Sukses


    Jelang Lawan Polandia, Ancaman Pembunuhan Hantui Gelandang Kolombia

    Jakarta Timnas Kolombia wajib mengalahkan Polandia pada laga kedua Grup H Piala Dunia 2018, Senin (25/6/2018) dinihari WIB. Tetapi, persiapan Kolombia dibayang-bayangi penyelidikan polisi terkait ancaman pembunuhan kepada gelandang Carlos Sanchez.

    Sanchez diusir keluar lapangan di menit ke-3 saat Timnas Kolombia melawan Jepang dalam laga pertama Piala Dunia 2018. Dia dikartu merah karena tangannya sengaja menghalau tendangan pemain Jepang di kotak penalti.

    Shinji Kagawa yang menjadi eksekutor penalti sukses membawa Jepang unggul 1-0. Kolombia sempat menyamakan skor melalui tendangan bebas Juan Quintero. Akan tetapi, Jepang memastikan kemenangan lewat Yuya Osako di menit ke-73.

    Sanchez pun harus absen di laga Polandia. Tak hanya itu, ia juga Sanchez mendapatkan ancaman pembunuhan di media sosial.

    Terkait ancaman tersebut, Timnas Kolombia menolak mengomentari penyelidikan polisi. Mereka memilih fokus kepada persiapan melawan Polandia dengan menggelar sesi latihan pribadi di resor skir mereka di luar kota Kazan.

    2 dari 3 halaman

    Kisah Tragis Escobar

    Ancaman yang diterima Sanchez tidak tertutup kemungkinan bisa berujung seperti kasus pembunuhan Andres Escobar. Pemain timnas Kolombia itu ditembak seorang tak dikenal di salah kelab malam di Kota Medellin menjelang Subuh.

    Sebelum menembak, pelaku yang ditemani oleh dua temannya mengucapkan, "Thanks for the own-goal, hijueputa!" yang berarti terima kasih atas gol bunuh diri-mu, anak pelacur."

    Tak hanya itu, di setiap peluru yang ditembak, ketiganya juga berteriak "gol", khas komentator sepak bola Amerika Latin. Tubuh Escobar bersimbah darah setelah diberondong tiga tembakan dari jarak dekat.

    3 dari 3 halaman

    Laga Final

    Kapten sekaligus kapten Kolombia Radamel Falcao menyebut laga melawan Polandia merupakan pertandingan menentukan. Jika kalah, maka pasukan Jose Pakerman harus angkat kali lebih cepat dari Rusia.

    "Ini akan menjadi seperti final," kata Falcao.

    "Setiap tim akan berjuang keras untuk menguasai bola, dan akan menutup rapat ruang untuk beroperasinya lawan mereka." (Ant)

    Video Populer

    Foto Populer