Sukses


Faktor Akademi dan Tim Milik Valentino Rossi: Italia Bisa Sapu Bersih Juara Dunia MotoGP, Moto2, dan Moto3

Bola.com, Jakarta - Kejuaraan Dunia Balap Motor 2020 bisa jadi musim terbaik untuk motorsport Italia. Kini pembalap dari negara spaghetti itu punya kans sapu bersih titel juara dunia MotoGP, Moto2 sampai Moto3.

Jika sampai hal di atas terjadi, maka ada satu nama pembalap yang patut dapat pujian. Adalah Valentino Rossi. Ya, secara matematis, ia memang sudah tidak bisa juara dunia MotoGP 2020.

Tapi Valentino Rossi lewat akademi VR46 mengirimkan semua wakil dalam persaingan jadi juara dunia MotoGP, Moto2, sampai Moto3.

Dari kelas Moto3, ada dua pembalap Italia yang sedang bersaing jadi juara dunia: Celestino Vietti dan Tony Arbolino. Vietti sendiri adalah pembalap akademi VR46 dan juga memperkuat tim milik Valentino Rossi, SKY Racing Team VR46.

Kini pada tiga seri tersisa, Vietti berada di posisi tiga klasemen dengan gap 20 poin dari pimpinan klasemen sementara Albert Arenas. Sementara Arbolino ada di urutan lima.

Saksikan Video Pilihan Kami:

2 dari 2 halaman

Moto2 dan MotoGP

Di kelas Moto2, kini ada tiga pembalap Italia mengisi posisi empat besar klasemen. Urutan 2-4 diisi Enea Bastianini, Luca Marini dan Marco Bezzecchi.

Dua nama terakhir merupakan pembalap akademi VR46 dan berstatus rider SKY Racing Team VR46. Marini yang notabene adik dari Valentino Rossi bahkan sempat memimpin klasemen tapi hasil buruk tiga seri terakhir membuat posisinya turun ke ketiga.

Kini situasinya, Bastianini tertinggal tujuh poin dari pimpinan klasemen, Sam Lowes. Sementara Marini punya gap 23 poin dari posisi puncak.

Dari kelas paling bergengsi, Italia juga menempatkan wakil di persaingan jadi juara dunia MotoGP 2020. Sosok tersebut juga berstatus pembalap akademi VR46, Franco Morbidelli dan rider senior Andrea Dovizioso.

Morbidelli sendiri berkat kemenangan di MotoGP Teruel, saat ini berada di urutan empat dengan selisih 25 poin dari pemuncak klasemen Joan Mir. Sementara Andrea Dovizioso mengisi posisi kelima lewat gap 28 poin.

Apakah Italia bisa sapu bersih semua gelar? Atau justru sebaliknya gagal di semua kelas? Jika melihat persaingan saat ini, semua masih bisa terjadi.

 

Video Populer

Foto Populer