Reformasi Radikal Liga Inggris yang Diinisiasi Liverpool dan Manchester United Ditentang

Bola.com, Jakarta - West Ham United dengan tegas menolak rencana reformasi Liga Inggris yang diinisiasi Liverpool dan Manchester United. Dalam proposal yang bocor ke publik, disebutkan bahwa ada beberapa wacana strategis, di antaranya soal penyusutan jumlah peserta Premier League.

Adapun dalam proposal tersebut, muncul usulan pemangkasan jumlah peserta Premier League dari 20 menjadi 18 tim saja. English Football League (EFL), operator Liga Inggris kasta kedua (Divisi Championship) dan seterusnya yang beranggotakan 72 tim membutuhkan suntikan dana besar.

Pemilik Liverpool, John Henry, dan co-chairman Manchester United, Joel Glazer, diketahui menjadi sosok yang menginginkan adanya rencana tersebut.

Dilansir dari BBC, Football League memerlukan 250 juta pounds untuk menstabilkan kondisi keuangan anggota timnya. Premier League akan mengalokasikan sekitar 25 persen dari total kebutuhan tim-tim English Football League.

West Ham, klub Premier League yang masuk daftar sembilan tim yang memiliki 'hak istimewa' menolak keras wacana tersebut. Kepada BBC, 'orang dalam' The Hammers mengatakan sangat menentang kebijakan itu.

Pemerintah Inggris, di sisi lain, mendukung proposal tersebut. Pihaknya menilai bahwa diikutsertakannya pemerintah dalam hal ini menunjukkan betapa fundamentalnya rencana yang tengah digodok Manchester United dan Liverpool.

"Kami diberikan mandat oleh Premier League dan EFL untuk memastikan bahwa jangan sampai ada tim-tim anggota EFL yang bangkrut karena COVID-19. Dari sini kami tahu ada tujuan mulia," ujar juru bicara Perdana Menteri Boris Johnson.

"Kami meminta operator Liga Inggris, Premier League, dan EFL untuk terus bekerja keras secara konstruktif untuk mendukung sepak bola Inggris."

Video