Bola.com, Jakarta - Cristiano Ronaldo ngambek saat digantikan oleh Marcus Rashford pada menit ke-71 dalam kemenangan 3-1 MU atas Brentford, Kamis (20/1/2022). Ronaldo ngambek dan terkesan tak terima diganti saat MU unggul 2-0.
Ini bukan pertama kalinya Ronaldo ngambek karena diganti. Pada era Sir Alex Ferguson, ia juga melakukannya. Ronaldo marah dan membuang jersey ketika Sir Alex Ferguson mengaitkannya dalam derby pada Mei 2009 di Old Trafford.
Baca Juga
Advertisement
“Tapi, seperti yang saya katakan, ini bukan pertama kalinya. Saya pikir jika Anda melihat momen ketika Sir Alex mengganti pemain atau pelatih lain seperti Maurizio Sarri atau siapa pun di masa lalu, reaksinya cukup mirip. Itu tidak ada hubungannya dengan manajer pada saat itu tentang ambisinya sendiri dan keinginannya untuk tetap berada di lapangan," lanjut Rangnick.
Reaksinya ketika melawan Brentford lebih terkendali. Saat latihan, Ronaldo menurunkan kaca mata untuk menghindari fotografer, menunjukkan bahwa dia masih gusar.
"Sekali lagi, ini adalah olahraga tim dan, bagi kami, penting bagi kami untuk mendapatkan hasil maksimal dari setiap pertandingan dan ini adalah keputusan setiap manajer. Apa yang kami butuhkan saat ini? Tentu untuk memenangkan pertandingan dan senjata apa yang kami butuhkan di lapangan untuk bisa mencetak gol," kata Rangnick yang berstatus manajer sementara MU itu.
Tapi, tak cuma Cristiano Ronaldo yang doyan ngambek kalau diganti. Lionel Messi dan deretan bintang ini pun pernah.
Lionel Messi
September lalu, Mauricio Pochettino menggantikan Lionel Messi dengan Mauro Icardi dengan 15 menit tersisa pada laga PSG melawan Lyon.
Untuk meredakan tensi, mantan manajer Spurs itu mengulurkan tangannya saat legenda Argentina itu keluar dari lapangan.
Advertisement
Tapi Messi mengabaikan jabat tangannya, menatap sang manajer dengan sinis dan menggelengkan kepalanya saat dia duduk di bangku cadangan selama sisa pertandingan. Lebih buruk lagi, Icardi mencetak gol kemenangan.
Advertisement
Mesut Ozil
Pada 2019, ketika kariernya di Arsenal mulai berakhir, Mesut Ozil mengungkapkan kekesalannya dengan melempar botol air.
Manajer interim, Freddie Ljungberg mengganti playmaker Jerman itu dalam pertandingan Liga Inggris melawan Manchester City di Stadion Emirates.
Advertisement
Para pemain dan staf melihat momen kemarahan Ozi. Ketika Mikel Arteta mengambil alih jabatan manajer, Ozil pun makin terbuang dan dikeluarkan dari skuad.
Kylian Mbappe
Bermain di bawah Thomas Tuchel bisa menjadi pengalaman yang sulit. Manajer asal Jerman itu dikenal disiplin dan menjaga para pemainnya dengan aturan yang ketat.
Pemain Timnas Prancis itu sering dikorbankan oleh manajernya saat pertandingan akan dimenangkan. Itu membuat Mbappe kesal. Satu di antaranya pada duel PSG versus Montpellier pada 2020.
Advertisement
Pada menit ke-68, Mbappe ditarik ketika PSG sudah unggul telak. Saat dia keluar, Tuchel menjelaskan keputusannya kepada sang penyerang, lalu Mbappe pun merengut di ruang ganti.
Advertisement
Granit Xhaka
Tampil buruk saat Arsenal melawan Crystal Palace pada 2019, Granit Xhaka mendapat ejekan dari para pendukung sendiri saat diganti dengan Bukayo Saka pada babak kedua.
Dia bereaksi dengan mengeluarkan gesture tangan provokatis dan mengumpat, menyuruh orang banyak untuk bercinta lalu melemparkan bajunya ke tanah.
Advertisement
Akibatnya, dia dicopot dari jabatan kapten oleh Unai Emery.
Sergio Aguero
Pencetak gol terbanyak Man City ini tidak selalu berhadapan langsung dengan Pep Guardiola.
Pada laga melawan Spurs, Guardiola menginginkan sesuatu yang berbeda dan memasukkan Gabriel Jesus menggantikan Aguero pada menit ke-60. Aguero marah.
Advertisement
"Itu normal," kata Guardiola setelah peluit akhir.
"Para pemain ingin bermain dan saya bisa memahaminya. Dia adalah pemain top. Tetapi pada saat itu saya membutuhkan sedikit lebih banyak energi dengan Gabriel di posisi itu. Itu sebabnya saya memutuskan itu."
Advertisement
Gonzalo Higuain
Maurizio Sarri dan Gonzalo Higuain memiliki hubungan yang aneh. Sarri secara regular menarik Higuain itu dan mereka akan bertengkar di pinggir lapangan.
"Saya tidak tahu mengapa itu terjadi, tetapi selalu demikian. Mungkin itu karena dia membutuhkan tandingan yang agak agresif untuk mengeluarkan yang terbaik dalam dirinya," kata Sarri.
Advertisement
"Dia perlu dimanjakan suatu hari dan dibanting berikutnya! Ketika dia merasa sedih, dia perlu dirawat."
"Ketika dia tinggi, dia harus dijatuhkan karena dia bisa terlalu terbawa suasana."
Lautaro Martinez
Lautaro Martinez dan Antonio Conte mengalami pertengkaran hebat musim lalu di Inter Milan. Itu terjadi ketika Martinez diganti setelah masuk lebih awal dalam pertandingan.
Dan dia bereaksi dengan cara yang paling buruk, melepas bajunya dan melemparkannya ke tanah di depan Conte yang berapi-api.
Advertisement
Menurut Sky Sports di Italia, manajernya berteriak kepada Martinez. "Hormati! Kepada siapa Anda marah? Jangan pernah bereaksi seperti ini lagi."
Sumber: The Sun
Advertisement