Sukses


MotoGP Aragon: Girangnya Bagnaia Kalahkan Marquez, Berjaya Meski Sempat 7 Kali Disalip

Bola.com, Aragon - Pembalap Ducati, Francesco Bagnaia, sangat gembira setelah memenangi balapan MotoGP Aragon, Minggu (12/9/2021). Baginya, kemenangan itu spesial karena diraih setelah memenangi duel intens melawan juara dunia delapan kali, Marc Marquez. 

Kedua pembalap bertarung sengit sepanjang balapan, terutama di lap-lap terakhir. Aksi saling susul terjadi pada dua lap terakhir. Francesco Bagnaia akhirnya berhasil keluar sebagai juara setelah ngotot pada pengujung lap terakhir. 

Ini merupakan kemenangan pertama Bagnaia di ajang MotoGP. Tak heran, pembalap Italia itu benar-benar merasa lega dan gembira.

"Saya merasa senang. Saya merasa 10 kg lebih ringan. Ini hari yang menyenangkan bagi kami, untuk tim saya, untuk Duacti, dan untuk saya," kata Bagnaia, seperti dikutip Speedweek

"Karena setiap kali saya mendekati kemenangan MotoGP pertama saya, ada sesuatu yang hilang. Dan untuk memenangi duel yang menarik seperti hari ini adalah hal tak terlukiskan. Marc selalu kuat di sini di Aragon. Ini adalah rute yang sangat dia sukai dan cocok dengan sepeda motornya," imbuh Francesco Bagnaia

 

2 dari 3 halaman

Pertarungan Intens

Anak didik Valentino Rossi di VR46 Riders Academy itu mengakui peluangnya menjuarai MotoGP Aragon memang besar. Apalagi, ia start dari posisi terdepan. 

“Pertarungan sangat intens karena Márquez menyerang dan menyalip saya tujuh kali. Tetapi setiap kali saya mencoba untuk tidak membiarkan dia memenangi satu tikungan pun. Saya selalu ingin menjadi yang terdepan!," kata Bagnaia. 

"Ketika dia menyalip saya di Tikungan 12 di lap terakhir dan melaju jauh, jelas bagi saya: Sekarang saya hanya perlu menguasai empat tikungan tanpa kesalahan dan memberikan yang maksimal. Ketika saya melewati garis finis, saya diliputi oleh emosi yang luar biasa. Saya sangat senang," sambung Bagnaia. 

 

3 dari 3 halaman

Resep Kalahkan Marc Marquez

Saat ditanya resep mengalahkan Marc Marquez, begini jawaban pembalap berusia 24 tahun tersebut. 

“Itu seperti balapan di Moto2. Saya sering unggul dengan + 0,7 atau +0,8 detik. Tapi ketika Anda selalu 0,1 detik di depan pembalap seperti Marc, itu lebih sulit," ucap Bagnaia.  

"Saya tahu dia siap untuk manuver menyalip yang gila dan tak terduga kapan saja. Jadi balapannya tidak mudah. Tapi saya curiga dia hanya akan menyerang saya di bagian akhir balapan. Karena slipstream banyak membantunya, dan selalu lebih mudah ketika Anda bisa mengikuti seseorang di depan."

Sumber: Speedweek

Video Populer

Foto Populer