Sukses


Ole Gunnar Solskjaer di Ujung Tanduk, Siapa Nih di Antara 5 Manajer Ini yang Pantas Menggantikannya di Manchester United?

Bola.com, Jakarta - Di musim penuh pertamanya sebagai manajer, sosok Ole Gunnar Solskjaer mendudukkan Manchester United finis di urutan ketiga Premier League dan mengantarkan klub lolos semifinal dari tiga turnamen (Liga Europa, Piala FA, dan Piala Liga). Hal itu menandakan arsitek asal Norwegia sosok yang tepat untuk menghidupkan kejayaan klub yang sirna sepeninggal Sir Alex Ferguson? Hhhhm. Belum tentu.

Sebagian besar pakar sepak bola cukup skeptis tentang Manchester United, karena kegagalan Manchester United memenangkan trofi di satu setengah musimnya menukangi Setan Merah.

Memasuki musim 2020-2021 Penggemar Manchester United memiliki harapan tinggi terhadap klub kesayangannya. Mereka ingin melihat United mengangkat piala musim ini. Kenyataannya, mereka dibuat kecewa karena manajemen klub gagal mendaratkan pemain anyar utama musim panas ini.

Hirarki klub gagal mendatangkan salah satu target teratas Solskjaer. Mereka terlihat grasa-grusu saat mengamankan transfer Facundo Pellistri, Amad Diallo, Edinson Cavani dan Alex Telles, di hari terakhir bursa transfer

Penderitaan para penggemar Manchester United semakin meningkat setelah awal yang menyedihkan di Liga Inggris. Setan Merah kehilangan dua dari tiga pertandingan pembukaan mereka.

Menjadikan kambing hitam pencapaian ini ke seorang manajer jelas tidak adil. Walau kalau mau objektif, dengan komposisi skuat yang ada saat ini Manchester United semestinya bisa meraih hasil lebih baik.

Kekalahan 1-6 dari Tottenham Hotspur di Old Trafford jelas sebuah aib.  Solskjaer, dalam beberapa pekan terakhir, tampaknya kehilangan dan kehilangan ide, yang membuat banyak orang percaya bahwa pemecatan tinggal menunggu waktu saja. Kira-kira kalau hal itu terjadi siapa sosok suksesornya?

Berikut ini daftar 5 calon pengganti Ole Gunnar Solskjaer di Manchester United:

Video

2 dari 6 halaman

Mauricio Pochettino

Nama Mauricio Pochettino salah satu manajer yang didengung-dengungkan di Old Trafford belakangan ini. Pelatih asal Argentina memulai karier manajerialnya di Inggris sebagai manajer Southampton setelah tiga tahun yang sukses di Espanyol. Pochettino memimpin tim ke urutan kedelapan, posisi liga tertinggi mereka di divisi teratas sejak musim 2002-2003.

Keberhasilannya di Southampton menarik perhatian Tottenham Hotspur, yang kemudian meminangnya pada musim panas 2014. Dalam lima tahun di London Utara, Pochettino mengubah klub Lilywhites dari empat calon teratas menjadi calon penantang gelar dan bahkan membawa merekalolos ke final Liga Champions untuk kali pertama.

Pochettino dipecat pada awal musim 2019-2020 setelah rangkaian hasil jelek yang membuat Spurs terhuyung di posisi 14 klasemen Premier League.

Namun demikian, ia hal itu tak membuatnya kehilangan kharisma sebagai salah satu arsitek muda berbakat.

Pochettino saat ini menganggur dan sedang mencari proyek yang sesuai dengan ambisinya.

Di Manchester United, Pochettino akan diberikan dana yang dia butuhkan untuk menantang trofi. Nahkoda berusia 48 tahun itu akan cocok untuk Manchester United karena ia memiliki pengalaman enam tahun sebagai manajer Liga Inggris. Ia tahu bagaimana cara bersaing di level elite.

 

3 dari 6 halaman

Massimiliano Allegri

Tidak banyak manajer di dunia yang memenangkan trofi sebanyak Massimiliano Allegri. Setelah bergabung dengan Juventus pada 2014, ia memenangkan empat ganda domestik berturut-turut antara 2015 dan 2018, satu-satunya pelatih yang mencapai prestasi ini di lima liga top Eropa.

Allegri meninggalkan Juventus dengan persentase kemenangan 70,4%, yang pada saat itu merupakan yang tertinggi dalam sejarah Nyonya Tua.

