Bola.com, Jakarta - Ralf Rangnick dikabarkan akan ditunjuk sebagai manajer sementara Manchester United. Pelatih asal Jerman itu diharapkan bisa mengantarkan era baru di Old Trafford dengan membangun struktur yang telah dibuat Ole Gunnar Solskjaer di klub.
Ralf Rangnick saat ini menjabat sebagai Kepala Olahraga dan Pengembangan di klub Rusia, Lokomotiv Moscow. Dia dikenal sebagai salah satu ahli taktik terbaik yang pernah ada dalam sepak bola dan bisa menjadi penunjukan yang menginspirasi di Manchester United.
Baca Juga
Advertisement
Kabarnya, setelah menjabat sebagai manajer sementara hingga akhir musim ini, Rangnick akan bekerja sebagai direktur teknik di klub selama dua tahun. Ini berarti bahwa dia kemungkinan akan memiliki suara tentang siapa manajer permanen berikutnya di Manchester United.
Rangnick juga diisukan bakal menjadi manajer tetap Manchester United andai berhasil membawa Cristiano Ronaldo dkk. menembus final Liga Champions.
Terlepas dari apapun keputusannya nanti, ini adalah langkah ke arah yang positif bagi Manchester United. Tanpa basa-basi lagi, simak 10 fakta yang mungkin belum Anda ketahui tentang Ralf Rangnick.
1. Pionir Gegenpressing
Jika Anda merasa bahwa Jurgen Klopp sebagai penemu filosofi gegenpressing, maka Anda salah. Justru Klopp berguru pada Rangnick.
Gegenpressing adalah bentuk ekstrim dari forward pressing di mana tim berusaha untuk mendapatkan kembali kepemilikan segera setelah kehilangan bola. Ini adalah sistem yang digunakan Jurgen Klopp untuk memberikan pengaruh besar di Liverpool.
Advertisement
Rangnick juga dikenal karena mempopulerkan zonal marking. Timnya juga dikenal memainkan sepak bola menyerang tingkat tinggi dan dia akan cocok di Manchester United.
Advertisement
2. Terjun ke Dunia Manajerial Saat Berusia 25 Tahun
Ralf Rangnick memiliki karier bermain yang agak singkat. Dia sebagian besar bermain di divisi rendah di Jerman dan memiliki tugas kecil di klub Inggris Southwick saat dia belajar di University of Sussex.
Kecerdasan taktis dan bakat strategisnya dicatat sejak awal dan ia menjadi pelatih pemain di FC Viktoria Backnang pada tahun 1983.
Advertisement
3. Mengidolai Arrigo Sacchi
Ralf Rangnick biasa mendapatkan video AC Milan asuhan Arrigo Sacchi yang dikirim kepadanya dari Italia. Rangnick dilaporkan sedang menulis manual pelatihan pada saat itu.
Dia mempelajari posisi dan tekanan AC Milan dengan sangat detail. Dikatakan bahwa Rangnick secara obsesif memutar dan memutar kaset-kaset ini menyebabkan VCR-nya rusak.
Advertisement
Sachi mengelola AC Milan dalam dua periode antara 1987-1991 dan 1996-1997. Dia memenangkan gelar Serie A di musim 1987/1988 dan juga memenangkan Piala Eropa back-to-back. Ia juga pernah menjadi pelatih tim nasional Italia yang menjadi runner-up di Piala Dunia FIFA 1994.
Advertisement
4. Pernah Menolak Chelsea
Chelsea pernah mendekati Ralf Rangnick ketika mereka mencari pelatih sementara menyusul pemecatan Frank Lampard. Namun, Rangnick dilaporkan menolak kesempatan untuk menjadi pelatih sementara selama empat bulan karena dia percaya dia hanya akan dilihat sebagai bebek yang datang dan pergi begitu saja.
