Sukses


Talenta Lorenzo Dianggap Setara Stoner, tapi...

Bola.com, Bologna - Setiap pebalap Ducati mau tidak mau bakal dibanding-bandingkan dengan Casey Stoner, tak terkecuali Jorge Lorenzo. Stoner masih menjadi standar kesuksesan karena menjadi satu-satunya pebalap yang mempersembahkan gelar juara untuk Ducati pada 2007. 

Pada MotoGP 2017, Ducati berharap kesuksesan Stoner diteruskan oleh Lorenzo. Apalagi, X-Fuera punya modal mentereng tiga gelar juara dunia MotoGP saat masih di Yamaha. Namun, harapan tersebut belum terealisasi. 

Lorenzo masih beradaptasi dengan motor Desmosedici 2017 dan akhirnya finis di posisi ketujuh pada klasemen akhir MotoGP 2017. 

Di mata kepala mekanik Ducati, Cristian Gabarini, Lorenzo dan Stoner memang berbeda. Gabarini bisa membuat perbandingan karena pernah bekerja sama dengan kedua pebalap tersebut. 

"Mereka mirip dalam hal talenta. Keduanya memang dilahirkan untuk memacu motor, namun mereka berbeda dalam hal karakter dan pendekatan," kata Gabarini, seperti dilansir AS, Jumat (22/12/2017). 

"Casey merupakan pebalap yang mengandalkan insting. Dia hanya membutuhkan sejumlah data untuk memahami sesuatu, tak membutuhkan banyak lap. Sebaliknya, Jorge tak terlalu menggunakan insting dan lebih bertumpu pada metode kerja," sambung dia. 

"Selain itu, Jorge juga sangat detail, serta sangat sentitif dalam mengomentari motor," sambung Gabarini. 

Proses adaptasi Jorge Lorenzo musim lalu tak membuat Ducati terlalu terpuruk. Tim asal Italia tersebut terbantu dengan kejutan berupa penampilan gemilang Andrea Dovizioso. Namun, dalam beberapa kesempatan petinggi Ducati meyakini Lorenzo bisa bangkit dan menemukan performa terbaik di Ducati pada MotoGP 2018. 

 

Video Populer

Foto Populer