Sukses


Jelang Euro 2020 (Euro 2021): Flashback Timnas Inggris yang Gagal ke Final di Piala Eropa 1996

Bola.com, Jakarta - Dalam sejarah Piala Eropa sejak 1958, Timnas Inggris belum pernah sekalipun meraih trofi juara turnamen sepak bola antaranegara itu. Bahkan ketika mereka mendapatkan kesempatan menjadi tuan rumah pada 1996, The Three Lions yang melaju ke semifinal gagal untuk bisa melangkah ke partai puncak karena sebuah eksekusi penalti yang gagal.

Kegagalan mencapai final Piala Eropa 1996 lantaran kegagalan Gareth Southgate, pemain bertahan Timnas Inggris saat itu yang kini justru akan menjadi pelatih kepala The Three Lions di Euro 2020 (Euro 2021). Eksekusinya dalam drama adu penalti kontra Jerman di semifinal Euro 1996 gagal dan menjadi akhir perjalanan Alan Shearer dkk. di turnamen Eropa tersebut.

Padahal sejak awal turnamen digelar, sang tuan rumah tampil sangat baik dan tidak sekalipun mengalami kekalahan di fase grup. Dengan mengandalkan duet SAS, Shearer and Sheringham, di lini serang, The Three Lions saat itu punya komposisi pemain yang sangat bagus di Piala Eropa 1996.

Mulai dari bawah mistar gawang hingga lini depan, tim asuhan Terry Venables itu memiliki pemain-pemain terbaik di setiap lininya. Dari 22 pemain yang dibawa, hanya dua pemain yang berkarier di luar Inggris, dan sisanya adalah pemain-pemain terbaik dari setiap klub yang berlaga di Premier League.

Terry Venables punya David Seaman di bawah mistar gawang. Kemudian ada Gary Neville, Tony Adams, Gareth Southgate, Stuart Pearce, Phil Neville, dan Sol Campbell dini pertahanan.

Alan Shearer meraih sepatu emas Piala Eropa 1996 dengan mencetak 5 gol, namun gagal membawa Inggris menjadi juara setelah kalah dari Jerman di semifinal. (www.squawka.com)

Belum lagi lini tengah yang diperkuat oleh Paul Ince, David Platt, Paul Gascoingne, Jamie Redknapp, dan pemain berkaki cepat, Steve McManaman.

Lini serang ada Alan Shearer dan Teddy Sheringham yang menjadi duet maut, dilapisi oleh Les Ferdinand dan Robbie Fowler saat itu. Bahkan Alan Shearer mampu menjadi top scorer Piala Eropa 1996 dengan torehan lima gol.

Dengan komposisi skuat tersebut, Timnas Inggris melaju dengan cukup meyakinkan hingga ke semifinal Piala Eropa 1996 dan harus menghadapi tim kuat, Jerman, pada babak tersebut. The Three Lions mampu mengimbangi Jurgen Klinsmann dkk. Namun, akhirnya tim tuan rumah gagal menang di Wembley yang menjadi stadion kebanggaan masyarakat Inggris itu.

Video

2 dari 3 halaman

Perjalanan Timnas Inggris

Sebagai tim tuan rumah Piala Eropa 1996, Timnas Inggris tergabung dalam Grup A bersama Belanda, Skotlandia dan Swiss. Tim terakhir menjadi lawan pertama The Three Lions pada laga pembukaan di Stadion Wembley pada 8 Juni 1996.

Namun, Inggris memulainya dengan kurang sempurna. Alan Shearer, pencetak gol pertama dalam pertandingan tersebut, hampir saja membawa Inggris menang lewat golnya pada menit ke-23. Namun, Swiss mampu membalas lewat gol Kubilay Turkyilmaz lewat titik putih pada menit ke-83.

Timnas Inggris tetap di puncak klasemen meski bermain imbang 1-1. Pasalnya, dalam pertandingan lain Belanda dan Skotlandia juga harus puas berbagi satu poin setelah bermain imbang tanpa gol selama 90 menit penuh.