5. Sukses Mengantar Tim Divisi 3 Liga Jerman ke Bundesliga
Rangnick adalah mantan pemain Ulm 1846. Dia kembali ke klub sebagai manajer pada tahun 1997. Rangnick pertama kali mendapatkan promosi ke Bundesliga 2 sebelum membawa mereka ke papan atas Jerman untuk pertama kalinya dalam sejarah mereka pada tahun 2000.
Advertisement
6. Bawa Hannover 96 Promosi ke Bundesliga
Ralf Rangnick ditunjuk sebagai manajer Hannover 96 pada Mei 2001. Hannover 96 adalah tim Bundesliga 2 pada saat itu dan Rangnick segera mengubah tim tersebut. Mereka memenangkan gelar liga divisi kedua musim itu dan mendapatkan promosi ke Bundesliga.
Dia membawa mereka ke posisi 11 di musim pertama mereka kembali di Bundesliga. Namun, mereka tidak dapat membangunnya di musim berikutnya dan penampilan mereka menukik. Hal ini menyebabkan Rangnick dipecat dari klub pada Maret 2004.
Advertisement
7. Mundur dari Hoffenheim karena Ditusuk dari Belakang
Rangnick mengambil alih sebagai pelatih di Hoffenheim pada musim 2006/2007. Dia mendapatkan promosi berturut-turut dengan Hoffenheim untuk membawa mereka dari divisi ketiga ke Bundesliga. Mereka finis di urutan ketujuh dalam tabel Bundesliga pada musim 2008/2009.
Namun, Rangnick mengundurkan diri setelah klub menjual gelandang Luiz Gustavo ke Bayern Munich tanpa sepengetahuannya. Hoffenheim berada di urutan kedelapan di Bundesliga ketika Rangnick mundur sebagai manajer menyusul kemenangan 2-0 atas Borussia Monchengladbach di musim 2010/2011.
Advertisement
Advertisement
8. Lagi, Berhasil Bawa Tim Divisi Bawah ke Bundesliga
Ralf Rangnick menciptakan kebangkitan RB Leipzig ke puncak Bundesliga. Setelah Alexander Zorniger mengundurkan diri sebagai pelatih kepala, Rangnick mengumumkan bahwa ia akan mengambil alih sebagai pelatih kepala klub pada musim 2015/2016. Dia mengamankan promosi ke Bundesliga sebelum membiarkan Ralph Hassenhuttl mengambil alih pada 2016.
Rangnick menjadi manajer RB Leipzig sekali lagi pada Juli 2018. Dia memimpin tim untuk finis di posisi ketiga di Bundesliga dan juga membawa mereka ke final DFB Pokal sebelum kalah dari Bayern Munchen.
Advertisement
9. Melatih Thomas Tuchel
Ralf Rangnick melatih Thomas Tuchel sebagai pemain di Ulm. Pada bulan Februari kemarin, Rangnick mengatakan ini tentang Tuchel:
"Thomas Tuchel menjadi pelatih karena saya. Dia adalah pemain saya di Ulm dan harus mengakhiri kariernya karena masalah lutut. Saya memberinya pekerjaan sebagai pelatih U-15 kami. Dia bahkan tidak berniat menjadi pelatih, dia bekerja di sebuah bar di Stuttgart."
Advertisement
Advertisement
10. Guru bagi Tuchel dan Klopp
Ralf Rangick adalah pelatih FC Schalke ketika manajer Liverpool saat ini Jurgen Klopp memenangkan gelar Bundesliga pertamanya bersama Borussia Dortmund. Klopp telah memuji Rangnick di masa lalu dan bahkan mengatakan bahwa dia mungkin adalah pelatih Jerman terbaik.
"Salah satu yang terbaik, jika bukan pelatih Jerman terbaik," kata Klopp.
Advertisement
Thomas Tuchel, Jurgen Klopp, Ralph Hassenhuttl dan Julian Nagelsmann adalah semua pelatih yang menganggap Ralf Rangnick sebagai salah satu mentor mereka.
Sumber: Sportskeeda