Bola.com, Jakarta - Hari demi hari, situasi cedera lengan kanan Marc Marquez sempat semakin tidak menentu. Cenderung patah tulang humerus kanan yang ia derita semakin memburuk.
Bahkan selepas menjalani operasi ketiga, dokter memberikan analisis buruk. Jika situasi tidak membaik, pembalap Repsol Honda itu harus menjalani operasi keempat.
Baca Juga
5 Pemain yang Akan Jadi Pusat Kebangkitan MU Musim Depan: Gado-gado Tua dan Muda
Jadwal Lengkap Timnas Indonesia U-23 Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024
Deretan PR Shin Tae-yong Bawa Timnas Indonesia Makin Kuat usai Kontraknya Diperpanjang hingga 2027: Demi Prestasi Garuda yang Lebih Hebat!
Advertisement
Sebagai manusia biasa, Marc Marquez tentu sempat frustrasi dengan cederanya yang tidak kunjung sembuh. Kepada media Spanyol: Marca, juara dunia MotoGP enam kali itu sempat bersedia menerima kenyataan jika memang harus pensiun dari balap motor.
"Pensiun yang ideal dari seorang pembalap adalah karena dia menginginkannya, bukan karena cedera yang memaksanya atau karena dia tidak memiliki tempat di MotoGP atau karena alasan lain," Marc Marquez membuka cerita.
"Tetapi secara logis saya akan menerimanya (harus pensiun) jika saya tidak punya pilihan lain. Tapi semua itu sudah selesai. Jadi sekarang kita di atas motor untuk bersenang-senang lagi," lanjutnya.
Ya, setelah absen sekitar sembilan bulan, Marc Marquez comeback ke lintasan dan bisa finis posisi tujuh pada balapan di Sirkuit Portimao, Portugal, hari Minggu (18/04/2021) lalu.
Saksikan Video Pilihan Kami:
Emosional
Perjuangan Marc Marquez mengaspal pada balapan MotoGP Portugal dalam kondisi lengan kanan belum 100 persen layak mendapat apresiasi.
Tidak heran saat masuk ke garasi tim, seluruh kru Repsol Honda memberikannya tepuk tangan. Marc Marquez pun terbawa suasana. Dia duduk sejenak lalu buka helm dan menitikan air mata.
Advertisement
Apa makna air mata ini? "Saya orang yang gemar menjaga emosi untuk tidak terlihat, tapi ketika sampai ke garasi bersama semua mekanik, saya tidak bisa mengontrol emosi itu," ujarnya.
"Sudah sangat lama sejak saya memimpikan hari ini, menyelesaikan balapan MotoGP. Ini merupakan langkah besar dalam proses rehabilitasi saya," lanjut juara MotoGP enam kali itu.
Namun siapa sangka comeback penuh perjuangan seorang Marc Marquez justru mendapat marah dari sang ibu, Roser Alenta.
Menurutnya sang ibunda marah lantaran telah membuatnya menangis ketika menyaksikan aksi juara dunia MotoGP enam kali itu pada balapan MotoGP Portugal.
"Ibu saya memarahi saya, bukan karena apa yang saya lakukan selama akhir pekan, tetapi karena membuatnya menangis dari rumah," cerita Marc Marquez.
Sumber: Corsedimoto
Advertisement