Bola.com, Le Mans - Pembalap Monster Energy Yamaha, Maverick Vinales, mengakui salah strategi yang berujung bakal start ke-11 pada MotoGP Prancis di Sirkuit Le Mans, Minggu (19/5/2019). Meski begitu, pria Spanyol itu tetap ngotot mengejar podium.
Vinales menunjukkan sinyal positif ketika mencatat waktu lap tercepat pada FP2 dan FP3. Namun, semuanya menjadi kacau balau ketika hujan deras turun pada sesi kualifikasi, Sabtu (18/5/2019).
Baca Juga
Jawaban PSSI Soal Anggapan Adanya Transaksi Di Balik Kembalinya Nathan Tjoe-A-On ke Timnas Indonesia U-23
10 Bintang Bergelimang Gaji Tertinggi di Liga Inggris: Banyak Banget dari Man City
Korsel Punya Striker Ganas yang Mengancam Timnas Indonesia U-23, Shin Tae-yong Tak Gentar: Kami Harus Atasi Itu!
Advertisement
Pada kualifikasi kedua (Q2), Vinales memilih memakai ban slick. Dia memilih ban tersebut setelah melihat rekan setimnya, Valentino Rossi, tampil gemilang pada sesi Q1 menggunakan ban slick.
Ternyata, taktik tersebut malah jadi bumerang. Hujan turun semakin lebat, sehingga ban slick terlalu berbahaya. Vinales terpaksa kembali mengganti ban basah, sehingga kehilangan banyak waktu. Catatan waktunya tertinggal jauh dari rival-rivalnya.
"Saya merasa melakukan kesalahan besar dengan pemilihan strategi pada Q2. Tapi sudah terjadi, dan kami harus membayarnya. Jadi tak masuk akal jika kami marah," kata Vinales, seperti dilansir Crash.
"Sisi positifnya kami merasakan feeling bagus pada trek basah, dan juga trek kering. Kami punya irama bagus. Misi kami berusaha naik podium. Saat balapan kami berusaha melaju sekencang mungkin dan melihat apa yang bisa kami dapatkan," imbuh dia.
Pole pada balapan MotoGP Prancis direbut Marc Marquez. Rekan setimnya, Rossi, menempati posisi start kelima.
"Tentu saja kami ada nilai positif pada trek kering. Hal negatifnya kami akan memulai dari posisi ke-11. Sekarang kami memulai dengan bagus. Saya rasa kami punya irama bagus di trek kering dan basah," ujar Maverick Vinales.