Liga Inggris: Deretan Bintang dan Pecundang Saat Southampton Kalahkan Liverpool

Jika ada satu nama yang pantas dikedepankan menjadi pahlawan kemenangan Southampton atas Liverpool kali ini, tentu saja Danny Ings adalah orangnya.

Ings sudah berhasil membobol gawang mantan klubnya ketika pertandingan baru berjalan dua menit. Hebatnya, gol ini dicetak Ings lewat proses yang cukup cantik.

Meneruskan assist free kick James Ward-Prowse yang gagal dihalau Trent Alexander-Arnold, Ings dengan cerdik melepas tendangan lob ke tiang jauh tanpa bisa diantisipasi Alisson.

Di sisi lain, satu pemain Liverpool yang bisa dibilang tampil paling di bawah standar adalah bek kanan Trent Alexander-Arnold.

Tak tanggung-tanggung, dalam laga ini Alexander-Arnold tercatat kehilangan bola sebanyak 38 kali, sebuah rekor di Premier League musim ini.

Trent juga berandil atas terciptanya gol Ings di awal laga, ketika ia gagal menghalau bola free kick James Ward-Prowse.

Terlepas dari kekalahan yang diderita Liverpool, ada satu pemain yang menunjukkan performa impresif. Dia adalah Thiago Alcantara yang menjadi starter untuk kali pertama setelah kembali dari cedera.

Thiago pun tampil impresif di lini tengah dengan tiga kali melakukan intersepsi serta mencatatkan umpan sukses sebanyak 77 kali dari 88 umpan.

Bahkan, Thiago tercatat melepas 52 umpan di area permainan Southampton, lebih banyak dari yang dilakukan para pemain The Saints di seluruh area permainan.

Salah satu faktor utama mengapa Southampton bisa mengalahkan Liverpool adalah solidnya penampilan lini belakang mereka, terutama Jan Bednarek.

Bednarek tercatat sembilan kali melakukan clearence serta lima kali intersepsi. Kokohnya lini belakang Southampton membuat kiper Fraser Forster hanya butuh sekali melakukan penyelamatan.

Bednarek sukses mematikan agresivitas yang dimiliki trio penyerang Liverpool, yakni Sadio Mane, Roberto Firmino, dan Mohamed Salah.

Ralph Hasenhuttl tentu saja sangat mensyukuri kemenangan ini, mengingat ini merupakan kali pertama tim asuhannya bisa mengalahkan tim asuhan Jurgen Klopp.

Hasenhuttl sejatinya mendapat berbagai masalah pada laga ini, termasuk cedera yang dialami Moussa Djenepo di pertengahan babak pertama.

Namun, taktik Hasenhuttl sukses dijalankan dengan sempurna oleh James Ward-Prowse cs, yakni dengan membangun pertahanan berlapis guna meredam agresivitas Liverpool.

Reaksi berlutuh sambil menangis yang dilakukan Hasenhuttl ketika peluit panjang berbunyi menjelaskan betapa berartinya kemenangan ini bagi dirinya.

Jurgen Klopp menjadi sosok yang patut disalahkan atas kekalahan Liverpool kali ini. Penyebabnya adalah pemilihan pemain yang kurang tepat.

Krisis lini belakang membuat Klopp memilih untuk menurunkan duet bek tengah yang sejatinya berposisi asli sebagai gelandang, yakni Jordan Henderson dan Fabinho.

Meski keduanya tak tampil buruk, akan tetapi tetap saja tidak terlalu bagus. Coba Klopp memainkan bek tengah asli yang kali ini duduk di bangku cadangan, yakni Rhys Williams dan Nathaniel Phillips, mungkin hasilnya akan berbeda.

Liverpool kini tercatat selalu kehilangan poin dalam tiga laga terakhir, dan hana sanggup mencetak satu gol. Klopp harus segera memecahkan masalah ini.

Sumber: Squawka

Disadur dari: Bola.net (Ari Prayoga, Published 05/01/2021)