Sukses


Cerita Harry Kane Lahir Baru di Tottenham Hotspur di Tangan Jose Mourinho, Striker Ganas Citra Rasa Playmaker

Bola.com, Jakarta - Harry Kane menjadi pemain kunci bagi Tottenham Hotspur yang tampil memesona di awal musim 2020-2021. Jika dibanding musim yang sudah lewat, kini striker 27 tahun itu punya peran baru bersama Spurs. Peran baru ini membawa dampak besar pada kinerja tim secara keseluruhan.

Harry Kane bertahun-tahun dikenal sebagai No.9 terbaik milik Tottenham. Sejak menjadi pilihan utama pada musim 2014/2015, dia terus tampil konsisten dan mencetak dua digit gol per musim.

Bukan hanya di Tottenham, Harry Kane juga menjadi andalan di lini depan timnas Inggris. Siapa pun manajernya, Harry Kane selalu menjadi No.9 andalan Inggris sejak 2015 lalu.

Pada musim 2020-2021, di bawah Jose Mourinho, ada yang berbeda dari Harry Kane. Dia kini tak lagi menjadi No.9 murni. Lantas, seperti apa perannya? Simak di bawah ini.

Video

2 dari 4 halaman

Deep-lying Forward

Istilah deep-lying forward mungkin belum cukup populer. Akan tetapi, ada istilah terkait yang cukup populer yakni deep-lying playmaker. Istilah ini merujuk pada sosok Andrea Pirlo.

Ketika masih bermain untuk AC Milan, di bawah kendali Carlo Ancelotti, Pirlo memainkan peran sebagai playmaker. Namun, dia tak beroperasi di belakang penyerang. Dia berdiri tepat di depan bek dan di belakang gelandang.

Nah, secara sederhana, itulah yang disebut deep-lying playmaker.

Lalu, apa itu deep-lying forward? Ben Green dari Squawka memberikan penjelasan bahwa ini peran untuk penyerang yang bermain lebih dalam untuk memberi celah ke pemain sayap. Harry Kane memainkan itu bersama Tottenham musim ini.

"Kane bermain lebih dalam dan menciptakan celah di lini belakang lawan. Saat para pemain bertahan secara naluriah mengikutinya, Son Heung-min dan Steven Bergwijn berlari cepat di belakang," ulasnya.

3 dari 4 halaman

Tajam dan Pengumpan Jitu

Keputusan Mourinho memberi peran baru untuk Harry Kane terbukti jitu. Walau bermain lebih dalam, Harry Kane tetap tajam. Sejauh ini, dia telah mencetak sembilan gol di Premier League.

Namun, yang menonjol adalah catatan assist Harry Kane. Pemain yang pernah dipinjamkan ke Leicester City itu telah membuat 10 assist. Ini adalah catatan terbaik dalam karir Harry Kane di Premier League.

Harry Kane masih punya banyak waktu untuk bisa melewati rekor assist paling banyak di Premier League dalam semusim. Rekor itu dipegang Kevin De Bruyne dan Thierry Henry dengan 20 assist.

Harry Kane kini menjadi pemain yang lengkap. Dia bekerja untuk mencetak gol, membuka ruang, dan membantu timnya menang.

4 dari 4 halaman

Menyontek Ide Jurgen Klopp

Ide Jose Mourinho sejatinya tidak original. Ia mengadopsi taktik permainan Jurgen Klopp di Liverpool.

Jurgen menjadikan sosok striker The Reds, Roberto Firminho, seorang gelandang serang. Tak seperti seorang penyerang target man kebanyakan, yang cenderung menunggu pasokan bola dan bergerak di area pertahanan lawan, pemain asal Brasil itu justru sering turun ke lini kedua untuk menambah volume baru gelandang.

Pelatih asal Jerman itu menumpukan produktivitas tim ke duo winger, Mohamed Salah dan Sadio Mane. Firmino kalah tajam dibanding kedua pemain tersebut, namun kehadirannya di lini kedua membuat permainan ofensif Liverpool lebih hidup.

Jose dalam banyak kesempatan mengungkapkan kegaguman pada sosok Firmino. "Semua orang berbicara, bahwa striker harus mencetak gol. Coba lihat Firmino, dia memberi perspektif baru tentang bagaimana seorang penyerang bermain," kata Jose saat menjadi pundit di Sky Sports.

Liverpool jadi kian mendominasi permainan, karena jumlah gelandang mereka bertambah banyak. Firmino jadi jembatan aliran bola ke depan yang siap diterkam duet Salah dan Mane.

Bedanya Firmino dengan Kane, adalah terletak dari produktivitas. Kane tetap jagoan dalam urusan mencetak gol walau ia seringkali turun ke lini tengah. Di sisi lain, Kane juga punya kemampuan menyodorkan assist jauh lebih baik. Kane sekarang ibarat kata striker citra rasa playmaker.

Peran baru Kane jelas menguntungkan Spurs, untuk tetap menjaga stabilitas ketajaman saat mereka memeragakan permainan serangan balik cepat.

Sumber asli: Squawka

Disadur dari: Bola.net (Asad Arifin, Published 15/12/2020)

Video Populer

Foto Populer