Sukses


5 Bintang Liga Inggris yang Masa Depannya Mendadak Gelap usai Bursa Transfer, Korban Belanja Pemain Gila-gilaan

Bola.com, Jakarta - Klub-klub kontestan Liga Inggris terlihat amat agresif di bursa transfer musim panas 2020 ini. Pandemi corona tak mengurangi antusiasme mereka meremajakan skuat dengan membeli banyak pemain anyar.

Kedatangan pemain-pemain baru menciptakan konsekuensi tak mengenakkan. Beberapa pemain dibuat menderita, kehilangan kesempatan bermain karena klub yang ia bela memilih mengandalkan pemain baru.

Hingga bulan Januari 2020 mereka harus membiasakan diri duduk di bangku cadangan atau bahkan tak menemukan namanya ada dalam daftar skuat dalam laga-laga Premier League.

Berikut ini deretan lima pemain yang merana korban nafsu besar belanja pemain di bursa transfer awal musim 2020-2021.

Video

2 dari 6 halaman

Odion Ighalo

Banyak orang dibuat terheran-heran ketika Manchester United menandatangani striker Nigeria, Odion Ighalo dengan status pinjaman dari klub Cina Shanghai Greenland Shenhua pada bursa transfer Januari 2020. Perjalanan terakhir Ighalo di Inggris tak terlalu bagus. Ia hanya mencetak 1 gol alam 18 penampilan untuk Watford.

Tapi Setan Merah hanya mencari striker cadangan, seseorang yang bisa membuat salah satu dari Anthony Martial, Marcus Rashford, dan Mason Greenwood bisa beristirahat.

Pada perjalanannya Ighalo membawa banyak antusiasme. Ia menunjukkan kerja keras yang menganggumkan. Dan meskipun dia tidak banyak memberikan pengaruh di Liga Inggris, sumbangsih 5 gol dalam 8 pertandingan di ajang turnamen cukup mengesankan.

Tidak mengherankan kemudian jika United mengumumkan bahwa mereka akan memperpanjang kontraknya hingga akhir Januari 2021. Tetapi setelah kedatangan striker Uruguay Edinson Cavani, nasib sang striker menjadi gelap gulita.

Ia jadi pemain surplus di lini depan United. Ighalo tidak menawarkan kecepatan untuk bermain sebagai salah satu penyerang sayap United, yang berarti dia sekarang berada di belakang Martial dan Cavani dalam prioritas posisi penyerang tengah.

 

3 dari 6 halaman

John Stones

Empat tahun lalu, selama musim panas 2016, sebagian besar pengamat memandang John Stones sebagai salah satu bek muda berprospek di Liga Inggris.

Karena dianggap bertalenta ia pindah dari Everton ke Manchester City dengan mahar cukup mahal senilai 47,5 juta poundsterling, dan di bawah asuhan Pep Guardiola, pemain internasional Inggris itu diyakini bakal menjadi stoper hebat.

Namun, bukan itu masalahnya. Setelah membuat 27 penampilan Premier League di musim pertamanya, Stones melihat waktu bermainnya semakin berkurang. Tentu, beberapa di antaranya karena cedera, tetapi kenyataannya adalah dia tidak tumbuh sebagai pemain seperti yang diharapkan orang.

Keterampilan mengopernya masih sangat baik, tetapi mantan pemain Everton itu tetap rentan membuat blunder. Jadi meskipun memenangkan 5 trofi utama, termasuk 2 gelar Liga Inggris di Etihad, sekarang tampaknya ia bakal kesulitan dapat jam terbang bertanding.

City telah memperkuat lini belakang mereka secara signifikan di bursa transfer baru-baru ini, dengan memasukkan Nathan Ake dan Ruben Dias. Mereka telah memiliki Aymeric Laporte dan Eric Garcia. Stones jelas sulit memenangi posisi inti.

City memang memiliki banyak pertandingan musim ini. Anak asuh Guardiola akan berlaga di Liga Champions. Tapi rasanya pelatih asal Spanyol itu tak tertarik memainkan John Stones yang sering mengecewakannya.

4 dari 6 halaman

Anwar El Ghazi

Banyak pengamat memuji Aston Villa dengan salah satu klub yang paling cerdik di jendela transfer musim panas ini.

