Sukses


Liga Inggris: Perpanjang Kontrak Dua Tahun, Ada Dosa yang Mesti Ditebus Pep Guardiola di Manchester City

Bola.com, Jakarta - Pep Guardiola telah menyetujui kontrak baru di Manchester City selama dua musim, pada Kamis (19/11/2020). Kabar ini cukup melegakan buat banyak orang, tapi eks pelatih Barcelona itu masih memiliki dosa yang mesti ditebus.

Kontrak anyar di Manchester City akan memanjangkan nafas Pep Guardiola hingga 2023. Sebuah tantangan 'baru' siap dijalani mantan pemain Bresica itu.

Selama menjadi manajer Manchester City, Pep Guardiola telah memenangkan dua gelar Liga Inggris, satu Piala FA, dan tiga Piala Liga. Ia juga mencetak beberapa rekor, tetapi target terbesar mereka belum juga kesampaian, yakni Liga Champions.

"Tantangan bagi kami adalah untuk terus meningkatkan dan berkembang. Saya sangat senang membantu Manchester City melakukan itu," tegas Pep Guardiola menyambut era baru.

Pep Guardiola mengubah City menjadi tim yang tak pernah kenyang akan kemenangan. Mereka mencetak banyak rekor Liga Inggris ketika juara pada musim 2017/2018.

Sergio Aguero dkk. sukses meraih 100 poin pada musim tersebut, diikuti dengan torehan 98 poin dan treble domestik pada musim berikutnya.

Dari delapan trofi yang direngkuhnya bersama Manchester City, yang sangat mengesankan adalah Piala Liga. Meski terbilang trofi yang enggak penting-penting amat, nyatanya mereka belum terkalahkan sejak Oktober 2016.

Di bawah kepelatihannya, beberapa pemain, terutama Raheem Sterling, telah berkembang pesat, belum lagi pemain-pemain muda yang ngorbit di bawah arahannya, seperti Oleksandr Zinchenko dan Phil Foden.

Akan tetapi, masih ada dosa yang harus ditebus oleh Pep Guardiola di Manchester City. Apa itu?

 

Video

2 dari 3 halaman

Lubang di Lini Pertahanan dan Trofi Liga Champions

Sejak Guardiola mengambil alih kepemimpinan Manchester City pada 2016, ia telah menghabiskan lebih dari 400 juta pounds untuk pertahanan mereka, tetapi tidak selalu memberikan efek yang bagus.

Aymeric Laporte dan Kyle Walker telah sukses, tetapi Benjamin Mendy masih angin-anginan karena sering cedera. Danilo hanya bermain kurang dari 40 pertandingan sebelum dilepas ke Juventus, sementara John Stones belum benar-benar menunjukkan kualitas aslinya.

Persoalan utama Pep Guardiola adalah sulitnya menemukan pengganti Vincent Kompany. Laporte sebetulnya tidak buruk-buruk amat, tapi eks Athletic Bilbao itu sering dilanda cedera.

Awal musim ini, Pep Guardiola mendatangkan Nathan Ake dan Ruben Dias. Sejauh ini, keduanya juga urung menunjukkan hasil optimal, setidaknya belum terbukti betul di pentas Liga Champions.

Soal materi pemain di sektor gelandang dan lini serang, agaknya tak perlu dikhawatirkan. Tugas Pep Guardiola adalah meyakinkan semua fans dan pejabat teras Manchester City bahwa pembelian pemain di area pertahanan akan membuahkan hasil.

Mimpi untuk meraih Liga Champions juga harus sudah terwujud sebelum kontraknya habis 2023 nanti. Tugas berat Pep Guardiola adalah merealisasikan target tersebut.

 

3 dari 3 halaman

Lionel Messi untuk Jangka Pendek?

City memulai musim ini dengan dua target utama. Pertama mengejar perbedaan poin dengan Liverpool, lalu yang kedua tampil impresif di Liga Champions.

Raheem Sterling dkk. memulai awal musim dengan lambat yakni koleksi 12 poin dari tujuh pertandingan. Kekalahan di kandang dengan skor 2-5 dari Leicester City menjadi sorotan utama.

Hasil imbang melawan West Ham United dan Liverpool juga menimbulkan tanda tanya besar; apakah Manchester City bisa bersaing memperebutkan gelar Liga Inggris 2020/2021?

Bursa transfer akan dibuka kurang dari dua bulan. City diramaikan dengan isu transfer Lionel Messi dari Barcelona. Pep Guardiola mungkin masih kurang puas dengan seretnya kinerja lini serang yang sudah dihuni Sergio Aguero dan Gabriel Jesus, namun merekrut Messi yang sudah tidak muda lagi hanya akan jadi solusi jangka pendek.

Andaipun benar demikian, mungkin semua fans Manchester City dan direksi klub memang sepakat akan satu hal, yakni target jangka pendek berupa juara Liga Champions. Memiliki Messi di lini depan jelas menambah kans mereka untuk meraih Liga Champions - juga Liga Inggris.

Selain itu, Pep Guardiola masih memiliki amunisi berupa pemain-pemain muda potensial. Dengan begitu, Manchester City tak perlu bawel menuntut regenerasi karena mereka sudah dihuni oleh youngsters macam Phil Foden, Ferran Torres, Ruben Dias dan Gabriel Jesus.

Video Populer

Foto Populer