Pelatih Italia berusia 53 tahun itu telah menganggur sejak 2019 setelah meninggalkan Juventus dengan persetujuan bersama. Allegri adalah tipe manajer yang tidak hanya bisa membawa Manchester United kembali ke jalur kemenangan, tetapi juga menarik pemain-pemain besar ke klub karena reputasinya, sesuatu yang gagal diraih Ole Gunnar Solskjaer.

Allegri mungkin menjadi pilihan terbaik Manchester United jika menilik koleksi pialanya.

 

4 dari 6 halaman

Ralf Rangnick

Ralf Rangnick bukan sosok populer, walau sejatinya pria asal Jerman dianggap oleh banyak orang sebagai salah satu manajer paling berpengaruh di dunia. Rangnick telah mengelola sejumlah klub besar di Jerman selama 36 tahun sebagai manajer.

Pria berusia 62 tahun ini adalah sosok yang bisa mengombinasikan olahraga dan finansial. Keberhasilan model Red Bull di Leipzig di bawah kepemimpinan Rangnick telah menunjukkan hasil yang tak terbantahkan di dalam dan luar lapangan.

Dari 2015 hingga 2019, pendapatan klub mengalami lonjakan yang mengesankan setara dengan pertumbuhan 231%, dengan 81 juta euro pada 2015 menjadi 270 juta euro pada 2019. Rangnick juga memainkan peran besar dalam mendorong karier beberapa pemain berkualitas tinggi seperti Roberto Firmino , Sadio Mane, Joel Matip dan Naby Keita.

Manchester United tidak membutuhkan manajer yang akan membantu meningkatkan keuangan mereka, tetapi sangat membutuhkan orang yang akan mengubah nasib mereka di lapangan sepak bola dan memberi mereka identitas sepakbola. Rangnick diakui sebagai salah satu visioner terkemuka dengan konsep Gegenpressing yang kini diaplikasikan Jurgen Klopp di Liverpool, di mana tim setelah kehilangan penguasaan bola, segera mencoba untuk memenangkan kembali bola.

5 dari 6 halaman

Julian Nagelsmann

Julian Nagelsmann bakal menjadi pilihan yang lebih futuristik untuk Manchester United, mengingat manajer asal Jerman itu baru berusia 33 tahun. Namun, nakhoda asal Jerman itu dinilai sebagai salah satu manajer terbaik pada masa datang. Ia bakal sehebat Pep Guardiola atau Jose Mourinho.

Nagelsmann memulai karier manajerialnya di Hoffenheim, mengambil alih klub saat mereka berada di urutan ke-17 klasemen Bundesliga. Hoffenheim selamat dari degradasi dengan hasil yang bagus menjelang akhir musim. Dia kemudian membawa Hoffenheim ke posisi keempat di musim penuh pertamanya sebagai pelatih klub.

Penampilan impresif Nagelsmann bersama Hoffenheim menarik perhatian RB Leipzig, yang mengamankan jasanya pada musim panas 2019. Di musim pertamanya di klub, manajer muda membawa Leipzig finis di posisi ketiga di Bundesliga dan semifinal Liga Champions. Berdasarkan prestasinya, Nagelsmann menjadi manajer termuda dalam sejarah yang melatih tim di semifinal Liga Champions.

Pemuda Jerman itu bisa menjadi wajah baru yang dibutuhkan Manchester United, tetapi dia mungkin bukan orang yang langsung membawa kesuksesan bagi Setan Merah, mengingat kurangnya pengalaman dan trofi dalam CV-nya. United mungkin akan kesulitan untuk membujuk Nagelsmann pergi dari Leipzig, mengingat ia menandatangani kontrak empat tahun musim panas lalu.

6 dari 6 halaman

Ryan Giggs

Banyak penggemar dan mantan legenda mengharapkan Ryan Giggs menjadi manajer Manchester United. Legenda klub asal Wales itu ditunjuk sebagai pemain-pelatih di Manchester United pada 4 Juli 2013 setelah sebelumnya menjadi bagian dari staf pelatih di bawah David Moyes.

Ketika Moyes dipecat oleh Manchester United pada April 2014, Giggs mengambil alih sebagai manajer-pemain sementara klub. Giggs disarankan oleh banyak orang, termasuk Louis van Gaal, ebagai calon penerus pelatih asal Belanda itu di Manchester United.

Sayang, ua meninggalkan peran kepelatihannya di United ketika klub merekrut Jose Mourinho pada 2016.

Dia ditunjuk sebagai manajer Timnas Wales pada Januari 2018, menggantikan Chris Coleman. Giggs berhasil mengamankan tiket lolos ke Piala Eropa 2020 setelah absen di Piala Dunia 2018.

Sumber: Sportskeeda

Video Populer

Foto Populer