Villa telah memenangkan tiga pertandingan pembukaan Liga Inggris mereka, dengan kontribusi besar pemain baru Emiliano Martinez, Matty Cash, Ross Barkley, dan Ollie Watkins .

Penyerang asal Belanda, Anwar El Ghazi, jelas ketar-ketir dengan situasi ini. Musim lalu El Ghazi membuat 34 penampilan di Premier League, dengan 26 di antaranya menjadi starter. Ia mencatatkan 4 gol dan assist.

Kontribusi itu dianggap minimalis. El Ghazi kalah bersaing dengan Jack Grealish dan pemain asal Mesir, Trezeguet, yang belakangan bermain di posisinya.

Kedatangan pemain baru Bertrand Traore kian membuatnya sulit dapat jam terbang bertanding. Villa juga mendaratkan Barkley yang kemungkinan akan didorong ke depan, agar Grealish bisa melanjutkan peran yang luas daripada turun lebih dalam.

 

5 dari 6 halaman

Marcos Alonso

Chelsea melakukan belanja besar-besaran di awal musim ini. The Blues mengelontorkan kocek hingga 200 juta poundsterling.

Kai Havertz, Timo Werner, dan Hakim Ziyech, didaratkan Frank Lampard guna membuat lini serang Chelsea lebih bertaji.

The Blues menghabiskan 50 juta poundsterling untuk membawa Ben Chilwell ke Stamford Bridge dari Leicester City. Ia langsung dipercaya menjadi pemain inti di pos bek kiri.

Chilwell menikmati debut yang sangat fantastis melawan Crystal Palace, mencetak gol dandinobatkan sebagai Man of the Match. Tapi satu orang yang mungkin tidak terlalu senang dengan penampilan sang pendatang baru ini adalah Marcos Alonso.

Bek kiri veteran telah bersama Chelsea sejak 2016. Ia telah membuat lebih dari 100 penampilan untuk The Blues. Dia bahkan memainkan peran kunci dalam kemenangan gelar Premier League mereka di musim 2016-2017.

Namun, sejak Chelsea tak lagi menggunakan sistem 3-5-2, Alonso tergerus dari skuat inti. Pekerjaan defensifnya tidak sebagus bakat menyerang, dan ia sering melakukan kesalahan di banyak laga pada musim lalu. Di awal musim ini kinerjanya jauh dari kata memuaskan.

Alonso tidak dikaitkan dengan kepindahan dari Chelsea selama jendela transfer baru-baru ini. Namun, dengan kedatangan Chilwell dan fakta bahwa Cesar Azpilicueta juga bisa bermain sebagai bek kiri, peluangnya bermain otomatis tertutup.

6 dari 6 halaman

Fabian Delph

Ketika Fabian Delph pindah ke Everton dari Manchester City pada musim panas 2019, ia dianggap oleh banyak orang sebagai salah satu rekrutan paling cerdas di Liga  Inggris.

Namun, hal-hal tidak berjalan sesuai rencana untuk pemain internasional Inggris. Delph hanya membuat 16 penampilan Liga Premier untuk The Toffees. Ia banyak absen karena gangguan cedera.

Jelang musim 2020-21, eks kapten Aston Villa itu amat berharap bisa menghidupkan kembali kariernya. Namun, agaknya hal itu tak mungkin terjadi.

Carlo Ancelotti mendatangkan James Rodriguez, Abdoulaye Doucoure, dan Allan untuk meningkatkan barisan ofensifnya. Dan ketiga pemain itu terlihat fantastis sejauh ini, membantu The Toffees di empat laga awal kompetisi. Mereka kini jadi pemuncak klasemen.

Yang mengkhawatirkan bagi Delph, Doucoure dan Allan bermain di posisi favoritnya: memegang kendali lini tengah atau sebagai pemain box-to-box. Fleksibilitas pemain internasional Inggris tak membantunya dapat posisi inti di Everton.

Di Manchester City, Delph sering digunakan sebagai bek kiri. Namun di Goodison Park hal itu sulit terjadi. Lucas Digne adalah salah satu yang terbaik di Premier League di posisi itu. Ancelotti telah menggaet cadangan baru dalam bentuk Niels Nkounkou.

Sumber: Sportskeeda

Video Populer

Foto Populer