Sukses


5 Momen Terbaik Sepanjang Karier Valentino Rossi di MotoGP

Bola.com, Jakarta - Valentino Rossi sudah hampir 25 tahun berkiprah di ajang balap motor dunia Grand Prix. Tepat pada musim 2020, The Doctor memulai petualangannya di kelas premier, dari 500cc kemudian berlanjut ke label MotoGP.

Beragam prestasi telah diukir pembalap asal Italia tersebut sepanjang kariernya yang penuh warna. Valentino Rossi tercatat mengantongi sembilan gelar juara di berbagai kelas. Tujuh di antaranya dari kelas MotoGP. 

Namun, sudah lama Valentino Rossi tak lagi mencicipi gelar juara dunia. Pembalap yang identik dengan nomor 46 tersebut kali terakhir merengkuh gelar juara dunia pada 2009. 

Rossi masih sangat penasaran menggenapi raihan gelar juara dunia menjadi 10. Bahkan, dia mampu melawan usianya yang tak lagi muda. Rossi telah menginjak 41 tahun dan belum gantung helm. 

MotoGP 2020 seharusnya menjadi titik krusial bagi Rossi. The Doctor akan memutuskan masa depannya setelah menjalani beberapa balapan musim ini. 

Sayangnya, MotoGP 2020 belum bisa bergulir karena pandemi virus corona. Dorna selaku penyelenggara tak bisa memberi kepastian kapan balapan bisa dimulai. Semua serba tidak pasti. 

Sembari menunggu pandemi virus corona mereda, tak ada salahnya menengok momen-momen terbaik Valentino Rossi sepanjang berkiprah di MotoGP. Berikut lima di antaranya, seperti dilansir Daily Star

 

2 dari 6 halaman

1. Philip Island 2001

Balapan di Phillip Island, Australia, pada 2001 memastikan Valentino Rossi merengkuh gelar juara dunia kelas premier untuk kali pertama. Momen tersebut juga menjadi awal dominasi The Doctor di MotoGP. Total, Rossi telah menggenggam tujuh titel juara dunia MotoGP. 

Balapan di Australia tersebut menyuguhkan head to head antara Rossi dengan salah satu seteru tersengitnya, Max Biaggi, pada tahun terakhir era 500cc.  Saat itu Rossi menggeber motor Honda. 

Rossi mempertaruhkan segalanya dengan gaya khasnya. Dia melakukan manuver menyalip Biaggi hanya beberapa tikungan menjelang akhir lomba dan mengambil alih posisi terdepan. 

Dia kemudian dengan keras mempertahankan posisinya pada balapan yang berlangsung sengit itu. Rossi memenangi balapan dengan keunggulan 0,013 detik atas Biaggi.  

 

3 dari 6 halaman

2. Pindah ke Yamaha

Setelah meraih tiga gelar MotoGP secara beruntun bersama Honda, Valentino Rossi mencari tantangan baru. Dia ingin membuktikan bahwa faktor dirinya yang menjadi kunci kesuksesan di MotoGP, bukan mesin mumpuni dari Honda. 

MotoGP musim 2004 dibuka dengan balapan di Welkom, Afrika Selatan. Balapan itu jadi start impian bagi The Doctor. Dia bukan hanya naik podium utama, tapi juga menjadi satu-satunya pembalap yang memenangi dua balapan beruntun dengan motor dari pabrikan yang berbeda. 

Yamaha paceklik kemenangan selama 18 bulan ketika The Doctor tiba. Rossi membantu Yamaha bangkit dan kembali berjaya. Dia merengkuh tiga gelar juara dunia bersama Yamaha pada 2005, 2008, dan 2009. 

 

4 dari 6 halaman

3. Duel Sengit Casey Stoner

Rivalitas sengit antara Rossi dengan Casey Stoner makin panas setelah balapan MotoGP AS 2008, yang hampir berujung bencana. 

Pada balapan itu, kedua pembalap terlibat duel sengit. Rossi beberapa kali melakukan manuver yang berisiko pada balapan tersebut. 

Duel kedua pembalap mencapai puncaknya saat balapan menyisakan sembilan lap. Sebuah manuver dari Rossi, membuat Stoner kalah karena keluar dari lintasan. 

 

5 dari 6 halaman

4. Menyudahi Impian Sete Gibernau di Jerez

Kekejaman Rossi benar-benar terlihat pada seri pembuka MotoGP 2005. Saat itu, di MotoGP Jerez dia mengalahkan pembalap tuan rumah, Sete Gibernau, dalam pertarungan ketat. Rossi berhasil mengalahkan Gibernau berkat manuvernya di tikungan terakhir. 

Kedua pembalap bertarung ketat dalam dua musim, yaitu 2004 dan 2005. Dalam dua musim beruntun juga, Gibernau finis di peringkat dua di belakang Rossi. Balapan di MotoGP Jerez 2005 dianggap sebagai momen yang menyudahi harapan Gibernau untuk meraih titel juara dunia MotoGP. 

 

6 dari 6 halaman

5. Juara Dunia 125cc

Valentino Rossi mulai menunjukkan potensi besarnya saat merengkuh gelar juara dunia 125cc pada 1997. Dia sangat mendomasi sepanjang musim.  

Tak ada rivalnya yang mampu membendung Rossi. Noboru Ueda, Kazuto Sakata, dan Jorge Martinez harus mengakui ketangguhan Rossi. Pembalap Italia tersebut naik podium juara dunia dengan merengkuh 11 kemenangan dari 15 seri sepanjang musim. Saat tak menang, dia menempati posisi kedua, ketiga, dan keenam.

Dominasi di kelas 125cc itu menjadi sinyal kejayaan Rossi di ajang MotoGP.  

Sumber: Daily Star

Video Populer

Foto Populer