Sukses


Profil Grup E Euro 2020 (Euro 2021)

Bola.com, Jakarta - Persaingan menarik akan tersaji di Grup E Euro 2020, yang dihuni Spanyol, Swedia, Polandia dan Slovakia. Dilihat dari komposisi penghuni grup, Spanyol diprediksi bisa keluar dari fase grup tanpa mengalami masalah berarti.

Bagaimanapun juga, Spanyol masih mengemban status negara raksasa di Eropa. Tiga gelar juara Euro yang diraih pada 1964, 2008, dan 2012 membuktikan mereka merupakan salah satu negara terbaik dalam ajang ini.

Spanyol juga diisi oleh pemain-pemain hebat yang tersebar di seluruh penjuru negara. Seperti Alvaro Morata (Juventus), David De Gea (Manchester United), Ferran Torres (Manchester City) hingga Sergio Ramos (Real Madrid).

Pemain timnas Spanyol, Asier Illarramendi dan timnya merayakan gol ke gawang Israel pada kualifikasi Piala Dunia 2018 grup G di Teddi Malcha Stadium, Senin (9/10). Gol semata wayang Illarramendi menjadi penentu kemenangan Tim Matador. (Thomas COEX/AFP)

Akan tetapi, La Furia Roja juga patut waspada. Tim-tim lain memiliki potensi memberikan kejutan pada Euro 2020. Salah satunya Swedia yang, mungkin, akan diperkuat Zlatan Ibrahimovic pada turnamen kali ini.

Penyerang gaek AC Milan tersebut sempat mendapatkan panggilan memperkuat Timnas Swedia dalam masa jeda internasional pada Maret 2021. Kalau tidak ada halangan, Ibrahimovic mungkin akan turut serta bersama Swedia mengikuti ajang bergengsi ini.

 

2 dari 4 halaman

Kuda Hitam Berbahaya 

Tim lain yang patut diperhitungkan adalah Polandia. Negara yang satu ini memiliki penyerang Bayern Munchen, Robert Lewandowski, di lini depannya. Striker yang satu ini dikenal tajam dan mampu memproduksi lebih dari 40 gol di setiap musim.

Polandia juga memiliki pemain andalan lain, yakni Wojciech Szczesny. Pemain yang berposisi sebagai penjaga gawang itu merupakan starter buat Juventus dan tidak tergeser meskipun Gianluigi Buffon sudah kembali dari PSG pada 2019.

Terakhir ada Slovakia. Timnas yang satu ini tidak diisi oleh banyak pemain hebat. Namun, ada beberapa nama yang wajib diperhitungkan jika tak ingin menelan kekalahan.

Salah satunya adalah Marek Hamsik. Gelandang berusia 33 tahun tersebut sedang bermain di klub Swedia, IFK Goteborg. Ia pernah merasakan puncak karir saat memperkuat Napoli yang sempat menjadi rival utama Juventus dalam perebutan Scudetto di ajang Serie A beberapa tahun lalu.

 

3 dari 4 halaman

Profil Singkat Pelatih

Luis Enrique (Spanyol)

Karir Luis Enrique sebagai pemain cukup mentereng, karena dirinya pernah memperkuat dua klub raksasa Spanyol yakni Real Madrid dan Barcelona. Ia pernah merasakan 10 gelar selama bermain di dua klub tersebut.

Karier kepelatihannya pun sama gemilangnya. Puncak karier kepelatihannya terjadi pada 2015, ketika masih menukangi Barcelona. Ia membantu Barcelona meraih tiga trofi utama sekaligus, termasuk Liga Champions.

Enrique terbilang masih baru di Timnas Spanyol. Ia diangkat sebagai pelatih menggantikan Fernando Hierro beberapa hari sebelum Piala Dunia 2018 digelar. Enrique sempat hengkang pada tahun 2019 untuk alasan personal, namun kembali pada bulan November di tahun yang sama.

Pelatih Spanyol, Luis Enrique (kiri) memberi instruksi kepada gelandang Koke dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Eropa Grup B di Los Carmenes Stadium, Granada, Kamis (25/3/2021). Spanyol bermain imbang 1-1 dengan Yunani. (AP/Fermin Rodriguez)

 

Janne Anderson (Swedia)

Sekarang Swedia sedang dilatih oleh sosok berpengalaman dalam diri Janne Anderson. Karier kepelatihannya dimulai sejak 1988, namun kebanyakan bersama klub Swedia seperti Halmstads BK dan IFK Norrkoping.

Anderson diangkat sebagai pelatih Swedia pada 2016, menggantikan Erik Hamren yang sudah melatih Swedia selama tujuh tahun. Prestasi terbaiknya adalah membawa timnas melaju hingga ke perempat final Piala Dunia 2018.

Namun, perlu diketahui juga kalau perjalanan Swedia menuju ke Piala Dunia 2018 tidak mudah. Mereka adalah tim yang bertanggung jawab atas absennya dua negara papan atas Eropa di ajang tersebut, Belanda dan Italia.

 

4 dari 4 halaman

Profil Singkat Pelatih

Stefan Tarkovic (Slovakia)

Tarkovic juga dikenal sebagai pelatih berpengalaman, walau sebagian besar kariernya dihabiskan di negara kelahirannya. Pria berusia 48 tahun tersebut mendapatkan jabatan pelatih Slovakia pada 2020.

Walaupun demikian, ia sudah cukup sering berurusan dengan timnas. Ia pernah menjabat sebagai asisten pelatih selama lima tahun, dimulai pada 2013 hingga diangkat jadi pelatih kepala pada 2018.

Ia tidak bertahan lama di kursi kepelatihan Slovakia pada waktu itu. Namun, setelahnya, ia mendapatkan mandat yang sama di tahun 2020.

Pelatih Slovakia, Stefan Tarkovic. (AFP/Sakis Savvides)

 

Paulo Sousa (Polandia)

Semasa bermain, Paulo Sousa dikenal sebagai gelandang bertahan yang handal. Ia pernah memperkuat beberapa klub raksasa Eropa seperti Juventus, Borussia Dortmund, hingga Inter Milan.

Sousa bisa dikatakan beruntung, karena pernah menginjak podium juara Liga Champions sebanyak dua kali berturut-turut namun dengan klub yang berbeda. Pertama bersama Juventus (1995/1996) lalu Borussia Dortmund (1996/97).

Sayang karir kepelatihannya tidak begitu mentereng. Ia tercatat pernah menukangi Fiorentina, Leicester City, hingga Bordeaux sebelum tawaran melatih dari Polandia datang pada Januari 2021 untuk menggantikan Jerzy Brzeczek.

Legenda sepak bola Portugal, Paulo Sousa, menunjukkan hasil drawing perempat final Liga Champions di markas UEFA, Nyon, Jumat (10/7/2020). Rencananya laga leg kedua 16 besar Liga Champions akan digelar pada Agustus 2020 mendatang. (AFP/Harold Cunningham/UEFA)

Sumber: Berbagai sumber

Disadur dari: Bola.net (Penulis Yaumil Azis, published 30/4/2021)

Video Populer

Foto Populer