Sukses


Pengamat MotoGP Temukan Perbedaan Rossi dan Mendiang Simoncelli

Jakarta Marco Simoncelli pernah disebut-sebut calon penerus Valentino Rossi di MotoGP. Sebab kedua pembalap asal Italia itu memiliki gaya balapan yang tidak jauh berbeda. Namun nasib berkata beda, Simoncelli justru lebih dulu berpulang akibat kecelakaan di lintasan 2011 lalu.

Tepat 20 Januari 1987, Marco Simoncelli dilahirkan. Ada banyak cerita dari seorang juara sejati hingga akhirnya dia menutup mata untuk selamanya setelah mengalami kecelakaan hebat di lintasan MotoGP Sirkuit Internasional Sepang, Malaysia, pada 23 Oktober 2011.

Ingatan tentang Simoncelli tentunya masih tersimpan rapi dipikiran penggemar MotoGP. Di antara banyak orang yang mengenalnya terdapat sosok yang dianggap berjasa buat pembalap berambut keriting tersebut.

Dia adalah Carlo Pernat. Pria bertubuh gempal ini merupakan salah satu orang yang sangat berjasa buat karier Simoncelli, karena dia merupakan penemu bakat hebat dari joki asal Italia ini.

Simoncelli memang  bisa dibilang, salah satu pembalap paling terkenal di Italia, selain Valentino Rossi.

Pernat sendiri, selama bertahun-tahun telah menyaksikan perkembangan Simoncelli dari kelas 125 cc hingga ke MotoGP. Begitu pun saat pemilik nomor 58 keluar sebagai juara dunia di kelas 250 cc.

"Tim Foundation dan Sic58 telah melayani sang ayah untuk memahami rasa sayang yang besar yang ada terhadap Marco Simoncelli. Saya mengikuti selangkah demi selangkah, dia benar-benar pria yang hebat dan sangat baik," ungkap Pernat seperti dikutip dari Tuttomotori, Selasa (23/1/2018).

Dia menambahkan, "Dia memiliki kemampuan untuk menjadi normal, kualitas yang membuat semua orang jatuh cinta."

 

2 dari 3 halaman

Sejajar dengan Rossi

Marco Simoncelli_(AFP/Vincenzo Pinto)

Pernat menambahkan Simoncelli merupakan juara sejati. Jika dia masih ada, pengamat MotoGP itu meyakini Simoncelli bakal menemukan popularitas untuk mencapai posisi puncak.

Pernat kemudian menyejajarkan Simoncelli dengan Rossi. Dikatakannya, kedua pembalap sudah sering dibandingkan. Padahal mereka sama-sama hebat.

 

 

3 dari 3 halaman

Simoncelli Spontan

Namun, Pernat mengaku tak mau membandingkan dari sisi teknis. Dia lebih suka melihat keduanya dari sisi karakter masing-masing, khas orang Italia.

"Seringkali keduanya dibandingkan dan keduanya sangat bagus. Valentino, bagaimanapun, sering berbicara karena memiliki maksud dan tujuan. Tapi Marco (Simoncelli) spontan, dia membuat lelucon tanpa motif tersembunyi," kenang Pernat.

(David Permana)

 

Sumber: Liputan6.com

Video Populer

Foto Populer