Bola.com, Jakarta - Manchester United punya pesaing baru untuk mendapatkan Jadon Sancho dari Borussia Dortmund. Pemain sayap itu kini dikabarkan juga menjadi incaran rival The Red Devils, Liverpool.
Jadon Sancho merupakan rising star di Bundesliga. Ia tampil bagus di lini depan Borussia Dortmund sejak 2018.
Baca Juga
Advertisement
Manchester United sudah lama dikabarkan tertarik untuk mendatangkan Sancho ke Old Trafford. Bahkan The Red Devils dikabarkan masih akan mengejar Sancho pada musim panas 2021 setelah gagal merealisasikannya pada musim panas 2020.
Que Golazo Podcast mengklaim Manchester United kini tidak sendirian dalam perburuan Sancho. Sang winger dikabarkan masuk dalam radar transfer Liverpool. Menurut laporan tersebut, Liverpool akan serius berburu Sancho pada musim panas tahun depan.
Video
Pengganti Salah
Keseriusan Liverpool untuk mengejar Jadon Sancho tak lepas dari kemungkinan The Reds kehilangan Mohamed Salah pada tahun depan. Penyerang asal Mesir itu dikabarkan bakal pindah ke Spanyol pada musim panas 2021.
Jurgen Klopp menilai Sancho adalah opsi yang bagus untuk menggantikan Mohamed SAlah karena performa apik yang diperlihatkannya di Borussia Dortmund.
Advertisement
Satu yang menarik, Dortmund pun siap melepaskan Sancho. Klub Bundesliga itu cukup mengetahui kesulitan untuk mempertahankan sang pemain sayap. Jadi mereka siap mendengarkan tawaran yang datang untuk Sancho.
Advertisement
Banderol Tetap Mahal
Namun, Borussia Dortmund tetap berpegang teguh dengan harga yang mereka tetapkan. Jika ada klub yang mau memboyong Jadon Sancho, klub tersebut harus membayar sekitar 120 juta euro.
Musim ini Sancho masih tampil apik di lini serang Dortmund. Sang pemain membuat empat gol dan delapan assist bagi Die Borussen.
Advertisement
Performa apik itu tentu membuat Dortmund punya standar yang tinggi untuk melepas sang pemain, entah kepada Manchester United maupun kepada Liverpool yang kini ditangani mantan pelatih Dortmund, Jurgen Klopp.
Sumber: Que Golazo Podcast
Disadur dari: Bola.net (Serafin Unus Pasi, published 30/12/2020)