Duel Britania tersaji pada laga kedua Grup A Euro 1996. Inggris menang 2-0 dalam pertandingan menghadapi Skotlandia. Alan Shearer kembali mencatatkan namanya di papan skor dengan gol yang dicetaknya pada menit ke-53 dan dilengkapi oleh gol Paul Gascoigne pada menit ke-79.

Kemenangan tersebut membawa Inggris tetap di puncak, meski dalam laga lain Belanda juga berhasil menang 2-0 atas Swiss. Duel kontra Belanda dalam laga terakhir Grup A menjadi sangat penting.

Pasalnya Inggris dan Belanda sama-sama mengoleksi empat poin, sementara Skotlandia dan Swiss masih bisa menyamai perolehan poin karena kedua tim sudah punya satu poin.

Namun, Timnas Inggris memastikan diri menjadi juara grup setelah menang telak 4-1 atas Belanda dalam pertandingan terakhir Grup A. Shearer dan Sheringham berbagi masing-masing dua gol untuk membawa The Three Lions lolos ke perempat final.

3 dari 3 halaman

Selalu Drama Adu Penalti

Dalam fase berikutnya, Timnas Inggris mulai kerepotan. Menghadapi Spanyol pada perempat final, Timnas Inggris harus bermain imbang tanpa gol dalam waktu normal 90 menit plus 30 menit babak tambahan.

Dalam fase drama adu penalti, David Seaman tampil sangat apik. Setelah Fernando Hierro yang menjadi eksekutor pertama Spanyol gagal melakukan tugasnya dengan baik, David Seaman berhasil menghalau sepakan Miguel Angel Nadal yang menjadi eksekutor keempat Spanyol.

Keempat eksekutor Inggris, mulai dari Shearer, David Platt, Stuart Pearce, hingga Paul Gascoigne, berhasil melakukan tugasnya dengan baik. Timnas Inggris pun melangkah ke semifinal dengan kemenangan 4-2 dalam babak adu penalti.

Melangkah ke semifinal, Timnas Inggris ditunggu Jerman yang melangkah ke babak empat besar itu lewat kemenangan 2-1 atas Kroasia. Alan Shearer mampu mencetak gol cepat saat laga baru berjalan tiga menit. Namun, Stefan Kuntz mampu menyamakan kedudukan menjadi 1-1 yang bertahan hingga pertandingan usai, baik waktu normal 90 menit hingga babak perpanjangan waktu.

Pemain tim nasional Jerman, Andreas Moller, merayakan golnya penaltinya yang menentukan kemenangan atas Inggris pada semifinal Piala Eropa 1996, di Stadion Wembley, 26 Juni 1996. (UEFA).

Lima eksekutor dari masing-masing tim mampu menjalankan tugasnya dengan baik. Inggris punya Shearer, Platt, Pearce, Gascoigne, dan Sheringham yang melakukan tugasnya dengan baik untuk menjebol gawang Andreas Kopke. Sementara Jerman punya Thomas Hassler, Thomas Strunz, Stefan Reuter, Christian Ziege, dan Kuntz yang mampu menjebol gawang David Seaman.

Drama adu penalti pun berlanjut dengan penalty sudden death. Gareth Southgate yang menjadi eksekutor keenam Inggris tak berhasil melakukan tugasnya karena tembakannya terbaca dengan baik oleh Andreas Kopke. Andreas Moller pun memastikan kemenangan Jerman lewat eksekusinya yang keras dan mengantar timnya ke final.

Kala itu, tak ada pertandingan perebutan tempat ketiga. Timnas Inggris harus puas hanya menjadi semifinal di depan para pendukungnya sendiri. Bahkan hingga jelang Euro 2020 (Euro 2021) digelar pada Juni mendatang, The Three Lions belum sekali pun meraih trofi juara.

Video Populer

Foto Populer