Sukses


Marquez Puncaki MotoGP, Bos Honda Mulai Sesumbar

Bola.com, Jakarta - Keberhasilan Marc Marquez memuncaki klasemen sementara MotoGP 2016 benar-benar di luar prediksi banyak pihak. Bos Honda, Livio Suppo, pun mulai sesumbar dengan menyebut motor mereka lebih baik dibanding yang dipikirkan pihak luar.

Setelah paruh pertama musim 2015, para pebalap Honda membuktikan mampu tampil impresif. Selain Marquez yang menempati posisi pertama, Dani Pedrosa berada di peringkat 4, Jack Miller ke-13, Cal Crutchlow ke-14, dan Tito Rabat menempati urutan ke-20. 

Hasil-hasil tersebut bertolak belakang dengan kekhawatiran kubu Honda di awal musim. Keraguan sempat menyelimuti tim pabrikan asal Jepang tersebut menyusul performa buruk motor RC213V pada tes pramusim, saat kali pertama beradaptasi dengan perangkat elektronika baru dan ban Michelin. Namun, setelah seri ke sembilan, pebalap andalan Honda, Marquez, malah memuncaki klasemen sementara. Dia unggul 48 poin atas juara dunia MotoGP 2015, Jorge Lorenzo dan unggul 59 atas Valentino Rossi. 

Tak heran Suppi sangat percaya diri menghadapi paruh kedua MotoGP musim ini yang akan bergulir mulai 14 Agustus.  

"Tentu saja sangat sulit bagi kami, terutama tes pramusim di Sepang. Masalah utamanya perangkat elektronika. Jika masalah ini sudah teratasi, makin mudah mengatasi masalah lain. Sejak itu, Marc membuat lompatan besar. Tapi dia belum 100 persen gembira dengan motornya," kata Suppo, seperti dilansir Speedweek, Senin (25/7/2016). 

"Sejujurnya, paket motor kami lebih baik daripada yang dipikirkan pihak luar," imbuh dia dengan percaya diri. 

Namun, bos Honda masih menghadapi ganjalan, terutama terkait performa Dani Pedrosa. Meskipun menempati peringkat keempat sementara, pria Spanyol itu belum pernah juara pada musim ini. Dia hanya dua kali naik podium dari sembilan seri yang sudah dijalani. 

"Saat balapan Dani selalu lebih cepat dibanding saat latihan. Di Austin dia sangat cepat setelah kesulitan pada sesi latihan, tetapi kemudian crash. Di Mugello dan Barcelona juga sama. Ini sangat sulit untuknya. Karakeristik mesin tak sesuai dengan gaya membalapnya, jadi dia mengalami masalah besar," ujar Suppo. 

 

 

Video Populer

Foto Populer