 7 halaman

Cesc Fabregas

Tak butuh waktu lama bagi Cesc Fabregas menikmati kesukesan di London setelah dengan berani memutuskan hengkang dari Akademi La Masia Barcelona. Pada usia 16 tahun, Fabregas menjadi Gunners dan Arsene Wenger telah menemukan seorang maestro lini tengah.

Selain kreativitas dan kemampuan teknis yang luar biasa, Fabregas juga memiliki kualitas kepemimpinan. Jadi tidak mengherankan jika Wenger menyerahkan ban kapten pada usia 21 tahun.

Sayangnya, Arsenal karena mereka tidak bisa menghentikan Fabregas untuk kembali ke klub masa kecilnya. Fabregas kembali ke Barcelona pada 2011 dan lini tengah Arsenal tidak pernah sama sejak saat itu.

Setelah meninggalkan Barcelona, Fabregas bergabung dengan rival sekota Arsenal, Chelsea, pada tahun 2014 dan kemudian memenangkan dua gelar liga bersama The Blues.

7 dari 7 halaman

Serge Gnabry

Arsenal telah membuat beberapa kesalahan dalam bisnis transfer mereka, tetapi tidak ada yang lebih menyakiti mereka selain membiarkan Serge Gnabry pergi.

Pemain Jerman itu bergabung dengan Akademi Arsenal pada 2011 dan melakukan debut profesionalnya pada 2012. Dia hampir tidak menghabiskan waktu di lapangan selama tiga tahun bersama tim utama, hanya membuat 10 penampilan Premier League. Gnarby kemudian menghabiskan satu musim dengan status pinjaman di West Brom Albion, di mana dia diremehkan sebagai pemain yang tak bermutu menurut Tony Pulis.

Lima tahun kemudian, Serge Gnarby menjadi pemain andalan Bayern Munchen. Pemain sayap itu mencetak 23 gol dan memberikan 12 assist untuk Bavarians di musim 2019-20 dan memainkan peran penting dalam Treble Eropa tim.

PS: Dia baru berumur 25 tahun sekarang!

Sumber: Sportskeeda

Video Populer

Foto Populer