Sukses


Liga Inggris: 5 Alasan Mengapa Pochettino Paling Cocok Menangani Manchester United

Bola.com, Jakarta - Mauricio Pochettino masuk sebagai satu dari sekian kandidat kuat manajer Manchester United. Setidaknya ada lima alasan mengapa pelatih PSG itu layak memimpin nahkoda tim.

Manchester United menunjuk Michael Carrick sebagai pelatih sementara setelah memecat Ole Gunnar Solskjaer pada Minggu akhir pekan kemarin.

 

Manchester United belum menentukan siapa manajer pengganti Ole Gunnar Solskjaer. Kendati begitu, Sir Alex Ferguson bisa menjadi kunci kedatangan Mauricio Pochettino ke Old Trafford.

Berdasarkan klaim talkSPORT, Manchester United dilaporkan siap merayu Pochettino, tapi bukan saat ini, melainkan akhir musim nanti.

Sir Alex Ferguson yang setia 'mendampingi' Solskjaer pada masa-masa sulit, disebut-sebut akan menekan United untuk merekrut Pochettino.

Setan Merah sebetulnya sudah pernah dikaitkan dengan Pochettino, tepatnya pada 2019 ketika Tottenham melepasnya. Namun kala itu manajemen klub masih memercayai Solskjaer.

Pada momen terpisah, mantan bek Manchester United, Gary Neville, turut mendukung Pochettino. Menurutnya, pelatih asal Argentina itu adalah figur paling pas menangani Setan Merah.

"Saya pikir Mauricio Pochettino, meskipun dia tidak pernah mengatakannya, dia akan datang ke Man United dengan kontrak lima tahun besok."

"Dia akan melihat klub dan dia menyadari bahwa dia mungkin bisa mencapai lebih dari yang dia inginkan di Man United dalam hal sebuah proyek besar."

"Di PSG itu proyeknya per musim. Anda harus memenangkan Liga Champions atau Anda tersingkir. Saya rasa itu tidak cocok untuk Pochettino."

"Saya pikir dia benar-benar akan datang ke Man Utd dengan kontrak lima tahun, dengan dukungan di belakangnya."

"Manchester United harus memastikan mereka mendapatkan manajer yang berikutnya dengan benar. Bahkan jika itu berarti harus bersabar selama enam bulan untuk menunggu manajer tersedia di akhir musim."

Kali ini Bola.com mengulas lima alasan mengapa Maurico Pochettino paling pantas menangani Manchester United. Yuk scroll ke bawah.

 

2 dari 7 halaman

Gaya bermain

Dihuni pemain-pemain kelas dunia, pola permainan Manchester United justru tak tentu arah. Tidak terlihat skema seperti apa yang diinginkan Ole Gunnar Solskjaer.

Dengan warisan seperti itu, Pochettino bisa memaksimalkan gaya bermainnya. Ia suka memainkan sepak bola tempo tinggi, berbasis penguasaan bola yang didukung oleh tekanan tinggi, dengan peran masing-masing pemain didefinisikan dengan jelas dan dapat dipertukarkan untuk memungkinkan transisi cepat.

Paul Merson dari Sky Sports mengtatakan, keberadaan Jadon Sancho diperuntukkan sebagai kekuatan saat Manchester United melakukan direct counter attack. Jika Pochettino datang, kepiawaiannya meracik skema tersebut bakal jadi alarm buat lawan.

 

3 dari 7 halaman

Lapar Trofi

Mantan bek Timnas Argentina itu membawa Tottenham ke final Liga Champions dan Piala Liga, serta memenangkan Coupe de France musim lalu dan meskipun PSG kehilangan gelar Ligue 1, beberapa kesalahannya membuatnya semakin bertekad untuk membuktikan bahwa kritiknya salah.

Musim ini, PSG begitu dominan di liga domestik. Kans di Liga Champions pun masih sangat terbuka lebar. Pochettino mungkin akan menunjukkan kualitasnya dulu sampai akhir musim sebelum melenggang ke Manchester United.

 

4 dari 7 halaman

Jago Optimalkan Pemain Muda

Manchester United memiliki banyak pemain muda potensial yang sayangnya, terhambat karena sulitnya bersaing di tengah aura kebintangan penggawa lainnya. Pochettino, di sisi lain, memiliki rekam jejak yang terbukti dalam mengeluarkan yang terbaik dari talenta muda.

Harry Kane, Dele Alli dan Eric Dier semuanya berkembang pesat di awal karier mereka di bawah Pochettino. Jadon Sancho dan Mason Greenwood serta Amad Diallo bukan tidak mungkin bakal bersinar jika dilatih Poch.

 

5 dari 7 halaman

Pengalaman di Liga Inggris

Dari sekian nama yang dikait-kaitkan dengan United, seperti Zidane atau Laurent Blanc tidak memiliki pengalaman manajerial sebelumnya di Liga Inggris. Pochettino, meski belum pernah memenangi trofi di Premier League, sukses membentuk Southampton menjadi kekuatan baru.

Lalu bersama Tottenham, Pochettino pula lah yang membuat tim London Utara itu bisa mendobrak dominasi Manchester United, Chelsea, dan Arsenal dalam beberapa tahun ini.

 

6 dari 7 halaman

Interaktif

Solskjaer lebih suka mengamati dari pinggir lapangan setelah mendelegasikan pelatihan dan tugas taktis kepada pelatih tim utama Michael Carrick dan Kieran McKenna, tetapi itu tidak akan terjadi pada Pochettino, yang merupakan murid manajer Leeds, Marcelo Bielsa.

Pochettino sangat terlibat di tempat latihan untuk tetap berada di atas setiap detail terakhir. Dia menekankan pada kebugaran para pemainnya dan memastikan pesan yang terdefinisi dengan jelas kepada setiap individu tersampaikan.

7 dari 7 halaman

Posisi MU Saat Ini

Video Populer

Foto Populer