Sukses


Melihat Sirkuit Ricardo Tormo Menjelang MotoGP Valencia

Jakarta Seri penutup MotoGP 2019 akan berlangsung di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, pada 17 November 2019. Tim-tim yang bakal tampil di ajang tertinggi balapan sepeda motor prorotipe tersebut sudah mulai mempersiapkan keperluan para pembalapnya.

Ricardo Tormo berada di Chesta, desa di pinggiran kota Valencia. Menggunakan mobil, sirkuit ini bisa dijangkau dengan perjalanan selama 20 menit sampai 30 menit dari pusat kota.

Liputan6.com mendapat kesempatan untuk menyambangi sirkuit Ricardo Tormo pada seri terakhir balapan FIM CEV 2019 berlangsung di sana, 9-10 November 2019. Kemegahan sirkuit ini sudah langsung terasa bahkan saat masih berada di pintu gerbangnya.

Nama Ricardo Tormo tertulis jelas di pintu masuk sirkuit. Mobil pengunjung tidak diperkenankan masuk dan diparkir di luar, kecuali yang memiliki ID Card khusus. 

Mobil-mobil kontainer peserta MotoGP sudah mulai memadati area parkir khusus yang terletak di sebelah kiri pintu kedatangan. Sebagian barang-barang keperluan pembalap juga tampak ditumpuk dan ditutup dengan rapi menggunakan terpal khusus. Maklum, seri terakhir MotoGP 2019 juga bakal berlangsung di sirkuit Ricardo Tormo, akhir pekan ini. 

 

Pedagang merchandise maupun makanan mendirikan tenda di dalam area sirkuit. Sementara bus-bus tim yang tampil di FIM CEV 2019 terparkir rapi di depan masing-masing paddock

Tribun VIP berada di gedung utama sirkuit. Sementara tribun penonton lainnya tersebar di beberapa titik sepanjang lintasan balap. 

 

2 dari 2 halaman

Kisah Tragis Ricardo Tormo

Sirkuit Ricardo Tormo jauh dari pemukiman. Dibangun tahun 1999 dengan panjang lintasannya 4,0005 km dan 120 ribu penonton. Ricardo Tormo sendiri diambil dari nama pembalap Valencia yang menjadi local hero di derahnya. Wajar bila memorabilia yang menggambarkan berbagai sisi kehidupannya menghiasai berbagai sudut sirkuti tersebut.

Lahir di desa kecil Aycor, 7 September 1952, Tormo merupakan pembalap roda dua ternama di eranya. Mengawali karier di usia yang sangat muda, Tormo pernah menjadi penguasa balap motor FIM 50 cc. Pada tahun 1978, Tormo merebut gelar juara dunia pertama FIM 50cc bersama tim Bultaco. Selanjutnya dia kembali merebut gelar yang sama pada 1981.

Namun kisah tragis mewarnai perjalanan hidup Ricardo Tormo pada tahun 1984 saat Tormo menjalani test ride bersama tim barunya, Derbi. Kebetulan dua stadion yang berada di Spanyol saat itu sudah penuh sehingga test ride harus dilakukan di jalanan umum. 

 

 

Kru menutup jalanan agar tidak ada mobil yang menyelonong masuk saat Tormo memacu mobilnya. Sayang skenario ini tidak berjalan sempurna. Sebuah mobil luput dari pengawasan dan melintas di jalanan tempat Tormo memacu sepeda motornya. Akibatnya, tabrakan pun tidak terhindarkan dan menyebabkan  Tormo mengalami cedera kaki kanan yang parah.

Kecelakaan ini sekaligus menandai kehancuran kariernya di balap. Dan sejak saat itu, Tormo harus bolak-balik rumah sakit untuk menjalani operasi. Pada 27 Desember 1998, Tormo tewas karena leukemia. Dan untuk mengenang jasa Ricardo Tormo, Valencia pun mengubah nama sirkutinya menjadi Circuit de la Comunitat Valenciana Ricardo Tormo. 

 

Sumber asli: Liputan6.com

Disadur dari: Liputan6.com (laporan jurnalis Liputan6.com Marco Tampubolon dari Spanyol/Edu Krisnadefa, published 12/11/2019)

Saksikan juga video menarik di bawah ini:

 

Video Populer

Foto Populer